Part 16
****
Ruang kerja evi. Sepertinya dia lagi sibuk dgn ady. Mereka sdg membahas bbrp berkas perusahaan. Mereka jg tengah membahas acara utk nanti siang dipanti. Ady memang org yg sangat dipercaya evi dlm segala hal urusan pekerjaan, karna selain ady memang ahli dibidangnya, ady juga tulus dlm bekerja. Tak jarang saat evi sibuk dgn urusan yg lain ady lah yg membantu menghandle perusahaannya. Ia jg tak sungkan meminta pendapat ady utk sebuah tawaran kontrak kerja sama. Bunyi telpon diruangannya membuyarkan keseriusan mereka sejenak.
"Halooo,,,"
"Iya buk, ini ada org yg mw bertemu ibu. Katanya sih teman bu evi,,"
Evi mengerutkan keningnya sejenak, teman yg mana apa mgkin irwan.
"Tanyakan namanya siapa?"
"Pak dany, buk,,,"
"Dany??? Utk apa dia kemari. Oh ya tria, suruh langsg keruanganku saja,,"
Evi meminta ady utk memastikan ketiga anak DA2 itu jgn sampai telat untk acara nti siang.
****
"Jadi mas dany dijodohkan dgn perempuan yg kemarin itu,,, knpa juga mas dany harus mw?"
"Awalnya aku juga nolak vi, tapi karna ika jg blm mw menerima lamaranku makanya aku memutuskan menerima pilihan mamaku. Aku tw vi, dia gak sebaik ikha, ortunya baru meninggal sebulan yg lalu. Itu jg yg membuatku gak tega menolak permintaan mama,,,"
"Lalu apa hubungannya dgnku, utk apa mas dany harus repot2 kemari,,,"
"Vi,, aku tau kau masih kesal dgn kelakuan dia kemarin2. Tapi aku mohon donk vi, kamu bisa kan bantu orbitkan dia jd penyanyi. Dulu dibanjarmasin ia seorg penyanyi cafe, km mw kan vi???"
"Ohh jadi cewe rese itu yg nyuruh mas dany kemari, hebat bgt dia ya?"
"Namanya Endah, aku janji kok vi dia pasti akan berubah. Ini jg bukan permintaan dia vi, dia malah gak tw kamu ini seorg pemilik rumah produksi seterkenal ini. Endah twnya kamu itu pemilik resto kemarin, plisss ya vi,,"
Evi nampak mikir, ia sebenarnya tw kalo mas dany itu org baik. Dia sgt sopan terhadap wanita, selama ia berhubungan dgn ika tak pernah ia membuatnya sedih apalagi mempermainkannya. Tapi utk menerima Endah, sepertinya evi harus mikir2 dulu.
"Maaf mas, aku gak bisa kasih jawaban sekarang. Kalo mas mw besok mas boleh kirimkan video atau rekaman suara cewe itu. Akan kupertimbangkan, ini juga karna mas dany aku tw org baik."
"Ok vi, gpp kok aku ngerti. Secepatnya akan kukirim yg kamu butuhkan. Makasih ya vi,,"
Sebenarnya evi berat juga sih, apalagi endah itu sangat rese menurutnya. Ngomong suka seenaknya saja. Mereka pun masih membahas yg lain. Dany juga menanyakan kabar ika dan keluarganya, karna gmnapun ia tetap ingin menjga hubngan baik dgn ika. Bbrp lama kemudian dany kembali, evi pun mulai merapikan tas nya ia akan segera meluncur ke panti. Biarlah ady dan anak2 DA2 itu menyusulnya nanti. Ia ingin memastikan semua sudah siap sblm acara dimulai. Karna biar bagaimanapun, ia harus bisa tetap membuat tamu2nya nyaman nanti.
****
Evi sdg memberi pengarahan pada panitia dipanti. Walaupun acara itu bukan acara resmi tapi tetap gak boleh ada kekurangan. Ia ingin memastikan semua anak2 dipanti bisa menikmati hiburan yg ia suguhkan. Karna ia tw dr kepala yayasan bahwa anak2 itu sgt ingin bertemu secara langsung dgn artis dangdut academy itu. Gak sengaja evi melihat ibu yayasan (bunda rita) sdg berjalan bersama seorg wanita paruh baya, kira2 seumuran dgn alm ibunya. Sekilas ia bisa melihat wanita itu sgt cantik dan anggun, tapi sayang evi tak bisa melihat wajah wanita itu dgn jelas karna wajahnya tertutup selendang dan pula ia memakai kaca mata hitam. Entah apa yg mengerakkan darahnya seolah berdesir melihat wanita itu. Bahkan saat kedua wanita itu melewatinya, evi bisa merasa hatinya bergejolak.
"Perasaan apa ini, siapa wanita itu. Knp sepertinya hatiku mengenalinya,," batin evi.
"Vi,, evi,,,. Ngeliatin apa sih??"
"Ohh,,, kk ady. Kalian sudah sampai ya, ayo kita masuk. Biar anak2 itu siap2 dibelakang" kata evi. Ia kembali menoleh mencari sosok wanita td, tapi sdh menghilang. Akhirnya ia pun kembali, membantu persiapan acaranya.
******
Irwan sdg apa ya,,,
Irwan tengah sibuk dgn perusahaannya yg baru, walaupun ia sudah dibantu oleh org2 pilihan papanya tetap saja ia rasanya sedikit kewalahan. Apalagi ia harus mengontrol resto kakaknya, kemarin saja ia mendapat laporan dr rita ttg keributan diresto. Ia sangat beruntung ada evi dsna. Gadis itu memang selalu bisa menghandle keributan2 spt itu. Ia jd teringat waktu evi menolongnya dr copet dulu, ia juga membelanya saat seorg gadis memarahinya dijalan. Tiba2 saja irwan merindukan gadis itu, belakangan mereka harus jarang bertemu karna kesibukan masing2. Ia mengambil ponselnya dan menhubungi nomor evi. Tak ada jawaban walaupun sudah dicoba berungkali. Irwan tau itu artinya evi sdg sangat sibuk. Kebiasaan kalo sdg sibuk ponselnya pasti disilent.
To evi.
Sedang sibuk ya vi,,, kangen nihh
Irwan malah kirim pesan, setidaknya evi tw knp ia menelponnya drtd. Ia menghembuskan nafasnya kasar, terlihat raut lelah diwajahnya. Ia pun keluar dr ruangannya dan mengelilingi kantornya yg sdg dlm pembenahan. Kantor irwan terletak di lantai 6-7 sebuah gedung di jakarta. Letaknya memang tak jauh dr resto ika, tapi berhubung ia masih baru merintis usahanya jd ia sgt sering meninggalkan resto. Beruntung tdk ada masalah yg terlalu serius.
"Bapak Irwan,,,". Irwan menoleh mencari sumber suara.
"Tante Cici,,, kok malah disini. Bukannya masih capek, atau tante gak betah di apartment, apa apartmentnya gak nyaman? Biar irwan cari apartment lain ya tante,," ujar irwan pd wanita yg memanggilnya.
"Kau ini wan, tante itu habis jalan2 keluar td. Tante sangat rindu dgn indonesia setelah 25thn dihongkong. Terus tante kemari deh, tante kan gak tega liat kamu mondar mandir kaya org gak jelas gt. Lagian tante ini dekat sama anak kesayangan ini saja sudah senang, untg saja papamu mw mengirim tante kemari. Biar tante bisa ketemu tiap hari sama anak kesayangan tante ini,,". Tante itu membawa irwan dlm pelukannya.
"Kan tante bisa blg sama irwan, kalo tante mw keliling jakarta. Atau tante bisa pake supir kan,,,?" Kata irwan dgn manjanya. Tante cici malah menertawakan irwan. Dicubitnya kedua belah pipi irwan yg tembem.
"Kamu lupa ya nak, tante ini kan asli indonesia. Ngapain tante minta dianter kamu smentara kamu saja hanya numpang lahir di indonesia, besar di negeri org, baru bbrp lama lg dijakarta. Ada juga tante yg harus mengantarmu keliling jakarta nak,,,". Irwan pun manggut2. Tante cici itu adalah teman kecil papanya, ia juga bekerja dibawah perusahaan papanya. Tante cici itu juga org kepercayaan papanya, tak heran jk setiap papnya buka perusahaan cabang pasti tante cici ada dsna sbgai perwakilan papanya. Tante cici jg org yg sgt dekat dgn keluarganya, apalagi wanita itu kini hidup sebatangkara. Wanita itu jg sangat menyayangi irwan, bahkan sdh menganggapnya sebagai anaknya. Makanya tak jarang jg ia dipanggil mama oleh irwan.
****
Evi membaca pesan irwan saat dirinya sudah dirumah. Kalo bs jujur ia jg merindukan sosok yg punya kesamaan dgn ayahnya itu.
To irwan
Knpa tak menemuiku kalau gitu...
Sambil menunggu balasan irwan, evi mencoba menelpon sebuah nomor yg didapatnya dr phonebook ayahnya. Sayang sekali, nomornya sudah tdk aktif. Tapi ia berencana akan mencari tw alamat yg tertera disana besok.
»» kau sangat sibuk, telfon dariku pun tak pernah kau jawab.
»»aku minta maaf wan,
»»besok kita ketemu diresto. Aku rindu dgn mata indahmu itu hahaha
»»baiklah wan. Jangan terus menggodaku seperti itu lagi
Evi sedikit terhibur oleh irwan, kdg ia jenuh juga tiap hari dgn segala macam rutinitas, plg kerumah hanya ada bik ratih. Dahulu ia msih bisa jalan dgn ikA, sekarang,,,,. Btw, ika apa kabar???
Dilain tempat, ika sdg melihat2 bbrp foto di gadgetnya. Ia jga sdg sangat merindukan evi dan irwan. Ia juga rindu dgn restonya dan karyawan2nya. Ingin sekali ia cepat plg ke jakarta, tapi blm ada ijin dr ortunya. Ia jg merasa sgt bosan tiap hari tanpa teman.
"Semoga saja irwan menjaga restoku dgn baik, aku tak ingin usaha yg sdh kuperjuangkan selama ini sia2 bgtu saja. Dan mudah2an evi jg menepati janjinya utk membantu irwan di resto. Apa mereka semua baik2 saja. Huuuffft aku sangat rindu ke jakarta, rindu evi dan irwan,,"batin ika sambil memandangi foto di gadgetnya.
****
Evi terjaga dr tidurnya, kerongkongannya terasa kering. Waktu masih menunjukkan pukul 00.35. Ia pun turun dan mengambil air dingin di kulkas. Saat sdg melewati kamar bik ratih tak sengaja ia mendengar pembicaraannya dgn seseorg ditelpon.
"Jd sekarang kau sudah dijakarta. Knp baru mengabariku sekarang,,,"
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
"Kau ingin bertemu besok. Aku akn usahakan tapi kau harus pastikan tak ada yg mengenalimu. Aku tak ingin terjadi hal2 yg gk baik"
,,,,,,,,,,,,,,,
"Perusahaan baru, knp kau harus menerimanya. Kau kn bisa menolak,,,,,"
,,,,,,,,,,,,,,
"Jangan aneh2 lagi. Besok aku akn menemuimu kalo ada waktu".
Sepertinya telpon sudah usai. Evi buru2 pergi lalu mengunci kamarnya. Lalu dgn siapa td bik ratih bicara, knpa sepertinya sangat rahasia? Knpa bik ratih tak ingin ada yg mengenali org itu? Perusahaan?
Kok sepertinya ada yg disembunyikan dari evi???
Evi malah bertanya2 dlm hatinya. Kini ia malah sangat susah memejamkan matanya, berbagai macam pertanyaan kini menyelimuti pikirannya.
"Apa ini ada hubungannya dgn ayah????"
****
See u next part.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar