Senin, 05 Oktober 2015

SANDARAN HATI

PART 21

Diruangan irwan.
nenek dan tante cici yg baru saja datang terlihat sedang membicarakan sesuatu. terlihat serius. tiba2 terdengar suara desahan dari mulut irwan. tante cici buru buru menghampiri irwan, dan memanggil manggil namanya. nenek irwan pun ikut heboh,
'' evi... eviiii.....'' desah irwan.
''evi siapa buk, knpa dari td irwan kok manggil nama evi?''
''evi itu temannya nak. lb baik sekarang kamu cari dokter dulu, biar kita tau kondisi irwan,,,'' ucap nenek irwan.
''baik buk,,,''. tante cici segera keluar dan mencari dokter. sementara nenek mencoba menenangkan irwan yg terlihat gelisah. hatinya bersyukur akhirnya irwan siuman juga, meski belum sepenuhnya sadar. tak berapa lama tante cici datang bersama dokter dan bbrp org suster. nenek dan tante cici diminta keluar sebentar. dokter melakukan bbrp pemeriksaan. bbrp menit kemudian dokter keluar dan menjelaskan bbrp hal. menurut dokter, kondisi irwan memang sudah mengalami kemajuan tapi dikarenakan sistem imun nya lemah jadi kadang ia seperti sadar tapi tak sepenuhnya sadar.
''saya harap nenek dan ibu bersabar, kami sedang membantu pasien dgn memberinya penambah imun. oh ya tadi saya dengar pasien menyebut nama 'evi' kalo tdak keberatan bolehkah orgnya dibawa kemari? mungkin saja beliau bisa membantu menyadarkan pasien'' jelas dokter.
'' baik dok, evi itu temannya cucu saya. dia juga sdg ada dirumah sakit ini menunggui ibunya yg sdg sakit. saya akn menelpon nya sebentar dok''
''gak usah buk, biar cici aja yg panggil ya,'' tante cici beranjak keruangan yg dimaksud nenek. namun belum jauh ia melangkah ponselnya berdering. setelah mengangkatnya tante cici kembali keruangan irwan dan pamitan pada nenek karna ada klien baru yg menunggunya di kantor.
'' bu maaf ya, cici harus kembali ke kantor dulu ya. ada klien pentingyg nunggu dikantor. cici titip irwan ya buk, cici janji nanti kalo urusan kerja udah kelar cici langsung kemari lagi''. cici mengambil tasnya dan mencium kening irwan kemudian ia berlalu. sementra evi dan bik ratih tengah menikmati buah2an yg dibeli evi pagi tadi. ia bersyukur bik ratih sudah kelihatan sehat dan bugar. namun sesuai saran dokter bik ratih masih harus dirawat lagi sampai esok hari. evi pun berniat mencari pembantu baru utk mengurus rumah sementara bik ratih sakit. ia sudah meminta tolong sama bunda rita mencarikannya pembantu dan mungkin hari ini akan tiba dirumahnya. bik ratih kemudian istrahat kembali, ia ingin segera pulang hatinya sudah sangat jenuh berada dikamar RS dan harus terbaring tak berdaya. padahal setiap harinya ia biasanya sibuk dgn urusan ini itu dirumah evi. saat bik ratih tidur evi keluar dan berniat menengok irwan. evi kasihan melihat nenek yg sepertinya sangat kelelahan.
'' oma pulang saja dulu istrahat dirumah, oma pasti lelah. nanti oma malah sakit. biar irwan evi yg jaga saja, lagian ibu juga sudah mulai membaik kok paling besok sudah bisa pulang.''
'' oma gak merepotkanmu nak, oma juga tw kau pasti lelah dan kurang tidur juga kan??''
''gapapa oma, evi kan kuat. pokoknya evi pasti jaga irwan kok. kalo nanti ada perkembangan evi akan segera kabari oma''. nenek irwan tak bisa menolak permintaan evi, nenek tau betul kalo evi anaknya agak keras kepala tapi bertanggung jawab.  jadi nenek bisa meninggalkan irwan sementra dgn tenang. sepeninggal nenek, evi hanya duduk disamping ranjang irwan. matanya tak berhenti memandang wajah irwan. entah apa yg sedang bergejolak dihatinya. evi meraih tangan irwan, menggenggamnya erat. tak ada kata2 yg terucap tapi tiba2 airmatanya jatuh tepat dikelopak mata irwan. seolah irwanpun ikut menangis.
'' bangunlah irwanqu, aku tahu kamu pasti kuat. terimakasih untuk semua yg kau lakukan untukku, kau seperti ini juga karenaku. jangan tidur terus irwan, aku tak tega melihatmu terbaring lemah seperti ini. aku sadang sangat butuh kamu wan, bukannya kamu janji akan selalu ada buat aku. kau bilang akan selalu jadi sandaran hati ini saat hati ini rapuh. lalu sekarang mana janjimu irwan, kau bohong irwan , kau tak ada sekarang saat aku butuh. irwanqu ayolah bangun,,, bangun ya,,,'' batin evi dalam tangisnya. ia tak sadar airmatanya sedari tadi membasahi wajah pucat irwan.  evi tiba2 kaget merasakan sesuatu yg bergerak ditangannya. ia menoleh dan memastikn ia tak salah, iya benar tangan irwan bergerak dan membalas genggaman tangannya.
''eviii,,'' terdengar desahan suara dari mulut irwan.
''irwan, kau sadar?? kau dengr aku kan, buka matamu irwan,,,liat aku,,, aku nungguin kamu disini,,,''
perlahan mata irwan bergerak, ia mencari sosok yg sdg memanggil manggil namanya itu. matanya berhenti tepat di mata evi,,, mata yg terlihat lelah, capek, sedih. tak ada mata indah yg biasa selalu ia rindukan, pastilah evi sadang sangat sedih.
'' vii,,, knp kau terlihat sedih?? kenapa matamu menangis,, apa yg sdg kau rasakan vi,, sini menangislah dalam pelukan aku vi, bersandarlah dibahu ini vi,, jangan menangis lagi,,''evi bukannya nurutin irwan malah menangis menjadi2, hatinya semakin kalut. bagaimana mgkin dalam kondisi seperti ini irwan malah memikirkannya.
'' kau jahat irwan, aku seperti ini itu gara2 kamu. kenapa kau tertidur lama sekali, aku panggil tak kau dengar,, kau bohong padaku,,,'' tangis evi sambil mengusap airmatanya. tangan irwan dgn sigap medahului tangan evi, dgn lembut dihapusnya airmata itu, ia kemudian menarik evi dalam pelukannya. membiarkan evi menangis didadanya. sambil membelai rambut evi dgn sayang.
''vi,,, aku minta maaf udah buat kamu menangis dan sedih. aku tak pernah bohong vi,, aku selalu mendengar setiap panggilanmu walau itu hanya dalam hati. tapi saat aku memanggilmu ternyata kau sudah pergi,,, jangan menangis ya, aku skrg ada disini''
evi tak menjawab apa2, ia hanya diam dalam pelukan irwan ada rasa nyaman yg tak bisa ia jelaskan. ia membiarkan dirinya larut dalam kehangatan irwan, yg dgn lembut membelai rambutnya. kini lelahnya sedikit berkurang, evi malah merasa kini sangat tenang dan nyaman.
''viii,, evi,,, evi,,,''. rupanya evi malah tertidur dalam pelukan irwan. lelaki itupun membiarkannya bahkan hatinya lega.
'' vi,, apapun keadaanku tak akn aku biarkan hatimu menangis. aku gak akn bohong vi, aku akn selalu jadi sandaran hatimu saat kapanpun.aku terikat janji padamu,, tidurlah, aku akn menjagamu,,,''. batin irwan sambil terus membelai rambut evi.

*******

resto
suasana terlihat sangat rame, pengunjung cukup rame hari ini. rita dgn telaten mengontrol semua karyawan. sesekali ia tampak membantu mengantar pesanan walau itu bukan tugasnya. kadang ia juga hanya berdiri memantau dari meja kasir. ia bersyukur resto tetep rame walaupun sedang ditinggal oleh pemiliknya. dipintu masuk terlihat beberapa gadis sedang menuju resto, sepertinya rita sangat tidak asing dgn salah satu dr gadis itu. matanya terus saja mengikuti gadis2 itu hingga mereka mengambil tempat dan memesan menu.
''ngapain lagi sih cewe sok kecentilan nih kesini, pasti mw gangguin pak irwan lagi deh. dasar cewe genit, utg z pak irwan gak ada. apa jangan jangan dia gak tau kalo pak irwan sdg dirawat di rumahsakit. tapi biarlah lbh baik dia gak tw daripada nanti cewe ini malah bikin rusuh dirumahsakit. hhhh.... gimana keadaan pak irwan skrg, apa sudah siuman, apa sudah sembuh, apa kk evi ada nemenin dia?? knp pikiranku jadi kacau setiap mengingat pak irwan dan kk evi. aku mungkin bisa membohongi orang2 ttg perasaan ini tapi aku sungguh tak bisa mengingkari hati ini. semakin lama rasa cinta dihatiku semakin besar, namun semakin aku tak berdaya. ya,, Tuhan salahkah jika aku mencintai org yg sudah memberi hatinya untuk sahabatku. apakah ini dosa Tuhan?? maafkan aku kk evi, tapi sungguh ini diluar dugaanku, hatiku sakit saat kau bersama pak irwan, apalagi melihatmu begitu bermanja dgnnya. tapi mungkin akan lbih sakit jika melihatnya bersama wanita lain,,,'' batin rita. '' heh,,, loe melamun ya,, jadi daritdi loe gak denger gw nanya loe'' suara itu tiba2 mengagetkan rita.
'' kenapa anda ini sangat senang mengganggu dan ikut campur urusan orang sihh,,,'' kata rita sewot pada nova yg kini ada di hadapannya. nova malah menatapnyA sinis.
'' sudah jawab saja pertanyaanku, dimana irwan knp drtd tidak kelihatan,, apa dia ada didalam atau jangan2 loe ngumpetin dia lagi kaya kemarin2, iya kan???
'' apa urusanmu dgn pak irwan, beliau gak ada. lgian kalo ada pun pasti gak mw menemui kamu. untuk apa juga aku harus ngumpetin pak irwan hahh???'' rita semakin kesal saja.
'' emang loe pikir gw buta ya. gw tau kok apa yg loe rasain sekarang, loe sebenarnya suka kan sama irwan? gak usah munafik deh, gw jg tau loe sebenarnya cemburu kan lihat irwan deket2 evi terus, loe juga ingin irwan mencintai loe, iya kan. nasib kita sama, tapi gw gak munafik kaya loe,,'' ketus nova tajam. '' jangan sok tau deh loe,, kalo pun iya mank knp??? dan aku lbh memilih jadi org munafik, membohongi perasaanku sendiri drpd harus melukai perasaan org yg kusayang. jd jgn sok nyama2in hw sama loe'' kata rita gak kalh. sepertinya perdebatan diantara mreka gak bisa dielakkan. mereka saling menuding dan meremehkan satu dgn yg lain.
'' ingat ya, apapun yg gw mw harus ge dapetin termasuk irwan. dan siapapun yg mencoba menghalangi rencana gw, pasti akan gw singkirkan gmn pun caranya. termasuk loe dan evi.'' ancam nova. '' ehh loe urusannya sama gw knp loe bawa2 kk evi. jgan coba sekalipun menyakitinya kalo loe gak mw nyesel nanti,,,'' rita pun balas mengancam. nova dan rita sadar sedari tadi banyak mata yg memperhatikan mereka. daripada prdebatan semakin panjang nova memilih keluar dari resto dgn amarah yg menggebu. sementara rita kembali bekerja namun msh was was apa yg akan dilakukan nova nanti.

*****

matahari mulai tenggelam. evi terjaga dari tidurnya, sambil mengusap matanya ia memperhatikan sekeliling. ternyata dirinya ketiduran diruangan irwan tepatnya dalam pelukan irwan. irwan yg dari td gak tidur hanya senyum2 melihat evi salah tingkah.
'' irwan, knp tak membangunkanku dari td, apa aku merepotkanmu?? apa jangan2 dadamu sakit karna tertimpa kepalaku,, kau tidak apa apakan???'' evi sedikit panik mengingat teledornya ia sampai bisa tertidur di dada irwan. irwan tidak menjawab, ia hanya tersenyum sambil menatap evi dalam penuh arti.'' aku tak merasa sakit sedikitpun evi,, justru rasanya aku sudah kuat saat kau bersandar dibahu ini. aneh memang tapi itulah yg terjadi...'' batin irwan.
''knp kau diam saja irwan,,, apa kau sakit?????'' evi semakin panik irwan hanya diam.
'' iya vi aku merasa sakit banget,,,'' irwan pura pura sakit.
''kamu sakit apa irwan, apa yg sakit irwan?''
''meriang vi,,, '' evi spontan menempelkan tangannya di dahi irwan, tapi sepertinya normal saja, ia kemudian memegang leher irwan, biasa saja. ia mengernyitkan keningnya. '' aku panggilkan dokter ya wan, tunggu sebentar saja ya,,,'' evi hendak beranjak dari duduknya.
'' mau kemana vi,, gak usah. aku gak mau dokter kok,,'' kata irwan sambil menahan jemari evi. ''aku cuma butuh kamu kok vi,, hehehh''. irwan malah cengengesan. '' tapi aku gak ngerti sakit kamu wan, aku gak bisa sembuhin orang meriang lohh,,'' kata evi berusaha melepas tangan irwan. '' aku meriang, merindukan kasih sayang maksud aku vi,,, ''. irwan malah tertawa melihat evi dgn ekspresi panik plus bingung. '' irwann.... kau berani2nya ngerjain aku ya,, kau sedang sekarat z masih bisa bercanda. irwan irwan,,,,'' kata evi sambil mencubit lengan irwan. kemudian ia memandangi irwan,, tiba2 hatinya merasakan ketakutan, tanpa disadarinya airmatanya mengalir kembali. gantian irwan yg panik bingung melihat evi tiba2 menangis.
''vi,,, kamu,,'' irwan tak melanjutkan katanya saat evi menutup bibirnya dgn tangannya. kemudian evi mengelus rambut dan wajah irwan,
''sssstttt,,, aku gapapa wan. aku hanya takut jika terjadi apa2 dgnmu. kau tahu, aku bingung saat kau tdk bangun2 dari tidurmu, aku merasa aku gagal menjagamu seperti janjiku pada ika. apa yg harus kukatakan padanya jika ia menanyakanmu??? berjanjilah irwan, kau tak akn seperti ini lagi,,, mulai skrg kau jgan terlalu mengkwatirkanku, akupun tak akn mengganggumu lagi. aku akan berusaha sendiri, tanpa bantuanmu. jangan salah paham aku hanya tak ingin terjadi seperti ini lagi,,, kau mengertikan,,,''. irwan terkejut mendengar evi bicara seperti itu. ia tiba2 merasa kehampaan merasuki hatinya. ia berpikir ternyata selama ini evi perhatian padanya hanya karna ia terikat janji dgn kakaknya, ika. diraihnya tangan evi dan ditaruh didadanya. '' vi,,, jangan bicara seperti itu. apa yg aku alami sekarang ini itu sama sekali tak ada hubungannya dgn mu. lalu apa arti perhatian yg selama ini kau beri itu hanya karna janjimu pada ika? apa memang aku ini tak ada artinya bagimu?? jadi selama ini kau hanya mengganggapku sebagai beban tanggung jawab pada ika, begitu kan??'' irwan tak sadar airmatanya pun kini mengalir. baru sekarang ia merasakan sakit tak dianggap. evi merasakan jantung irwan berdebar lbh cepat dari biasanya. ia tahu irwan sdg mersakan sesuatu dihatinya. '' jangan salah paham irwan, satu hal yg harus kau tahu aku melakukan semua ini iklas. bukan karna terikat janji dgn siapapun. kau tahu aku sangat butuh dirimu irwan, saat kau blm sadar aku sempat menyalahkan diriku atas smw yg terjadi padamu, pada ayah, pada ibuku, pada bik ratih. aku merasa aku hanya membawa kesialan bagi org yg menyayangi aku. makanya aku memintamu utk tdk terlalu mengkwatirkan aku, aku tak ingin terjadi hal hal yg lbh buruk padamu. mengertilah irwan, jangan menangis seperti ini.'' kata evi sambil mengusap airmata dipipi irwan. ia sangat tidak ingin melihat irwan menangis apalagi terluka. irwan kembali terkejut dgn penuturan evi. ternyata evi sangat depresi dgn apa yg sdg dialaminya skrg. sampai2 ia bisa berpikir dirinya pembawa sial.
'' vi,, jangan memintaku melakukan itu karna aku tak akan bisa. kalau kau terikat janji pada ika utk menjagaku,,, akupun terikat janji pada diriku sendiri utk menjagamu, utk selalu ada utkmu. knp kau memintaku mengingkari janjiku? aku akn melakukan permintaanmu itu hanya kalau kau mau mengingkari janjimu pada ika. tak usah perdulikan aku lagi, tak usah repot2 menjagaku lagi. apa kau bersedia,?????''. evi yg masih menangis hanya menggelengkan kepalanya tanda tak setuju.
'' kalau begitu berhentilah memintaku utk tidak memperhatikanmu,, karna itu tak akan kulakukan'' lanjut irwan sambil membawa evi dalam pelukannya. evi merasakan ketenangan kembali dalam pelukan irwan. ia pun rasanya tak akan sanggup bila jauh dari irwan,,

******
see u next part.
nb. kalau kelamaan blm baca next silahkan masuk di blog ku saja ya reader. kadang lupa mw share.
kunjungi mytrueline.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar