PART 18.
Dengan perasaan kecewa evi pulang. Dlm hati ia menyimpan sejuta tanya, ia sgt yakin kalo dirinya tdk salah alamat tapi jawaban bapak tadi membuatnya kecewa.
*****
Evi kembali membolak balik phonebook milik ayahnya. Kemudian ia cocokkan dgn alamat yg td dikunjunginya, sama tak ada yg salah. Lalu knp gak sesuai dgn cerita si bapak? Evi mengerutkan keningnya, ia tampak mikir. Apa jgn2 bapak td sengaja membohonginya, tapi utk apa. Evi kemudian melangkah kebawah utk makan malam. Ia melangkah dgn gontai, pikirannya masih bertanya tanya. Bik ratih sudah menunggunya drtd, ia sdikit heran melihat raut muka evi yg gak sperti biasanya.
"Kenapa nak, kok mukanya ditekuk gitu. Ada masalah dikantor ya?"
Evi tak menjawab, ia malah kyana gak dengar bik ratih. Ia duduk tapi tatapannya kosong.
"Evi sayang, knp nak?" bik ratih menyentuh punggung evi.
"Ehhh bibi, gak,,, gakkk,, ini,,,"
"Sayang, kamu ngelamun ya. Oalahhh,,, knp nak?"
"Gpp bik. Oh ya td bibi drmn sih, kok gak bilang2 evi mw pergi. Rahasia bgt kayaknya?"
"Itu,,, bibi td ketemu temen lama dr kampung. Temen itu lg nyari kerja dijakarta jd bibi bantu cr kerja" kata bik ratih terbata bata. Evi menangkap ada kejanggalan dgn jawaban bik ratih.
"Knp bibi gak ajak kesini saja. Lagian kan temen bibi bs kerja disini bantu2 bibi."
"Anu nakk,,, temen bibi itu gak mw repotin bibi katanya,,,"
"Ohh ya sudah,, kalo belum dapat kerja nanti ajak kerja disini saja bik,,," kata evi menyudahi. Ia sebenernya ms curiga, tp ia tk mw mempersoalkan urusan pribadi bik ratih. Ia pun menikmati makan malamnya ditemeni bik ratih. Orangtua itu tdk ikut makan, ia hanya memandang evi dgn sayang. Ada sesuatu yg tersembunyi dihatinya, tapi ia tak sanggup mengatakan pd evi. Tak terasa airmatanya menetes, tapi secepat mgkin ia menyekanya. Ia tak mw evi melihatnya.
*****
Sudah jam 10 malam tp evi blm bisa tidur, berulang kali ia bangun terus mondar mandir dikamarnya. Kadang ia memainkan lampu tidur disebelah ranjangnya. Sepertinya ada yg mengganggu pikirannya. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Halooo,,," suara dari seberang. Evi melihat kmbali nomor yg dihubunginya, keningnya sedikit mengerut.
"Haloo,,," kembali terdengar suara dr seberang.
"Hallo,, eh maaf apa saya salah nelpon org ya,,?"evi malah nanya.
"Kmu nyari irwan ya,,, "
"Iya tapi kok malah yg jawab wanita ya. Apa jgan2 irwan sudah ganti pita suara,,," gumam evi tapi didengar oleh org diseberang. Org itu malah tertawa dgn kepolosan evi.
"Kamu ini lucu, ini mamanya irwan nak,,,". Evi terkejut tau itu mama irwan, gak sengaja ponselnya jatuh dikasur dan mati gara2 lowbat juga. Buru2 dicargernya tapi blom mw hidup jg, baterai nya terlalu drop.
"Aduhhhh evi knp kau sangat teledor. Bagaimana kalo sampai mamanya irwan mikir kalo km sengaja matiin telponnya. Evi,,, bego,, begoooo,,,," evi menepok2 jidatnya sendiri. Sementara diseberang sana. Wanita yg mengangkat telpon irwan td bingung sambil melototin ponsel ditangannya. Gak brp lm muncul irwan dan neneknya.
"Ibu,, wan,, kau sudah pulang."
"Cici,,??? Ini beneran cici??? Anakku sayang sejak kpn sampai disini,,?" Nenek irwan sepertinya surprise dgn keberadaan si wanita yg dipanggil cici. Mereka berpelukan, dan menangis karna terharu.
"Iya bu,, cici td mw kasih kejutan ternyata ibu lg ada acara dgn tetangga. Ibu masih cantik dan sehat sekali, cici sgt kangen dgn ibu" kata wanita itu disela2 isak tangisnya. Irwan terharu melihat adegan itu, tak menyangka wanita yg dianggapnya mama itu sgt berarti bagi neneknya. Bbrp menit mereka saling bernostalgia. Malam itu nenek dan tante cici tidur bersama. Sblmnya tante cici kasih tw irwan kalo td evi nelfon. Dalam kamar irwan kembali menelfon evi.
"Hallo,,," suara evi dr seberang sepertinya sgt hati2.
"Knp vi, td kt mama nelpon ya. Aku td lg jemput nenek dirumah tetangga,,,"
"Ohhh kamu ternyata wan, lega aku."
"Ciee evi, kamu kangen ya sama aku."
"Apaan sih wan, aku tu mw cerita ttg pencarian ku td loh,,". Evi pun mulai bercerita detail bgt, gak ada yg ketinggalan.
"Kok bisa gitu vi, apa jangan2 km salah alamat kali vi,,"
"Aku yakin wan, soalnya sblm aku nyampe dialamat aku sempet nanya sama ibu2 pemilik warung dan dia blg alamat dan orgnya benar. Tp knp bapak itu ceritanya berbeda ya,,"
"Hmmm,,,, ok vi. Gmn kalo km kapan2 temui lagi ibu2 pemilik warung dan cari informasi dr beliau saja. Tapi ingat, gak boleh ad yg tw termasuk bapak yg jaga kebun itu. Aku akn bantu kalo aku lg gak sibuk ya vi,,,"
"Gmn kau mw bantu wan, kau kn gak tw daerah2 dijakarta sini. Mw gmn bantunya,,,,"
"Evi,,, evi,,, kau lupa ya ini kan zamannya internet apa sih yg gk bisa dicari." Irwan terkekeh dgn kepolosan evi.
"Sudahlah vi, istrahat saja kau psti sgt lelah hari ini. Hatimu jg pasti lelah dgn kenyataan tadi kan? Tidurlah vi,,, aku akn temani,,,"
"Makasih wan, km mank paling bisa ngerti aku. Kau jangan matikan telponnya sampai aku bener2 tidur ya,,, janji,,"
"Iya vi,,, gk akn aku matikan. Aku pastikn malm ini jaga tidurmu. Good night evi, mimpi indah ya,,"
Evi pun tidur ditemani nyanyian kecil irwan dr seberang. Kayaknya tidurnya nyenyak tuh. Bik ratih yg sedari td blm bisa tidur masuk kekamar evi, lalu duduk ditepi ranjang evi yg sudah terlelap. Dipandanginya wajah evi, kemudian diusapnya dgn lembut. Airmatanya kembali menetes diwajahnya yg sudah mulai menua. Dibelainya rambut evi, dicium keningnya dgn lembut. Sepertinya airmata itu mengungkapkan sesuatu. Lma dipandanginya wajah evi, selama itu pula air matanya terus mengalir.
"Evi, anakku tersayang. Sungguh malang nasibmu harus hidup sendiri ditengah semua kemewahan hidupmu. Setiap hari kau hanya bisa menikmati kesunyian dan kesepian, tanpa ada kehangatan dr ayah dan ibumu. Tapi tenang sayang, bibi selalu ada dsni utkmu, walau tk pernah berhasil mengusir rasa sepimu, tapi bibi janji pasti setia menemanimu dlm kesendirianmu nak.(Terpuruk ku disini, teraniya sepi
Dan kutahu pasti kau menemani//
Dalam hidupku,,kesendirianku//
Teringat kuteringat pd janjimu kuterikat/hanya sekejab kuberdiri kulakukan sepenuh hati//).
Seandainya kau tahu nak, sebenarnya kau tak sendiri, org yg selama ini kau rindukan masih ada. Ada didekatmu dan sekarang semakin dekat. Ia terpaksa meninggalkanmu karna suatu alasan yg bisa dijelaskan. Yg tabah nak, pasti suatu saat pelangi harapan itu akan segera muncul. Secepatnya kau akn menemukan sandaran hatimu yg sesungguhnya. (Perduli ku perduli, siang dan malam yg berganti/sedihku ini tak ada arti jika kaulah sandaran hati/ kaulah sandaran hati//). Tidurlah nak, doaku akn selalu mengiringi dan menjaga tidurmu. Tak akn aku biarkn siapapun mengganggumu dan membuatmu terluka. Tidurlah nak,,,,,". Bik ratih sampai sesenggukan, tapi sepertinya evi sudah tidur dan tak mendengar apapun lagi. Tapi irwan??? Bukankah drtd ia blm matikan telfon? Apa irwan denger semua?? Apa irwan tw maksud bik ratih???
*****
See u next part.
Mf ya sedikit bgt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar