****
Kira kira siapakah pria itu????
Kira kira siapakah pria itu????
Part 3
***
Tampak rita dari tadi celingak celinguk kearah pintu masuk resto. Sepertinya dia sedang menanti seseorang. Tapi yg dinanti tak kunjung muncul jg. Sesekali dia menarik nafas panjang.
"Kamu knp seh drtd gelisah bgt nampaknya, kamu lg nunggu orang?"
"Iya neh intan, kok kk evi gak datang ya udah 3hari. Ak takut terjadi apa2 ma dia. Sudah coba ku telpon tapi gk ada jawaban." Rita kelihatan sangat cemas.
Ya, evi memang sudah 3hari ini tdk dtg ke resto ika, tempat rita bekerja. Biasanya evi selalu ada di meja paling sudut yg langsung bisa terlihat dr meja kasir. Rita sangat merindukan sosok yg miterius itu. Selalu serius, tapi sangat baik hati. Bagi org yg baru mengenalnya mgkin akn mengira cewe itu aneh. Evi bisa tak perduli seheboh apapun org mengganggunya, kalau dia sedang bekerja dia tdk akan terganggu. Tapi kalau dia sedang santai atau sedang mood dia akn jadi cewe yg supel dan perhatian tapi hanya utk org yg dirasanya nyaman saja.
"Kemana kira2 kk evi" batin rita.
"Rita, rita,,,, ritaaaa"
"Ohhh ehh bu ika, maaf bu saya tdk dengar"
"Knpa km bisa sampai melamun gt seh. Lg mikirin apa, kalau kerja usahakan konsen ya??"
"Iya bu, maaf saya salah."rita merasa lalai.
"Kamu lg ada masalah ya"tanya pria disamping ika. "Muka kamu kelihatan sangat cemas,,,"rita sedikit tersipu malu bosnya itu memperhatikan mukanya.
"Tidak apa2 pak. Masih ingat gak cewe yg bbrp hari kemarin bapak temani makan dimeja pojok itu? Sudah 3hari ini dia tdk dtg makan atau skdar berkunjung."ujar rita sambil menundukkan kepalanya.
Si pria langsung melihat ke meja dipojok itu, fikirannya pun melayang. Sebenarnya dia pun merasa bersalah juga, dalam hatinya ia merasa bahwa ialah penyebab evi gak datang lagi. Mgkin saja evi sakit hati dgn tingkahnya kemarin.
"Tapi apa iya gadis aneh kaya gt bs sakit hati. Secara dia sangat dingin dan cuek, gak berekspresi sama sekali. Aku harus mnta maaf padanya. Tapi dmn aku bs menemuinya?" Batinnya.
"Masa iya rita, mungkin dia sibuk sekali, aku akn coba telpon dia" kata ika membuyarkan lamunan adiknya. Semnjak pertemuan 3 hari lalu itu adiknya memang agak berubah. Dia tau betul adiknya tak suka bisnis kuliner tradisional seperti dirinya, dia lbh suka masakan luar. Tapi demi ketemu evi dia rajin hadir setiap hari dan ikut mengurusi bisnis ika.
"Knp tak diangkat, aku sudah coba bbrp kali lohh"ika pun ikut bingung. Dia pun melirik jamnya. Jam 14.00. " aku akan melihatnya kekantornya. Biasa kalau dia tdk keluar kota jam segini pasti dikantor. Aku tau betul evi" ika lalu bersiap mau pergi.
"Kk ika, aku boleh ikut tidak. Aku mau mnta maaf atas kelakuanku kemarin" adiknya berharap. Ika memandang adiknya sedikit heran, utk apa adiknya harus mnta maaf kpd evi yg baru dikenalnya kemarin. Dia pun mengangguk setuju.
"Tolong sampaikan salamku pada kak evi ya buk." Kata rita, yg dianggukkan ika. Lalu pergi dengan adiknya.
***
Tampak rita dari tadi celingak celinguk kearah pintu masuk resto. Sepertinya dia sedang menanti seseorang. Tapi yg dinanti tak kunjung muncul jg. Sesekali dia menarik nafas panjang.
"Kamu knp seh drtd gelisah bgt nampaknya, kamu lg nunggu orang?"
"Iya neh intan, kok kk evi gak datang ya udah 3hari. Ak takut terjadi apa2 ma dia. Sudah coba ku telpon tapi gk ada jawaban." Rita kelihatan sangat cemas.
Ya, evi memang sudah 3hari ini tdk dtg ke resto ika, tempat rita bekerja. Biasanya evi selalu ada di meja paling sudut yg langsung bisa terlihat dr meja kasir. Rita sangat merindukan sosok yg miterius itu. Selalu serius, tapi sangat baik hati. Bagi org yg baru mengenalnya mgkin akn mengira cewe itu aneh. Evi bisa tak perduli seheboh apapun org mengganggunya, kalau dia sedang bekerja dia tdk akan terganggu. Tapi kalau dia sedang santai atau sedang mood dia akn jadi cewe yg supel dan perhatian tapi hanya utk org yg dirasanya nyaman saja.
"Kemana kira2 kk evi" batin rita.
"Rita, rita,,,, ritaaaa"
"Ohhh ehh bu ika, maaf bu saya tdk dengar"
"Knpa km bisa sampai melamun gt seh. Lg mikirin apa, kalau kerja usahakan konsen ya??"
"Iya bu, maaf saya salah."rita merasa lalai.
"Kamu lg ada masalah ya"tanya pria disamping ika. "Muka kamu kelihatan sangat cemas,,,"rita sedikit tersipu malu bosnya itu memperhatikan mukanya.
"Tidak apa2 pak. Masih ingat gak cewe yg bbrp hari kemarin bapak temani makan dimeja pojok itu? Sudah 3hari ini dia tdk dtg makan atau skdar berkunjung."ujar rita sambil menundukkan kepalanya.
Si pria langsung melihat ke meja dipojok itu, fikirannya pun melayang. Sebenarnya dia pun merasa bersalah juga, dalam hatinya ia merasa bahwa ialah penyebab evi gak datang lagi. Mgkin saja evi sakit hati dgn tingkahnya kemarin.
"Tapi apa iya gadis aneh kaya gt bs sakit hati. Secara dia sangat dingin dan cuek, gak berekspresi sama sekali. Aku harus mnta maaf padanya. Tapi dmn aku bs menemuinya?" Batinnya.
"Masa iya rita, mungkin dia sibuk sekali, aku akn coba telpon dia" kata ika membuyarkan lamunan adiknya. Semnjak pertemuan 3 hari lalu itu adiknya memang agak berubah. Dia tau betul adiknya tak suka bisnis kuliner tradisional seperti dirinya, dia lbh suka masakan luar. Tapi demi ketemu evi dia rajin hadir setiap hari dan ikut mengurusi bisnis ika.
"Knp tak diangkat, aku sudah coba bbrp kali lohh"ika pun ikut bingung. Dia pun melirik jamnya. Jam 14.00. " aku akan melihatnya kekantornya. Biasa kalau dia tdk keluar kota jam segini pasti dikantor. Aku tau betul evi" ika lalu bersiap mau pergi.
"Kk ika, aku boleh ikut tidak. Aku mau mnta maaf atas kelakuanku kemarin" adiknya berharap. Ika memandang adiknya sedikit heran, utk apa adiknya harus mnta maaf kpd evi yg baru dikenalnya kemarin. Dia pun mengangguk setuju.
"Tolong sampaikan salamku pada kak evi ya buk." Kata rita, yg dianggukkan ika. Lalu pergi dengan adiknya.
****
Evi nampak sedang sibuk dengan beberapa org di sebuah ruangan besar. Dsna ada ady, tria, anik dan ada yg lain dr pihak indosiar yg mau melakukan take vokal. Setelah memberi arahan sebentar, evi pun ingin mendengar suara dan tehnik vokal mereka sblm masuk ruang rekaman. Evi senang dengan ktiga calon artisnya itu, masih muda, berbakat dan masih polos2. Mereka juga punya karakter dan tehnik yg berbeda dlm bernyanyi. Dia pun sedikit tertarik dgn kedekatan mereka. Sedang asik dengan ketiga calon artisnya itu tiba tiba,,,,,
"Eviiiiiiii,,,,,,,"
Evi menoleh dan melihat siapa yg memanggilnya,
"Ikaaa,,,,"evi segera menghampirinya dan mereka pun saling berpelukan. Evi agak heran karna ika datang gak sendiri. Knpa ada pria itu???
"Ikaa, ada apa kamu kemari. Pasti ada hal yg sangat penting?"
Ika malah melotot membuat evi mengeryitkan keningnya.
"Harusnya aku yg nanya, kamu dari mana aja, kamu tiba2 menghilang gk jelas, ditelpon gak diangkat, memang apa yg membuat kamu segitu marahnya pada kami. Rita sampai gak konsen mw kerja semua gara kamu ngilang tiba2. Kamu kumat lagi anehnya ya??" Ika nyerocos panjang lebar dgn mata masih melotot. Membuat org yg disana tiba2 terdiam. Mereka berpikir evi dan ika sedang ribut. Adiknya pun sedikit kikuk mana kala ika bertanya apakah evi marah pd mereka. Evi hanya tersenyum sambil mencubit pipi ika.
"Siapa blg aku marah, menghilang?? Aku hanya sdg sibuk saja belakangan ini, aku baru pulang dari luar kota. Maaf aku tak tdk kasih kabar. Jangan marah seperti itu. Oh ya aku akan menelpon rita sebentar. Aku kasihan dia kwatir padaku." Evi pun menelpon rita sebentar kemudian kembali pada tamu2nya.
"Vie,, ne aku bwa kan makan siang buat kamu. Kesukaanmu, aku tau pasti kamu belum makan kan??" Ika menyodorkan bungkusan yg dipegang adiknya. Evi segera mengambilnya dan berterimakasih. Ia sangat senang, dan memang ia sudah merindukan makanan favoritnya itu. "Tau saja sihh kamu aku lagi pengen makan ini, hmmm pasti enak dehh,,,,"
"Sebenernya itu ide adik aku loh vie, katanya gak enak berkunjung ketempat org gak bawa apa2"
Evi agak salting ika blg seperti itu. Apalagi melihat pria itu tersenyum padanya. Sebenernya pria itu manis dan menggemaskan hanya saja evi kurang suka melihat dia sok akrab dgnnya yg baru dikenalnya. Maklum evi memang agak susah bergaul dgn orang baru. Ia pun mengajak ika dan adiknya ke ruangannya. Dan menitip calon artisnya pada ady. Ruangan evi agak jauh dari ruang tadi. Mereka harus jalan beberapa menit dan harus kelantai 3 lg.
" hufff aku kebelet nih, aku ke toilet dulu. Kalian duluan saja nanti aku menyusul" belum ada jawaban ika sudah berlari neninggalkan evi dan adiknya. Evi sedikit bingung, pria itu apalagi. Tapi ia memberanikan diri ngomong pd evi. "Apa kita mau menunggu kk ika?" Evi menoleh sebentar lalu melanjutkan jalannya.
"Kita duluan saja nanti biar ika nyusul. Dia tw kok ruanganku. Aku sudah tak sabar menyantap makanan ini. Ayo cepat sedikitt,,,," evi bicara dgn lembut tapi gk menoleh. Pria itu pun tertegun sejenak, dia tersenyum sendiri kemudian mengikuti evi. Hatinya sedikit bergetar mendengar suara lembut dan sedikit manja dr cewek itu.
"Silahkan masuk,, "
"Terimakasihh,,,," .pria itu ikut saja dengan evi. Evi langsung duduk di sofa dan mulai membuka bungkusan ika, eh bukan bungkusan pria itu. Hehehe
Evi baru sadar kalau pria itu masih berdiri saja. Dia menggelengkan kepalanya,,,
"Mau sampai kapan berdiri dsana? Tdk mau duduk???"
"Aku tdk dipersilahkan duduk, bgaimana mau duduk,,"
Hmmm baiklah,,,, silahkan duduk tuan,,,,,," evi diam sejenak. Dia tak tau nama pria itu. Pria itu ternyum lucu melihat evi kebingungan.
"Makanya kalo diajak kenalan jangan langsung kabur aja dong."
Ia kemudian mengulurkan tangannya, evi masih diam. Pria itu kemudian menarik tangan evi dan nereka pun bersalaman.
"Ikaaa,,,,"evi segera menghampirinya dan mereka pun saling berpelukan. Evi agak heran karna ika datang gak sendiri. Knpa ada pria itu???
"Ikaa, ada apa kamu kemari. Pasti ada hal yg sangat penting?"
Ika malah melotot membuat evi mengeryitkan keningnya.
"Harusnya aku yg nanya, kamu dari mana aja, kamu tiba2 menghilang gk jelas, ditelpon gak diangkat, memang apa yg membuat kamu segitu marahnya pada kami. Rita sampai gak konsen mw kerja semua gara kamu ngilang tiba2. Kamu kumat lagi anehnya ya??" Ika nyerocos panjang lebar dgn mata masih melotot. Membuat org yg disana tiba2 terdiam. Mereka berpikir evi dan ika sedang ribut. Adiknya pun sedikit kikuk mana kala ika bertanya apakah evi marah pd mereka. Evi hanya tersenyum sambil mencubit pipi ika.
"Siapa blg aku marah, menghilang?? Aku hanya sdg sibuk saja belakangan ini, aku baru pulang dari luar kota. Maaf aku tak tdk kasih kabar. Jangan marah seperti itu. Oh ya aku akan menelpon rita sebentar. Aku kasihan dia kwatir padaku." Evi pun menelpon rita sebentar kemudian kembali pada tamu2nya.
"Vie,, ne aku bwa kan makan siang buat kamu. Kesukaanmu, aku tau pasti kamu belum makan kan??" Ika menyodorkan bungkusan yg dipegang adiknya. Evi segera mengambilnya dan berterimakasih. Ia sangat senang, dan memang ia sudah merindukan makanan favoritnya itu. "Tau saja sihh kamu aku lagi pengen makan ini, hmmm pasti enak dehh,,,,"
"Sebenernya itu ide adik aku loh vie, katanya gak enak berkunjung ketempat org gak bawa apa2"
Evi agak salting ika blg seperti itu. Apalagi melihat pria itu tersenyum padanya. Sebenernya pria itu manis dan menggemaskan hanya saja evi kurang suka melihat dia sok akrab dgnnya yg baru dikenalnya. Maklum evi memang agak susah bergaul dgn orang baru. Ia pun mengajak ika dan adiknya ke ruangannya. Dan menitip calon artisnya pada ady. Ruangan evi agak jauh dari ruang tadi. Mereka harus jalan beberapa menit dan harus kelantai 3 lg.
" hufff aku kebelet nih, aku ke toilet dulu. Kalian duluan saja nanti aku menyusul" belum ada jawaban ika sudah berlari neninggalkan evi dan adiknya. Evi sedikit bingung, pria itu apalagi. Tapi ia memberanikan diri ngomong pd evi. "Apa kita mau menunggu kk ika?" Evi menoleh sebentar lalu melanjutkan jalannya.
"Kita duluan saja nanti biar ika nyusul. Dia tw kok ruanganku. Aku sudah tak sabar menyantap makanan ini. Ayo cepat sedikitt,,,," evi bicara dgn lembut tapi gk menoleh. Pria itu pun tertegun sejenak, dia tersenyum sendiri kemudian mengikuti evi. Hatinya sedikit bergetar mendengar suara lembut dan sedikit manja dr cewek itu.
"Silahkan masuk,, "
"Terimakasihh,,,," .pria itu ikut saja dengan evi. Evi langsung duduk di sofa dan mulai membuka bungkusan ika, eh bukan bungkusan pria itu. Hehehe
Evi baru sadar kalau pria itu masih berdiri saja. Dia menggelengkan kepalanya,,,
"Mau sampai kapan berdiri dsana? Tdk mau duduk???"
"Aku tdk dipersilahkan duduk, bgaimana mau duduk,,"
Hmmm baiklah,,,, silahkan duduk tuan,,,,,," evi diam sejenak. Dia tak tau nama pria itu. Pria itu ternyum lucu melihat evi kebingungan.
"Makanya kalo diajak kenalan jangan langsung kabur aja dong."
Ia kemudian mengulurkan tangannya, evi masih diam. Pria itu kemudian menarik tangan evi dan nereka pun bersalaman.
"Panggil aku Irwan"
"Evi,,"
Irwan melirik evi yg dengan cepat menarik tangannya. Ada rasa senang dan bahagia melihat evi seperti itu.
"Sepertinya tuan irwan masih betah berdiri,, baiklah berdiri saja disana aku mau makan. Oh ya, terimakasih sudah membawakan aku makanan ini."
Irwan pun duduk dan melihat evi serius dgn makanannya. Ia tersenyum sendiri melihat evi. Dia gak tau apa yg terjadi pdnya, dia senang aja bisa melihat dan duduk dengan evi sedekat itu. Sementara evi tak perduli apa yg ada di pikiran irwan.
"Sepertinya tuan irwan masih betah berdiri,, baiklah berdiri saja disana aku mau makan. Oh ya, terimakasih sudah membawakan aku makanan ini."
Irwan pun duduk dan melihat evi serius dgn makanannya. Ia tersenyum sendiri melihat evi. Dia gak tau apa yg terjadi pdnya, dia senang aja bisa melihat dan duduk dengan evi sedekat itu. Sementara evi tak perduli apa yg ada di pikiran irwan.
"Vie,,,"
"Ika,, kufikir kau sudah lupa ruangan ini, duduklah"
Ika duduk dan mulai mengobrol dgn evi. Sementara irwan hanya melihat dan mendengar kedua gadis itu. Sesekali ia melirik ika kemudian evi, begitu terus. Dia tdk merasa dicuekin, dia malah senang bisa berada diantara kedua wanita seumuran dan hebat itu. Irwan memang lbh muda 2 thn dari ika. Ika tinggal bersama neneknya dijakarta dengan bisnis kulinernya. Sementara dirinya tggal di hongkong dgn ayah ibunya. Orangtuanya punya bisnis lain disana. Walau jarang ketemu tapi mereka selalu komunikasi setiap hari. Walaupun sekedar say hay. Dia bangga dgn ika yg sangat mandiri, sementara dirinya baru saja menyelesaikan pendidikan s2 nya. Ia ke jakarta karna kangen dgn ika, sdh lama mereka tak bertemu. Biasanya ika lah yg datang ke hongkong. Ia sebenarnya ingin jalan2 kejakarta sekaligus ingin tau jakarta seperti apa. Dan kesan pertamanya, jakarta itu Indah.
"Ika,, kufikir kau sudah lupa ruangan ini, duduklah"
Ika duduk dan mulai mengobrol dgn evi. Sementara irwan hanya melihat dan mendengar kedua gadis itu. Sesekali ia melirik ika kemudian evi, begitu terus. Dia tdk merasa dicuekin, dia malah senang bisa berada diantara kedua wanita seumuran dan hebat itu. Irwan memang lbh muda 2 thn dari ika. Ika tinggal bersama neneknya dijakarta dengan bisnis kulinernya. Sementara dirinya tggal di hongkong dgn ayah ibunya. Orangtuanya punya bisnis lain disana. Walau jarang ketemu tapi mereka selalu komunikasi setiap hari. Walaupun sekedar say hay. Dia bangga dgn ika yg sangat mandiri, sementara dirinya baru saja menyelesaikan pendidikan s2 nya. Ia ke jakarta karna kangen dgn ika, sdh lama mereka tak bertemu. Biasanya ika lah yg datang ke hongkong. Ia sebenarnya ingin jalan2 kejakarta sekaligus ingin tau jakarta seperti apa. Dan kesan pertamanya, jakarta itu Indah.
"Oh ya vie, td ada yg mau minta maaf katanya,,"ika membuyarkan lamunan irwan. Dia kaget ika ngomong seprti itu. Pastilah yg dimaksud adalah dirinya.
"Kamu mw minta maaf apa ika, kayak nya kita gak ada masalah lohh"
"Emang sapa blg aku yg mau mnta maaf. Km yg harus mnta maaf udah bt karyawanku gak konsen bekerja"
"Maksudmu??? Jadi siapa yg mau minta maaf???" Evi nampak kebingungan.
"Nihh, irwan,,," timpal ika. Irwan pun makin gak enak hati. Evi menoleh pd irwan, kemudian memandangnya. Irwan semakin salting dibuatnya. Dia pun merasa aneh, knpa dia segitu kakunya didepan cewe itu. Diberanikannya dirinya membalas tatapan evi,,,
"Aku bukan hanya minta maaf tapi mau bertrimakasih juga. Anda sudah nenolong saya dari copet itu. Mgkin kalo tidak ada anda saya akan kehilangan tas itu. Pdhal dlm tas itu ada barang berharga"
Evi masih nenatap irwan dgn tenangnya. Ia merasa irwan org baik, tapi knp dia klihatan seperti lemah gt. Ia pun menarik nafas panjang,,, dan melihat pada ika.
"Apa dia benar adikmu? Dia berbeda sekali dgnmu." Ika mengangguk.
"Apa maksudnya berbeda?" protes irwan.
"Sudahlah lupakan saja" kata evi sambil melirik ika. Kemudian mereka berdua pun tertawa. Irwan pun makin bingung dibuatnya, ada rasa dongkol dihatinya. Tapi dia pun senang bisa membuat kedua gadis itu tertawa lepas.
*****
"Kamu mw minta maaf apa ika, kayak nya kita gak ada masalah lohh"
"Emang sapa blg aku yg mau mnta maaf. Km yg harus mnta maaf udah bt karyawanku gak konsen bekerja"
"Maksudmu??? Jadi siapa yg mau minta maaf???" Evi nampak kebingungan.
"Nihh, irwan,,," timpal ika. Irwan pun makin gak enak hati. Evi menoleh pd irwan, kemudian memandangnya. Irwan semakin salting dibuatnya. Dia pun merasa aneh, knpa dia segitu kakunya didepan cewe itu. Diberanikannya dirinya membalas tatapan evi,,,
"Aku bukan hanya minta maaf tapi mau bertrimakasih juga. Anda sudah nenolong saya dari copet itu. Mgkin kalo tidak ada anda saya akan kehilangan tas itu. Pdhal dlm tas itu ada barang berharga"
Evi masih nenatap irwan dgn tenangnya. Ia merasa irwan org baik, tapi knp dia klihatan seperti lemah gt. Ia pun menarik nafas panjang,,, dan melihat pada ika.
"Apa dia benar adikmu? Dia berbeda sekali dgnmu." Ika mengangguk.
"Apa maksudnya berbeda?" protes irwan.
"Sudahlah lupakan saja" kata evi sambil melirik ika. Kemudian mereka berdua pun tertawa. Irwan pun makin bingung dibuatnya, ada rasa dongkol dihatinya. Tapi dia pun senang bisa membuat kedua gadis itu tertawa lepas.
*****
bumi ini semakin panas/ bagai air mengalir deras/ kehidupanpun semakin bebas/ kebebasan pun tidak terbatas/ mengejar nafsu demi kepuasan/ berfoya foya menuruti nafsu setan,,,,//
"wahh kamu sangat hebat, suara rockdutmu sangat keren" ady memuji salah satu calon artis mereka yg bernama evi masamba. gadis itu pun tersenyum puas dengan pujian itu.
"dia bukan saja keren pak ady tapi juga smart, dinamika bernyanyinya jga sangat bagus, pasti kang nurbayan akan dgn senang hati membuatkanmu lagu"kata evi kepada calon artisnya itu. evi masamba jdi tersipu malu mendengar pujian itu, apalagi karna evi itu adalah pemilik perusahaan itu. sakiing malunya ia sampai menyembunyikan wajahnya di belakang punggung rekannya, irwan sumenep. melihat kedekatan itu ady pun ada ide cemerlang.
"bu evi, bagaimana kalau selain kita buatkan mereka single kita juga duetkan mereka. yahh, usul saja sihh bu. misalakan saja evi masamba dgn irwan sumenep atau dgn danang banyuwangi. gimana bu?"
"ide bagus pak ady, tapi apa mereka jg setuju,?"
setelah ditanya maka jadilah mereka masing2 dapat 3kali rekaman. masing2 satu single dan 2 lagu duet.
"baiklah sekian dulu utk hari ini. mungkin minggu depan akan kita lanjutkan. untuk pemilihan lagu duet saya percayakan pada masing2 pasangan duet, tentunya dengan koordinasi dari pak ady. " evi pun menutup pertemuan hari itu.setelah semua pergi, ia pun kembali pada kedua temannya yg sedari tadi memperhatikan mereka.
"vie, danang lumayan ganteng juga yah" kata ika sambil becanda. evi pun tertawa dan mengangguk saja.
"aku malah lebih tertarik pasangan evi masamba sama irwan sumenep kk" tambah irwan. "mereka itu seperti ada sesuatu gitu, kayaknya si evi nyaman bgt deket irwan"
"kamu tidak sdang menghayalkan evi dan kamu kan wan?" ika melirik irwan sambil mencolek evi,
"ikaaa,,, "evi pun mencubit ika. sementara irwan malah tersipu malu. memang benar seh ia td membayangkan mereka itu evi dan dirinya.
"sudahlah, ayo kita pulang saja. aku masih ada urusan diluar sebentar" kata evi. ika pun mengangguk dan mereka keluar dari ruangan itu beriringan. sebelum mereka berpisah ika berbisik sesuatu pd evi,
"vie ntar malam temui gw di tempat biasa kita nongkrong ya, aku mau cerita serius bangett"
"moga cuaca nanti malam cerah, kalo gak ada halangan kita ketemu jam8 ya" kata evi.
"apaan sih kalian berdua ini drtd berbisik bisik, lagi ngomongin aku ya..." irwan yg sedari tadi diam akhirnya bersuara jga. kembali ika dan evi hanya senyum2.
"ini urusan org dewasa dik, kamu gk perlu tw"
"kakak selalu saja begitu, menganganggap aku kecil. kakak lupa aku sudah dewasa kk"
"ya sudah maafkan kakak yah,,"
evi hanya diam saja mema\perhatikan kedua kakak adik itu. andai dia punya adik mungkin akan bahagia juga seperti ika.
"vieee,,, kamu malah ngelamun sihh. kayanya kalian berdua jadi punya hobi baru ya sekarang, suka ngelamun..." ika memandangi irwan dan evi bergantian. yg dilihat malah diam saja. irwan melihat evi sejenak, kemudian mereka berpamitan lalu pulang. setelah beberapa meter irwan kembali menoleh kebelakang, nampaknya evi masih diam mematung. ia pun kembali dan berencana mengagetkan evi,
"hayoooo,,, melamun saja"
"irwannnn...." teriak evi kaget. hampir saja ia memukul irwan, beruntung ia segera mengelak.
"makanya jgn ngelamun, kk evi ngelamunin aku ya,,," goda irwan. evi namapaknya kaget dengan ucapan irwan barusan.
"memangnya lucu ya,," kata evi sambil berlalu meninggalkan irwan. sementara itu irwan malah ketawa dan segera menyusul ika.
"sepertinya aku akan sering mengagetkanmu" gumam irwan dalam hati.
*****
kira kira ika mau cerita apa ya,,, tentang irwan adiknya atau danang bayuwangi???? hehheeh tunggu ya nextnya,,,
selamat membaca, jgn lupa kritik dan saran,
salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar