Senin, 14 September 2015

SANDARAN HATI

PART 15

****
Evi masih sibuk dgn fikirannya sendiri, dia benar2 dibuat bingung dgn penemuannya dan irwan barusan. Apa ini ada hubungannya dgn dirinya, ap ad hubungannya dgn masa lalunya , apa apa dan apa. Berjuta2 pertanyaan kini memenuhi otaknya.
"Evi,,,, kok malah ngelamun?" Irwan mengagetkan evi.
"Aku bingung wan, apa sebenarnya yg disembunyikan ayah dari aku. Knpa juga ayah harus menyimpan semua ini ditempat yg sangat rahasia. Ini benar2 sangat aneh,,, aku sama sekali tdk mengenali wanita dalam foto ini, dan anak laki2 itu juga siapa? Aku pusing wan,,''
Irwan menarik nafas panjang, ia sangat mengerti kebingungan evi. Walaupun dirinya tdk tahu menahu riwayat keluarga evi.
"Mungkin ayahmu punya alasan sendiri vi. Mungkin saja keadaan memang tak memungkinkan utk ayahmu menjelaskan semua ini, mungkin juga keadaan akan lb baik jika semua ini dirahasiakan. Bisa saja ayahmu tdk bermaksud merahasiakannya, tapi mgkin lbh ingin menyimpan semua perasaannya sendiri. Ada kalanya kita gak bisa dan gak sanggup utk berterus terang vi, maka menyimpan semuanya sendiri pun jadi pilihan terbaik. Setiap org punya rahasia, dan cara sendiri2 menyimpannya. Hanya org itu yg tw alasannya" jelas irwan. Evi merasa irwan ada benarnya, tapi bagaimana mgkin ia bisa seolah mengerti apa yg dilakukan ayahnya.
"Wan, kamu kok sepertinya mengerti perasaan ayahku. Apa jangan2 kamu juga sama kaya ayahku,,?" tanya evi penasaran. Irwan kemudian berjaln dihadapan evi kemudian berdiri membelakangi evi yg tengah duduk dikursi deket kolam. Matanya menerawang jauh, pikirannya pun ikut melayang.
"Kayaknya aku memang punya kesamaan dgn ayahmu vi. Kadang kalo aku gak bisa menjelaskan suatu keadaan aku lb memilih menyimpannya sendiri. Aku juga punya rahasia yg org lain bahkan keluargakupun gak tau. Dan akupun menyimpannya sendiri, disuatu tempat yg tak mungkin org tau." Irwan sepertinya sedikit curhat, ia seolah terkenang kembali dgn sesuatu yg menjadi rahasia hatinya. Sementara evi hanya menyimak setiap perkataan irwan yg ternyata punya kesamaan dgn ayahnya.
"Wan, apa reaksimu jika suatu saat nanti rahasiamu diketahui orang?"
"Entah lah vi, tapi jika itu terjadi aku ingin dia adalah org yg tepat utk mengetahui semuanya." Ucap irwan yg kini duduk disamping evi. Irwan sepertinya memang sedang menyimpan rahasia besar. Evi memandang irwan dalam, apa mungkin org seheboh irwan ini punya rahasia juga, irwan yg menurutnya sangat bisa memposisikan dirinya dgn tepat setiap moment.
"Wan,,, aku memang gak tw rahasia hidupmu, tapi aku harap itu yg terbaik utkmu. Tapi biar bagaimanapun aku akan tetap mencari tw ttg rahasia ayahku. Karna itu menyangkut aku dan keluargaku. Aku akan menyelidiki semuanya dgn hati2 tanpa seorgpun yg tau, termasuk ayah dan bik ratih. Jadi yg tau hanya kau dan aku. Siapa tau aku berhasil membongkar semuanya dan setelah ini juga membongkar rahasiamu,,, hhehehe" kata evi sambil cengengesan. Irwan pun ikut tertawa, menurutnya evi gadis yg punya rasa ingin tau cukup besar. Lalu apa ya rahasia irwan, apa ada hubungannya dgn ayah evi juga? Utk sekarang hanya dirinya yg tau. Irwan kemudian berpamitan mw pulang. Ia membantu evi membawa barang2 rahasia itu kekamar evi, barulah kemudian evi mengantar irwan sampai pintu. Sambil menuruni anak tangga mereka membahas misi rahasia mereka, irwan mulai menjelaskan sesuatu sambil merangkul pundak evi, dan evi pun sepertinya serius mendengarkan irwan.
"Ya udah vi, udah malam aku pulang ya. Besok kita bahas lagi,,,"
"Tapi akhir2 ni kan kamu sibuk wan. Aku gak mw ngerepotin terus, nanti kerjaanmu terganggu gak,,"
"Ya ampun vi kamu ini,,, aku memang sdg ada kesibukan sih tapi kalo kamu butuh bantuan segera kabari aku ya. Ingat jgn gegabah okee,,??"
"Makasih ya wan,,, kamu baik banget"
"Hhahah kamu baru tau ya,,," kata irwan sambil menarik hidung pesek evi. Ia merasa evi malam ini sangat melankolis sekali. Tapi dirinya tak mau baperlah. Ia kemudian masuk ke mobilnya dan segera meluncur kerumahnya.

****

Evi sedang serius membolak balik setiap halaman phonebook ayahnya,  ia membaca nama yg tertera disana satu persatu. Terdengar ketukan pintu diluar ruangannya. Buru2 ia memasukkan kmbali phonebook itu dalam lacinya.

"Masuk saja,,,"
Terlihat ady dan anik dibalik pintu, setelah dipersilahkan merekapun masuk. Ady datang untuk memberi laporan hasil rekaman artis2 mereka, dan keberhasilan mereka selama promo tour di bbrp kota2. Sementara anik membawa laporan keuangan. Profit perusahaan lumayan maju, karna penjualan lagu2 baru mereka laris manis dipasaran. Evi senang mendengarnya, baginya keberhasilan perusahaan berarti keberhasilan mereka semua. Itu artinya setiap team bekerja dgn maksimal.
"Oh ya pak ady, apa ketiga artis academy itu sdg ada jadwal hari ini?"tanya evi pd ady.
"Sepertinya sih gak ada, apa kamu mw ketemu mereka. Aku akan segera konfirmasi kepada manager masing2."
Ady segera menghubungi manager ketiga alumni DA2 itu, setelah bbrp menit ady menutup telfon.
"Setengah jam lagi ketiga anak itu akan sampai dsni. Mank kamu mw ngapain dgn mereka vi?" Ady penasaran. Evi hanya tersenyum, mbwt ady dan anik saling memandang kebingungan. Evi hanya meminta ady jgn kemana2 dulu sampai ketiga artisnya itu tiba.
Sepeninggal ady dan anik, evi kembali sibuk dgn phonebooknya. Evi blm bisa menemukan yg dicarinya.

***
"Rita,,, "
"Iya kk evi, tumben nih rame bget. Bawa rombongan dari mana ini,,"tanya rita sambil membantu menggabung meja utk kelima tamu itu.
"Pada mw pesen apa ini, hari ini aku ingin mentraktir kalian. Hitung2 rayakan keberhasilan kalian semua utk tour promo kemarin" tanya evi pd ady, dan ketiga alumni DA2 itu (evi, irwan danang).
Masing2pun pesen makanan dr daerah masing2, mereka sgt senang punya bos kaya evi. Baik dan sgt perhatian, tak sungkan mengajak mereka makan bersama. Rita pun membawa pesanan mereka yg sudah tak sabar menyantap makanan khas daerah masing2. Saat menyantap makanan evi pun menyampaikan maksudnya mengajak mereka tempat itu. Dirinya bermaksud mengajak mereka besok utk main kesebuah panti asuhan. Evi meminta kesediaan mereka utk menghibur anak2 dipanti itu. Ady dan ketiga anak da itu terharu mendengar permintaan evi. Ternyata evi juga sangat perduli dgn nasib org2 disekitarnya, mereka setuju dan tak perduli mw dibayar atau tidak. Mereka pun berjanji akan bertemu kembali besok di kantor evi selepas makan siang. Masih banyak hal yg mereka bahas disana, evi berbagi pengalaman dan memotivasi mereka agar tetap semangat berjuang utk karier mereka.
"Oh ya kk ady, aku ketoilet sebentar. Titip mereka dulu ya" kata evi pd ady, ia memang lb senang memanggil ady kakk kalo diluar kantor.
"Jangan lama vi, ,,"
"Ok,," evi berlalu. Bbrp menit kemudian terdengar suara org ribut2 gak jauh dari meja tempat ady dan evi. Nampak seorang wanita sdg marah2 pd seorg pelayan resto.
"Mbak ini gmn sih, katanya ini restoran mahal. Menyediakan semua makanan khas daerah sesuai pesanan, tapi apa ini? Sama sekali tak ada rasanya" seorg wanita muda mengomel dgn suara lumayan besar. Sikaryawan hanya bisa meminta maaf, tapi wanita itu malah nyerocos terus.
"Mana bos kamu, saya mau komplain. Kalo tidak, saya tdk akan bayar makanan ini".
"Maaf bu, bos saya sdg ada urusan sbntar. Beliau tak ada ditempat,,"jelas intan yg melayani wanita itu.
"Pantas saja, bosnya saja tak perduli dgn usahanya apalagi pelayan2 ini" ketus siwanita. Membuat intan sedih. Semua org dsna melihat kejadian itu. Evi yg baru keluar dari toilet pun heran dgn suara ribut2 dan lgsg kesana.
"Ada apa ini, knp ada ribut2?" Evi menyuruh org2 bubar dan melanjutkan makan mereka. Ia kemudian menyakan intan apa yg terjadi. Evi manggut2 sambil menoleh pd siwanita. Evi dan wanita itu sama2 terkejut. Rasanya evi kenal org itu.
"Ohhh anda lagi. Nona yg kemarin melabrak teman saya dijalan skrg membuat keributan direstonya. Anda gak punya hoby lain selain bikin onar ya,,?tanya evi dgn nada sedikit meledek. Si wanita pun lgsg membals evi dg muka yg tak kalah jutek.
"Jadi anda pemilik resto ini, ohhh pantas saja. Gayanya saja tdk meyakinkan, apa ini yg anda maksud makanan? Tdk ada rasa sama sekali" protes wanita itu.
Evi kemudian melirik pesanan wanita itu, diambilnya sedikit dan menyuapkannya kemulutnya. Ia nampak mikir, wanita itu memang benar, rasanya sedikit hambar dan tak enak dilidah. Ia kemudian menyuruh intan mengambil bbrp tempat bumbu. Evi kemudian memasukkan bbrp bumbu sesuai takaran yg dirasanya pas.
"Anda ini kan wanita, kalo ada masalah makanan seperti ini tdk usah marah2 dan buat heboh. Apa anda tdk bs memasak, sampai anda tdk tau makanan ini hanya kurang bbrp bumbu saja. Saya lihat anda sgt mahir memadupadankan busana anda, makanan juga hampir sama harus pinter2 mengkombinasikan setiap komposisi jadi hasilnya pun enak. Hidup itu seni mbak, jd tak usah sampai membuat keributan seperti td. Skrg boleh anda cicipi saya jamin rasanya pasti beda,". Wanita itupun mengambil sendok lain dan menyuapkan sedikit makanan itu kemulutnya. Ia agak heran, skrg makanan itu terasa beda dan enak dilidah. Ekspresinya kini berubah, ia kemudian duduk kembali dgn kesal. Sementara evi dan intan kebelakang.
"Memang irwan dimana, kok aku gak liat dari td" tanya evi.
"Tadi ijin kk, katanya sedang ada urusan diluar mungkin kembali nanti sore," jelas rita. Evi manggut2 dan kembali ke mejanya. Tapi kakinya kemudian berhenti dimeja si wanita tadi. Ia menghampiri seorang pria yg kini sdg bersama wanita itu.
"Mas dany????"
"Evi,, loh kok bisa ketemu dsni. Ayo silahkan duduk,," ucap dany yg kaget bertemu evi dsana. Namun evi menolak dan malah membisikkan sesuatu ditelinga pria itu.
"Mas dany gak salah pilih, jd ini pengganti ika dihatimu. Aku sarankan sering2 nasehati dia, sebelum mulutnya aku begem dgn tinjuku ini". Evi menepuk pundak mas dany kemudian berlalu menuju mejanya.
*****

See u next part.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar