PART 24
waktu sudah pukul 22.00, tak mungkin evi terus2an dikamar irwan. ia merasa tak enak pada nenek irwan, tapi irwan juga tak mau melepas tangannya walaupun sudah dicobanya melepaskan beberapa kali. ia mw menelpon nenek juga tas dan ponselnya ketinggalan diruang tamu, evi serba salah. dilihatnya kembali wajah irwan, rasa iba kembali menggelayuti hatinya.akhirnya evi memutuskan utk mnemani irwan sampai irwan benar2 mrasa tenang. evi sedikit merubah posisi duduknya. Evi naik diranjang irwan,ia menggeser tubuhnya agar bisa bersandar di kasur itu. Karna sebenarnya matanya sangat mengantuk. Tanpa sadar evi juga ikut tertidur dgn posisi duduk dan kepala nyender di tumpukan bantal. Malam semakin larut, tak terasa 2jam sudah evi dan irwan larut dalam buaian mimpi masing2. Irwan sudah merasa baikan, ia mendengar ponselnya berdering sedari tadi. Saat ia membuka mata ia baru sadar bahwa evi dari td tidur disampingnya dgn posisi duduk' tangannya juga masih menggenggam erat tangan evi yg membuat gadis itu gak bisa kemana mana. Ada sedikit penyesalan dan rasa kasihan dihati irwan. Perlahan ia meraih ponsel dgn tangan satu lagi dan melihat ada 9 panggilan dari rumah evi. Irwan tau itu pasti bik ratih, mungkin orang tua itu sdg kebingungan sudah tengah malam evi belum pulang2 juga. Irwan kembali menoleh kearah evi, irwan berniat menidurkan evi diranjangnya . ''Kasian banget kamu vi,, pasti punggungmu sakit ya tidur dgn posisi duduk. Maaf ya vi,, aku selalu repotin kamu tapi jujur vi aku memang sangat ingin kamu ada didekatku saat ini. Aku butuh kamu vi,, andai saja selamanya kau bisa berada disampingku, menemani setiap waktuku, akan aku pastikan aku tak akan kecewakan kamu vi,, aku janji,,, semoga kelak nanti kamu akan jadi orang yg pertama aku lihat saat aku membuka mataku, dan orang terakhir yg kulihat saat aku menutup mata. Vi,, aku sayang banget sama kamu,, sangat sangat sayang vi,,,"tanpa sadr airmata irwan menetes. Dibelainya rambut evi dgn lembut, ntah kenapa malam ini perasaan irwan sangat melow. Airmanya tak berhenti mengalir membasahi pipinya, hingga tak disadarinya airmata itu mengenai punggung tangan evi yg masih digenggamannya. Evi merasa sesuatu yg hangat dikulitnya, ia pun terjaga dan melihat irwan sesenggukan berada tak jauh darinya bahkan sangat dekat hanya sejengkal dari wajahnya. ''Irwan,,, irwan kamu kenapa, kamu sakit lagi ya, mana yg sakit wan,,,,'' tanya evi panik sambil mengusap airmata irwan .
''Aku gpp kok vi,, makasi ya kamu sangat perhatian padaku. Tak salah jika kak ika mempercayakan kamu utk menjagaku. Karna kamu memang orang yg paling tepat untuk itu,,,''
''Irwaaannn,,, kamu bilang apa sihh??? jangan aneh2 ahh,, aku perhatian sama kamu itu bukan karna ika bukan karna siapa2 irwan,, tapi karna aku,,,,,''
''Kok diam vi, knpa gak dilanjutin?karna kamu apa????" Tanya irwan penasaran karna evi tiba2 diam. Irwan memperhatikan evi yg menarik nafas panjang. Evi menoleh pada irwan, meraih tangan irwan sambi tersenyum. ''Itu karna aku memang baik dan orangnya iklas,, heheheh'' kata evi ketawa sambil mencubit gemas pipi lucu irwan dgn mimik penasaran.
'' ahh evi,,, apa hanya karna itu'' batin irwan sambil menunduk lesu. '' oh ya wan, berhubung kamu udah mendingan aku mau langsung pulang ya. Kasian orang dirumah pasti nyari, lagian tadi aku pamit cuma sebentar. Kamu gpp kan aku tinggalin,,??"tanya evi.
''Ini sudah tengah malam vi,, kamu nginap disini saja. Kamu bisa tidur dikamar kak ika. Aku gak ijinin kamu pulang larut bgini,,''kata irwan.
''Irwan, aku gpp kok. Lagian dari sini kan dekat kerumahku.''
''Tapi vii,,,,''
''Bentar ya aku panggilkan prawatmu dulu,,,'' kata evi sambil beranjak dari kamar irwan. ''Evi,,, kau ini sangat keras kepala,,,''gerutu irwan. Tak lama evi masuk keruangan irwan bersama suster perawat irwan. Sekali lagi evi pamitan pada irwan, sebenarnya kekuatiran irwan bukan tak beralasan, waktu sudah menunjukkan pukul 00.15. Apalagi evi kan perempuan.
''Irwan,, aku pulang dulu ya, kamu langsung tidur saja. Kalo butuh apa2 langsung bilang sama suster jangan sendiri. Kamu gak boleh banyak gerak apalagi turun tangga sendiri itu sangat bahaya. Mengerti kan???" Kata evi panjang lebar. Ia kemudian merebahkan irwan kembali dan menyelimutinya. Evi mengusap lembut kening irwan. Irwan malah nurut saja. Dipandanginya mata indah milik evi yg tersenyum manis padanya. Saat evi mulai menjauhkan wajahnya dgn sigap irwan menahannya. Kini wajah evi hanya beberapa centi saja diatas wajahnya. ''Aku masih sangat merindukan mata indah kamu vi,, '' bisik irwan. Evi hanya tersenyum sambil meniup mata irwan. Ia kembali duduk, ia sedikit canggung disana ada suster. '' oh ya sus, pokoknya jangan biarin irwan banyak gerak dulu, jangan sampai ia capek. Irwan memang agak bandel, jadi suster harus tegas padanya. Kalo dia macam2 jewer saja ya.'' Kata evi, '' wan aku pulang ya, kamu baik2 disini. Suster tolong jaga irwanku ya. Pokoknya aku gak mau dia sampe kenapa napa'' pesan evi sambil bdiri dan melangkah kluar.
''Vi,,,'' panggil irwan.
Evi menoleh kembali.
''Hati hati ya. Kalo udah sampai telpon aku.''
''Iya,,'' kata evi sambil berbalik lagi.
''Vi,,,,''panggil irwan lagi. Sejenak evi berhenti dan kembali menoleh sambil melipat kedua tangannya didadanya.
''Makasih buat malam ni,, heheh'' lanjut irwan sambil menarik selimut menutupi wajahnya. Evi hanya tersenyum kecil.
''Irwan...'' panggil evi. Irwan terkejut dan melihat kearah evi. Ia mengira evi sudah keluar.
''Aku pulang ya,,'' kata evi, irwan mengangguk. Saat evi berlalu irwan menutup mata kembali mau tidur.
''Irwan,,,,''. Irwan membuka mata kembali dan melihat siapa yg memanggil. Evi.
''Aku pulang ya,,,hahhaha,'' kata evi sambil berlalu tanpa mennggu jawaban irwan. Ia hanya tersenyum dan sangat senang dgn kekonyolan mereka malam ini. ''Evi,,, aku akan sangat menyesal jk harus melepasmu gitu saja.'' Gumam irwan. Semenjak ditinggal evi, irwan belum bisa tidur. Bbrp kali ia melirik ponsel miliknya. Sudah 15 menit evi belum ada kabar. Irwan jadi gelisah, menurut perkiraannya harusnya evi sdh sampai atau jangan2 terjadi sesuatu. Irwan jadi cemas. Ia hanya membolak balik tubunya diranjangnya. Sudah Hampir 1jam evi masih belom kasih kabar. '' ya Tuhan, jangan biarkan sesuatu yg buruk terjadi pada evi. Anak Mu itu terlalu baik dan banyak orang yg butuh dia. Jaga dan pelihara hidupnya yaTuhan..'' doa irwan lirih. Hanya selang bbrp detik evi menelpon, dgn semangat irwan menjawab.
'' vi,, kau membuatku hampir jantungan. Knpa lama sekali,,,''
''Irwan jangan teriak2,, aku baik baik saja. Aku tadi cuci muka dulu dan memastikan bibik sudah tidur.''
'' tapi vi,,,''
''Sudah ya wan, kamu tidur saja lagi. Aku jg sudah ngantuk. Good night irwan,,''
'' good night evi, have a nice n sweet dream,,,''
******
evi sudah siap2 berangkat kekantor. Seperti biasa ia berpesan agar bik ratih jangan terlalu capek.. dgn mobil putih kesayangannya evi berangkat. Ia mampir sebentar di panti asuhan milik bunda rita yg disambut ramah oleh semua penghuni panti termasuk anak anak yg sudah sangat dekat dengannya. Ia tak lama disana, ia kemudian melanjutkan lagi perjalanannya kerumah keduanya, dimana lagi kalo bukan tempat usahanya. Ady sudah menunggunya dgn segudang kesibukan hari ini.
****
Disuatu ruangan.
Terlihat seorang pria paruh baya terbaring lemah dgn balutan perban menutupi sebagian besar tubuh dan wajah serta kepalanya. Ia membuka matanya dan melihat sekelilingnya. Ia melihat ada seorang pria dan anak kecil bersama dgn beberapa orang berseragam serba putih. Mereka sepertinya sedang membicarakan hal penting. Tiba2 mereka semua menuju tempat orang yg sedang terbaring. Mereka kemudian menyuruh pria tadi dan anaknya keluar dari ruangan. Orang orang berseragam putih itu segera melakukan beberapa tindakan. Ada yg mengajaknya berbicara.
( in indonesia saja ya)
''Akhirnya setelah sekian lama tak ada perkembangan hari ini anda membuka mata. Hampir saja kami putus asa. Bertahanlah, sebab ada seseorang yg sangat merindukanmu. Apa kau tak ingin bertemu putrimu???"
Pria itu hanyA diam airmatanya tak kuasa ia bendung. Benar kata orang itu, ia sangat sedang merindukan putrinya.''Bagaimana keadaan putriku sekarang, apa dia baik bai saja?? Lalu dimana aku ini, apa yg terjadi dgnku. Kenapa aku bisa disini,,,'' batin pria paruh baya itu. Setelah melakukan bbrp pemeriksaan dan mengganti sebagian besar alat yg tersambung ditubuhnya para dokter dan perawat itu keluar ruangan. Ya, itu adalah sebuah RS. Sementara pria paruh baya itu mencoba mengingat kembali apa yg terjadi pada dirinya dan kenapa dia bisa ada ditempat itu. Saat itu dia sedang ada meeting penting. Ia berangkat dgn sedan silver miliknya. Ia membawa berkas2 penting. Ia juga berencana saat semua urusan meeting selesai esoknya ia akan kembali ke negerinya. Ditengah jalanan sepi tiba2 mobilnya mogok, ia turun dari mobil dan mengecek mesinnya. Ia tak terlalu masalah dgn mesin karna ia punya perusahaan otomotif. Namun saat ia mengecek mesin mobilnya ponselnya berbunyi. Ia kemudian kembali kedalam mobil dan mengambil ponselnya. Ada sebuah panggilan dari putrinya. Ia kembali keluar dan hendak mengangkatnya tapi malang,,, sebuah mobil dari arah berlawanan dgn kecepatan tinggi melaju kearahnya dan langsung menyambar tubuhnya. Ia tak sempat mengelak karna kejadiannya sangat cepat. Ia terkapar ditangah jalan dan ponselnya masih ditangannya terus berdering. Setelah itu ia tak ingat lagi dan terbangun saat ia sudah diruangan itu. Pria itu kembali meneteskan airmata saat seseorang masuk keruangannga.
****
See u next part.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar