PREV
irwan masih sibuk menenangkan evi.
part 7
irwan mengelus elus pundak evi. walau dalam hati ia masih deg deg an karna evi ada dlm pelukannya, tapi rasa kuatirnya pd evi jauh lebih besar. ia kelihatan sangat panik dan bingung (masih ingatkan waktu pangeran dikerjain ejja di inbox, pangeran julit itu tnyata orgnya panikan). selang bbrp menit evi sedikit lb tenang, gadis itu pun baru sdar drtd ia peluk irwan,yg menurutnya pria yg menyebalkan. ia segera melepas pelukannya dan mengusap airmatanya. ia masih penasaran dgn mimpinya barusan, buru2 diambilnya hp dan coba menelpon papanya. beberapa kali dihubungi masih juga gakk ada jawaban. evi makin panik, airmtanya kembali mengalir, walau ia jarang diperhatikan papanya tapi jauh dlm lubuk hatinya ia sangat merindukan dan menyayangi ayahnya (enaknya sambil dengerin muara hati nih). irwan pun tak mw melihat gadis itu semakin panik maka ia mencoba menenangkan evi lagi.
"sebenernya apa yg terjadi, kamu mimpi buruk ya?"
evi hanya mengangguk, kemudian ia menceritakan mimpi itu. irwan ikut sedih mendengarnya, tapi ia tak mau menunnjukkan didepan evi.
"sudahlah jgn panik begitu, berdoa saja semoga tdk terjadi apa2 ya. lebih baik kita pulang saja, biar aku yg menyetir, kau tunjukkan saja jalannya"
evipun menurut saja, dia gkk mw menyetir dgn pikiran sdg kalut, bisa2 lalai nanti dijalan. sepanjang jalan evi sgt gelisah, sesekali ia coba telpon lagi ayahnya tapi hasilnya nihil. ia semakin kalut, irwan tak tega melihatnya. tapi apa yg bisa ia lakukan, setidaknya ia ada dsn dan memastikan kalau evi baik2 saja. mereka tiba dirumah evi, bik rtih menyambutnya. tapi wanita paruh baya itu kaget melihat evi menangis, apalagi dia datang tak sendiri. diantarnya evi kekamar diikuti irwan. tapi bik ratih memberi isyarat agar irwan tggu diruang tamu saja, irwan pun menurut saja. beberapa menit kmdian wanita itu menghampiri irwan, ia menanyakan knpa evi bs spt itu, apa jgn2 irwan pelakunya. irwan bercerita ttg mimpi evi tadi. bik ratih jd terharu bahkan ia nampak menitikkan air mata. irwan pun dibuatnya bingung. bik ratih kemudian menceritakan bagaimana keadaan evi setelah kepergian ibunya. ditambah lagi ayahnya pun sibuk bekerja dan sangat jarang memberi kabar. evi juga sering hanya menangis merindukan kasih sayang dr ortunya. sementra ia hanya anak tunggal, ia harus menjalani hidup sendiri, sakit tak ada yg melihat. itu pula yg membuat evi jd cewe yg dingin dan tdk terlalu suka bergaul. kalau dia sdg ingin bermain dia hanya akan pergi kesebuah panti asuhan di jakarta, ia memang donatur tetap dsn. ia bs sdkit bljar dr anak2 dsn. dan merasa dirinya ms lb beruntung masih punya tempat tinggal. irwan pun terharu, jadi cewe yg dikenalnya galak dan cuek itu hanyalah seorang gadis rapuh, yg sangat merindukan kasih sayang. ia masih lb beruntung dari evvi, walau karir mgkin evi sdh sukses tp dirinya masih bs merasakan kehangatan keluarga. jam sdh menunkukkan pukul 19.00, irwan berniat pamitan pd evi. ia mengetuk pintu kamar evi.
"masuk saja,,," irwanpunmasuk.dilihatnya evi masih telungkup di kasurnya. dipandanginya seisi kamar evi nampak rapi dan sgt bersih. matanya pun tertuju pd sebuah gitar dipojok ruangan ia mengambilnya lalu duduk disi ranjang evi. dimainkannya gitar itu sambil melantunkan sebuah lagu letto.
yakinkah kuberdiri dihampa tanpa tepi/
bolehkan aku mendengarmu,,,/
terkubur dalam emosi tanpa bisa bersembunyi/
aku dan nafasku merindukanmu//
.........................................
evi yg tadinya tiduran kemudian duduk dan melihat irwan memainkan gitarnya. sepertinya ia mulai menyukai suara pria itu. apalagi lantunan lagu yg dibawakannya sangat menyentuh hatinya,
terpurukku disini, teraniya sepi/
dan kutahu pasti, kau menemani//
dalam hidupku kesendirianku//
teringat ku teringat pada janjimu kuterikat/
hanya sekejab ku berdiri kulakukan sepenuh hati//
perduli ku perduli siang dan malam yg berganti/
sedihku ini tak ada arti jika kaulah SANDARAN HATI
kaulah SANDARAN HATI///
Evi merasa sedikit terhibur dgn adanya irwan disana. irwan meletakkan kembali gitar itu dan duduk disamping evi. dia menatap evi dalam dalam, kemudian diraihnya tangan evi. evi hanya diam saja melhat kelakuan irwan.
"kalau misalnya kamu butuh teman utk cerita, atau mgkin hanya sekedar untuk menemanimu kau boleh memanggilku. aku mw kok jd pendengar setia ceritamu, kamu boleh menangis, kamu jg boleh bersandar di bahu ini kapanpun kamu mw. jgn sperti ini, menyimpan kesepian dan kekecewaan hati itu tak baik. kamu mw kan berjanji tdk seperti ini lagi? td itu aku sgt kuatir pdamu, berjanjilah kau akn selalu cerita padaku apapun itu, dan aku jg janji akan selalu ada nemenin kamu,,,"( irwan puitis bgt ya, hehehheh) . evi hanya diam saja, dalam hati ia mengagumi sosok yg bgt perhatian padanya, pdhal bs dblg mereka baru saja kenal, dan bahkan sikapnya pd anak itu pun selalu cuek. melihat evi diam terus irwan pun pamitan pulang.
"oh ya sudah malam, aku mw plg dulu ya. besok ketemu lagi" irwan bangkit dari dudknya dan melangkah hendak pergi.
"irwann,,, tunggu,," evi pun beranjak dr duduknya dan menghampiri irwan. irwan menoleh dan menghentikan langkahnya.
"sblm plg, kamu makn malam dsni saja ya."
"gakk usah vi, nnti saja dirumah. lagian aku tidak terlalu lapar" sebenarnya ia tak tega menolak ajakan evi.
"kalo aku mnta kamu temeni aku makan kamu masih menolak juga??? baiklah kalo gt pulang saja, aku akan tidur lagi" evipun berbalik keranjangnya. irwan tampak mikir, kasihan juga kalo evi gak makn. bisa sakit dia apalagi blkgan byk jobnya. segera ditahannya tangan evi.
"baiklah, akan kutemani. tapi kau harus makn yg banyak. gkk boleh murung spt ini lagi."
"baiklah,,," evi senang ternyata irwan mengalah juga.
"ayo sekarang senyum dulu,," pinta irwan. evi pun tersenyum, membuat irwan terpesona. ternyata evi sgt menarik jk tersenyum begitu. keduanya pun melangkah kemeja makan dan duduk berdampingan. sementara bik ratih duduk dihadapan mereka sambil memperhatikan kedua anak muda itu. evi dan irwan makn dgn lahapnya, evi yg biasa makn sedikit kadang jga gkk habis mlm itu makn banyak, dan irwan yg katanya td gakk terlalu lapar malah ngabisin 2 porsi. aneh bukan????
setelah makn irwan pamitan, evi menelpon taxi. sambil menunggu taxi mereka duduk di kursi depan rumah evi. mereka berbincang bincang soal kerja ama mereka.
"aku harap design yg kamu buat itu yg terbaik darimu"
"tenang saja, aku sdh biasa dgn kerjaan spt itu. aku akn buatkan yg special utkmu nanti" kata irwan.
"kalo sdh selesai aku akn lgsg menemuimu." tambah irwan. evi hanya tersenyum dan mengangguk saja. tak lama suara klakson dr taxi pun mengagetkan mereka. evi mengntar irwan smpai gerbang rumah. sblm plg irwan membisikkan sesuatu.
" sudah kubilangkan aku ini berguna utkmu". evi hanya tersenyum. setelah taxi sdh tak terlihat ia menyuruh satpamnya menutup gerbang ia pun kmbali kekamarnya. kemudian ia mandi karna sgt gerah aplg habis makan byk td. ia tersenyum sendiri mengingat kejadian barusaN. setelah mandi ia mengambil hpnya hendak mencoba menghungi ayahnya. tiba2 ada pesan.
"selamat malm cewe galak, apa hari ini menyenangkan??"
"sebenernya hari ini sedikit buruk tapi beruntung ada yg menemani" balas evi.
"oh ya? pasti senang ya. semoga cewe galak ini selalu beruntung setiap hari"
"amin,, terimaksih ya. semoga kamu beruntung juga"
"bisa melihatmu tersenyum saja sdh beruntung bagiku. kamu harus mampu tersenyum kalahkan getir (itukan lirik lagu hijrah cinta yg dinyanyikan evi wktu takbir kemenangan)
" terimakasih " balas evi. tak ada balasan lagi dia pun bermaksud tidur tiba2 ika menelponnya.
"iya ika, knpa"
"bukan ika, ne irwan"
"oh kamu wan sudah sampai ya,,,"
"sudah, kamu pasti sdg menunggu aku kabarin ya, heheheh"
"geer sekali kamu, ya sudahlah aku mw tidur dulu"
"tggu sebentar, apa kamu tidak mw berteimakasih pdaku"
"untuk apa??"
"bukankah td aku sudah menemanimu makan malam?? cepat sekali kau lupa kebaikan org"
"untuk apa terimaksih kamu kan makan juga, banyak lagi hhahhahaah" evi tertawa sangat senang. irwan kedengarannya malah asyik mendengar suara evi tertawa.
" ya sudah tidurlah, besok kamu pst sgt sibuk ya"
" iya sih, salam buat ika ya. daaaahhhh"
telpon ditutup. evi meletakkan hpnya di sebelahnya. tiba2 bunyi lagi, dilihatnya panggilan ika juga.
"apalagi irwan,," kata evi
"ini ika bkn irwan. kau ini, kalian ada ap2 yaaa.... hayo ngaku" evi sedikit gugup. dia salah menyebut nama dikiranya itu irwan krn barusan kan dia yg menelpon.
"maaf ya ika, apaan seh kamu ini. aku tdk ada apa2 kok sama dia. hanya saja adikmu itu senang ngerjain aku"
"elehh elehh ngeles kamu vi. ohya besok ak berangkat, sengaja dipercepat mama. kamu bisa antar aku kan vi???"
"kok gt ka??? pasti aku luangkan waktu ngantar kamu. jam berapa??"
" jam 11 vi, jgn smpe telat ya"
"ok, kalo gt aku tidur ya, kamu juga. bye"
evi berpikir sejenak. ia membayangkan ika bertemu mama papanya. lalu kapan ia akan ktmu ayahnya? tba2 dia merasa sedih mengingat ayahnya.
"semoga ayah baik2 disana. ya Tuhan tlong jaga dan lindungi ayah untukku"
tak berapa lama evi pun tertidur sangat pulas.
************
nextnya ditunggu ya reader.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar