Senin, 19 Oktober 2015

SANDARAN HATI

Part 23
***
Evi masih tampak kesal dgn irwan.
"Kemarin2 aku minta dia utk tdk terlalu mengkwatirkanku tapi dia malah ngotot dgn alasan terikat janji. Sekarang knp dia malah nyuruh aku utk tdk memikirkannya?dasar org aneh. Ya sudah jk itu mwnya irwan. Aku hanya akan menemuinya jk diminta. lebih baik sekarang aku istirahat saja besok banyak pekerjaan yg menantiku, hooaammmmm''. evi pun merebahkan tubuhnya dikasur empuknya.

malam ini irwan ditunggui oleh nenek karna tante cici masih lembur. pekerjaannya lumayan banyak apalagi irwan sedang sakit, dirinyalah yg mengambil alih semua pekerjaan dikantor dibantu kelima rekannya yg juga dari hongkong. walau masih belum trlalu larut sepertinya nenek sudah sangat mengantuk, makanya irwan menyuruh nenek utk istirahat saja. sementara irwan sedang memeriksa bbrp email pentig yg dikirim tante cici padanya. walau sebenarnya dokter melarang irwan jgn terlalu banyak fikiran dulu.tapi ia juga sangat tidak rela membiarkan tante cici kerja keras sendiri. itu juga yg jadi salah satu alasannya meminta segera pulang dari rumahsakit. saat waktu sudah pukul 23.00 irwan belum jua bisa tidur. tapi tiba2 terdengar pintu dibuka seseorg dan terdengar suara suster sedang kontrol makanya irwan pura2 tidur dan menutupi mukanya dgn selimut. hingga akhirnya irwan benar2 tertidur. 

*****
evi bangun saat hari masih subuh, ia segera beres2 kamarnya, evi juga menyiapkan bbrp berkas yg akan dibawanya kekantor nanti. ia kemudian mandi dan berberes2. saat ia turun kebawah hendak mengecek keadaan bik ratih ia terkejut melihat bik ratih malah sibuk didapur bersama bik inah.
''loh kok bibi didapur sih, bukannya istrahat. bibik gak ingat apa kata dokter utk jaga kondisi dulu, jangan terlalu capek. memang bibik mau sakit lagi ya,,,''protes evi.
''bibi justru akan lama sembuh kalau disuruh tiduran nak. bibi janji kalau capek nanti akan istirahat ya. sekarang ayo sini bibi temeni sarapan biar kerjanya nanti semangat,,,'' kata bik ratih sambil menarik tangan evi duduk di kursi. meja makan sudah penuh hidangan macm2 padahal penghuni rumah tak seberapa. evi menurut saja, ia kemudian sarapan dgn lahapnya. selepas sarapan ia langsung berangkat kekantor, ia sudah tidak sabar ingin segera sampai di tempat usaha milik ayahnya itu. evi sangat merindukan rekan2 kerjanya juga kesibukannya sehari hari. ia disambut hangat oleh semua karyawan disana dan menanyakan perihal kesehatan bik ratih. dalam hati evi bersyukur punya rekan2 kerja yg perduli padanya walau hanya sekedar basa basi saja. evi langsung menuju ruangan kesayangannya. sejenak ia melepas penat habis berkendara tadi. kemudian mulai berkutat dgn setumpuk pekerjaan yg menantinya. tapi baginya itu tak ada apa2nya, ia justru sangat menikmati semua itu. baginya mengerjakan setumpuk berkas2 itu lb baik daripada harus bergadang dirumahsakit.

****
hari semakin siang, stelah beberapa proses akhirnya irwan diperbolehkan pulang dgn catatan harus sering kontrol dan tetap dalam pengawasan dokter yg akan menangani pengobatan irwan dirumah, plus salah satu perawat yg akan membantu nenek irwan merawatnya dirumah. nenek tampak sedang menelpon seseorang sementara irwan sedang dilepas infusnya oleh beberapa perawat.
''hallo,,,'' suara dari seberang.
''nak,, kamu sudah dimana? irwan sudah selesai ini, jemputnya jangan lama2 ya,,''
''oalahh,,, cici lupa buk hari ini mau jemput irwan, cici sedang perjalanan ketemu klien buk. gimana ya,, ibu pulang pake sopir saja ya buk,,''
''sopir ibu sedang cuti nak,, gimana kamu bisa lupa sihh. jadi gimana, sebenarnya pihak RS menawarkan bantuan tapi irwan tidak mau.''
''maafin cici buk,,''
''ya sudah biar ibu minta tolong evi saja, semoga anak itu sedang tidak sibuk,,''. nenek kemudian menelpon evi. evi yg sedang menikmati makan siangnya merasa heran knp harus nenek yg minta tolong padanya. ''apa jangan2 irwan serius dgn ucapannya kemarin, aku tak usah memperdulikannya lagi. hufft ini sangat membingungkan, kalo aku menolak aku gak enak sama oma, kalo aku kesana nanti malah dicuekin irwan. ya sudahlah, aku pergi saja aku akan pura2 cuek aja ma irwan, ini demi oma''. batin evi sambil berlalu keparkiran dan melajukan mobilnya keRS. sementara irwan sudah sangat tidak sabar mau pulang, dari tadi dia mondar mandir kesana kemari nunggu jemputannya yg tak kunjung tiba. beberapa kali ia melirik jam tangannya.
'' 15 menit  belum ada juga jemputan, apa jangan2 mama cicilagi sibuk. atau jangan2 lupa lagi mau jemput irwan. hadeuhhh, nenek juga kasian dah capek nunggu, bete nih lama2 sendirian. coba ada evi kan gak suntuk gini jadinya. ehh ngomong2 evi lagi apa dia sekarang, kok tumben tak ada kabar sih,, apa aku minta tolong evi aja kali yahh,, hmm iya aku telpon evi saja lah,,'' gerutu irwan dalam hati sambil mengeluarkan ponsel dari dalam kantong celananya. ia mencari contact panggilan terakhir,, tiba2,,,,
''omaaaa,,,, evi datang,,,,''
evi sudah didepan mata irwan sekarang, irwan seneng dan sedikit heran, '' evi,, baru z dipikirin udah didepan mata skrg. hmm kangen banget ma dia, tapi knp evi yg datang jemput ya,, apa jangan2 mama cici memang lg sibuk, terus evi kok cuek banget sama aku. knp dia tak menyapaku, yg sakit kan aku kok malah asik sama nenek sihh. ada apa sihh dgn evi, apa jangan2 sedang marah padaku tapi karna apa????'' wah irwan malah ngelamun tuh. irwan juga gak sadar dari tadi belum nyapa evi.
''kok malah ngelamun irwan, hayukkk pulang. katanya tadi sudah tak sabar segera sampai dirumah,,'' kata nenek membuyarkan lamunan irwan. sementara evi sudah lebih dulu membantu masukin barang2 irwan ke mobilnya. irwan dan nenek menyusul nya dibelakang. irwan mengambil posisi duduk dibelakang disamping nenek, sementara evi duduk berdua dgn suster perawat irwan. kemudian ia melajukan mobil kekediaman irwan dan neneknya.
''bahkan irwan tidak menyapaku sama sekali, mungkin ia juga sengaja menjauh gitu. huh dasar irwan nyebelin ,,,'' gerutu evi dalam hati. sepanjang jalan hanya ada suasana sepi. nenek irwanpun merasa ada yg aneh dgn kedua org itu,'' biasanya kalo ketemu pasti ada saja ulah mereka yg bikin lucu dan ketawa kok tiba2 vakum gini ya. di RS saja seperti tak mau dipisahkan. apa mereka sdg berantem, hmm dasar anak anak muda'' pikir nenek. tak lama mobil evi memasuki pekarangan rumah nenek. mereka disambut oleh pembantu nenek irwan, dan membatu membawakan bbrp barang bawaan irwan selama di RS. sementara evi rencananya mw langsung kembali ke kantornya.
''oma, evi langsung pulang ya. evi masih ada kerjaan dikantor,,''
''masuk dulu sebentar nak,, knp buru2 sekali? apa kamu sdg ada masalah dgn irwan???'' tanya nenek. evi sedikit gugup menjawab pertanyaan nenek.
''gakk kok oma, evi sama irwan baik2 saja kok. evi hanya takut nanti malah mengganggu istirahat irwan, kan irwan harus banyak istrhat dulu oma, biar cepat pulih.'' jelas evi, oma hanya manggut2. sebelum evi berlalu oma berpesan agar nanti sepulang kerja evi mampir dulu dirumahnya, karna nenek mau minta tolong lagi pada evi yg di iyakan evi. oma juga berpesan utk singgah di resto mengecek keadaan disana. nenek lalu masuk kerumah dan memastikan irwan sudah istrahat. kemudian kedapur dan membantu membuatkan soup utk irwan.

****
evi sengaja pulang agak cept hari ini, waktu masih meneunjukkan pukul 17.00. setelah ia berpesan bbrp hak pada anik sekretarisnya evi langsung pulang. ia sudah janji pada nenek mampir dirumahnya. sebenarnya ia sedikit ragu, knp tiba2 nenek memintanya  mampir disana. mobilnya sudah terparkir didepan rumah nenek. sementara nenek sepertinya sudah menunggu dari tadi. ia segera mengajak evi masuk.
''sebenarnya ada apa oma, katanya tadi oma mau minta tolong,,,''
''gak ada apa2 nak, oma cuma minta tolong temeni oma belanja ya. sopir oma sedang cuti istrinya sakit. jadi oma gak ada temennya. ohya gimana kabar bu ratih???''
''ibu baik kok oma,, evi kirain oma minta tolong apa. ya udah kita berangkat sekarang aja ya oma,,''
''oma masih harus nemenin irwan makan dulu nak, habis itu kan minum obat dulu. lebih baik sekarang kita makan bareng saja yuk. pasti kamu juga lapar kan??? kata oma.
''gak usah oma, sambil oma nemenin irwan makan  evi pulang krumah dulu. evi mau mandi dulu ya oma, habis itu evi datang lagi,,'' oma pun setuju. evi segera pamitan dan pulang kerumahnya yg tak berapa jauh dari rumah nenek. sedangkan nenek kekamar irwan dan membantunya jalan keruang makan.
'' nenek tadi ngomong sama siapa sih??'' tanya irwa,
''ohh itu tadi evi datang kesini,''
''evi???? terus mana dia sekarang oma, kok gak ada?'' kata irwan sambil kepalanya celingak celinguk mencari sosok evi.
''evi sudah pulang,,''
''lohh,, kok pulang nek, knp evi tak menemuiku???''
''evi bahkan tidak menanyakanmu loh wan,'' kata nenek memancing irwan. benar saja, raut muka irwan langsung berubah sendu. ia juga bingung knp sikap evi padanya tiba2 cuek. padahal ia sedang sangat merindukan kebersamaannya dgn gadis itu, merindukan mata indah evi. nenk melihat perubahan raut wajah irwan.
''kok malah diam wan, ayuk dimakan nak. kamu kangen sama evi ya,,,''
''ehh gak kok oma. masa langsung kangen kan baru tadi siang ketemu'' irwan berkelit.
''tapi bentar lagi evi mau kesini lagi lohh,,'' nenek kembali memancin irwan sambil sedikit tersenyum melihat cucunya berbohong. irwan yg tadi sendu tiba2 sumringah lagi. melihat itu nenek tahu bahwa irwan memang sedang menanti dan sedang mmbutuhkan evi. selesai makan irwan kembali kekamarnya, ia mengambil gadgetnya dan membuka gallerynya. ia sedang memandangi foto2 kebersamaannya dgn evi sambil membayangkan kembali saat2 lucu dan konyol bersama evi. irwan sesekali senyum2 sendiri dan bahkan sampai tertawa. irwan sampai tidak sadar sedari tadi nenek memperhatikan tingkahnya dari pintu. nenek hanya bis atersenyum dan menggelengkan kepala.
''sepertinya cucuku sedang kasmaran,, melihat foto saja segitu girangnya gimana kalo bawa orgnya langsung kemari ya,,'' batin nenek. kemudian berlalu menemui evi yg sudah menunggunya dibawah. evi dan oma pun berangkat ke sebuah pusat perbelanjaan dan membeli beberapa keperluan. nenek kemudian mengajak evi kesebuah toko perhiasan. evi mengikuti saja kemauan nenek sambil membawakn barang belanjaan nenek. cukup lama oma bernegosisasi dgn pemilik toko. hinnga akhirnya tawar menawar selesai nenek mengeluarkan sejumlah uamg dan menerima sebuah nota bukti pembelian,
'' evi,, sekarang kita pulang saja. sepertinya kamu sangat lelah seharian bekerja. ditambah lagi oma repotin kamu dgn ini itu,,,'' kata oma sambil mereka jalan ke mobil evi.
''evi gak merasa direpotin kok oma,,, jangan blg gitu lagi ya,,''
''tapi sebenarnya oma masih butuh bantuan kamu,,'' kata oma,
''apa itu oma, kalo sebisa evi pasti evi tolongin kok oma,,'' kata evi sambil memasukkan barang belanjaan oma dan membukakan pintu utk oma.
'' makasih sayang,,'' kata oma lalu duduk disamping evi, ''oma minta tolong, besok kalo sempat kamu mampir lagi ketoko perhiasan tadi yah, kamu ambil pesanan oma. karna tadi katanya belum bisa diambil sekarang, kalo ditunggu juga pasti akn sangat lama,,'' jelas oma.
''baiklah oma, kalo boleh evi tau memang oma beli apa sih??''
''rahasia donk, oma mau buat surprise untuk seseorang,,''
evi hanaya mengangguk tak bertanya lagi, ia tak mau dibilang terlalu ikut campur urusan orang. tak terasa mereka sudah sampai dirumah nenek.
'' tunggu sebentar ya nak, oma mau ambil sesuatu dulu utk kamu bawa pulang'' kata nenek. sementara evi duduk diruang tamu menunggu nenek keluar dari kamarnya. evi menyenderkan tubuhnya disofa empuk dan mulai menguap. sepertinya ia memang sangat lelah dan mengantuk. gak sadar ia malah tertidur. irwan yg sedari tadi tak bisa tidur beberapa kali mondar mandir dikamarnya. ia kemudian keluar dari kamarnya hendak kedapur mengambil air. walau sebenarny ia bisa minta tolong pada suster perawat.ia berjalan dgn sangat hati2 karna sebenarnya ia masih sedikit merasa pusing jika terlalu banyak bergerak. tiba2 ia berhenti melihat sosok yg sedang tertidur di sofa ruang tamu. bberapa kali ia mengucek matanya memastikn bahwa matanya tak salah melihat. ia mendekati evi dan duduk disebelahnya. nenek yg sudah keluar dari kamarnya menghentikan langkahnya melihat irwan tengah memandangi evi yg sedabg tertidur, ia hanya memperhatikan irwan dari jauh bahkan suster perawat yg sdg mencari keberadaan irwanpun dilarang mendekat oleh nenek.
''evi,,, kamu terlihat sangat lelah ya hari ini,,, maaf ya jika aku ngerepotin kamu terus. kamu kenapa sih dua hari ini sangat cuek padaku, apa aku ada salah sama kamu vi,, padahal aku sangat kangen kamu vi,, liat kamu tertawa, bercanda, ngambek, salah tingkah dan manja sama aku. kangen dgn mata indah kamu vi,,, evi,,,'' bisik irwan pelan sambil mengusap rambut yg menutupi wajah evi. tak disadarinya airmatanya jatuh. tiba2 irwan terbatuk batuk dan membuat evi tersadar dari tidurnya. melihat irwan terbatuk batuk sambil menangis evi kuatir irwan kambuh lagi. segera ia meraih tangan irwan .
'' wan,, kamu kenapa apa ada yg sakit,,, apa yg sakit wan,, jangan bikin panik gini donk,,,'' kata evi cemas. sementara irwan masih terbatuk batuk. evi segera berlari kedapur dan mengambilkan irwan air. '' irwan kamu minum dulu ya, mana lagi suster perawat kamu,,'' kata evi sambil bantuin irwan minum. '' sebaiknya kamu istirahat saja ya, sini aku bantu ,,'' lanjut evi dan memapah irwan kekamarnya. nenek yg melihat kejadian itu dari jauh menitkkan airmata, ia merasa terharu dgn perhatian evi yg sedemikian rupa pada irwan. ''kasihan kamu nak, selama ini kurang kasih sayang dari ortumu. irwan akn sangat beruntung jika bisa mendapatkanmu. sabar ya nak suatu saat kamu akn bertemu kembali dgn ortumu yg sesungguhnya, mungkin waktu sedang mencari saat yg tepat. sabar sayang,,,''.  oma kembali kekamarnya sementara susternya disuruh jangan mengganggu irwan selagi ada evi disana. evi membaringkan irwan diranjangnya, menyelimutinya. ia hendak keluar tapi,,
'vi,,,'' panggil irwan pelan bahkan sangat pelan, tapi evi bisa dengar. evi kembali dan duduk ditepi ranjang irwan.
''kenapa irwan, apa kamu butuh sesuatu??'' tanya evi. irwan bukannya menjawab malah meraih tangan evi dalam dekapannya. sebenarnya evi masih kesal dgn sikap irwan kemarin tapi meninggalkan irwanpun ia tak tega, maka ia biarkan saja irwan memeluk hangat tangannya. sesekali irwan mengusapkan jemari evi di wajahnya, evi membiarkannya.
''vi,, disini saja sebentar ya, aku masih kangen,,'' pinta irwan, evi mengangguk walau sebenarnya ia sedikit ragu.irwan mencoba tidur kembali tanpa melepas tangan evi. sesekali ia mengigau dan mendesah seperti orang kesakitan. evi yg daritadi hanya diam memberanikan diri mengusap pelan kening irwan dgn tangan yg satunya. ia merasa prihatin dgn kondisi irwan, dan belaiannya itu ternyata sangat manjur irwan kini tenang dan bisa tidur dgn pulas. saat evi mencoba menggerakkan tangannya, tangan irwan malah lebih erat menahannya seolah tak mau lepas. evi jadi bingung, sementara waktu sudah pukul 22.00. tak mungkin ia terus2an dikmar irwan.

******
see u next part ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar