Rabu, 23 September 2015

SANDARAN HATI

Part 19

Malam pun berganti pagi. Evi mulai merasakan hawa dingin yg menusuk, ia membuka matanya dan mencoba bangkit dari tidurnya tapii...
"Bik ratih,, knp bik ratih bisa ada dsni. Apa dia tidur disini semalaman, pasti badannya pd sakit tidur dgn posisi sprti itu. Sebenarnya apa yg membawa bibi kemari, apa sbnernya yg bibi sembunyikan dr evi. Cerita bi,,,"gumam evi sambil memandangi sosok yg sangat dekat dgnnya itu. Org yg menyayanginya bahkan lb dr anak sendiri. Tapi blkgn ini sikap bik ratih sdkit berubah ntah apa yg dipikirkan wanita itu.
Sambil mengusap punggung bik ratih evi mdncoba membangunkan wanita itu.
"Bik, bangun sudah pagi,,,,". Bik ratih bangun dan malah kaget mendapati dirinya dikamar evi. Mgkin semalam ia terlalu byk menangis dan malah membuatnya lelah dan ketiduran. Evi kaget melihat mata bik ratih yg terlihat sembab dan bengkak.
"Lohh kok bibi matanya bengkak sih, pasti smlm habis nangis ya,,,, bibi sbnernya knp ayo cerita sama evi,,,"
"Gpp nak, bibi hanya pingin tidur didekatmu saja. Gak twnya bibi malah ketiduran, ya sudah bibi buatkan sarapan dulu ya sayang. Kamu mandilah, biar bibi yg beresin ini smw ya,,," bik ratih buru2 bangkit dr tidurnya. Sebenarnya evi masih ingin nanya lagi tp sprt biasa ia selalu tak tega melihat bik ratih sedih. Ia menurut saja dan mengambil handuk lalu mandi. Smentara bik ratih membereskan kamar evi kemudian kedapur.
Jam 7.00 evi sudah siap dimeja makan. Seperti biasa ia selalu ditemani bik ratih.
"Bibi kok gak makan, malah ngeliatin evi gt sih??"
"Ohh gpp nak, bibi heran saja belakangan ini sepertinya ada yg mengganngu fikiranmu ya. Bibi perhatikan kau seperti sdg mencari2 sesuatu,,". Evi hampir tersedak mendengar itu. Bik ratih membantu mengambil air putih.
"Gpp kok bi,,, evi sdg mencari2 info ttg ayah kok"kelit evi. Bik ratih terus memandangnya, ia tw betul evi sdg berbohong. Ia sudah merawat evi sejak lahir, jd ia tw jk evi menyembunyikan sesuatu. Tapi bik ratih memilih utk diam saja.
"Kok bibi masih ngeliatin evi sih,, make up evi aneh ya bi,," kata evi yg merasa heran drtd dipandangi terus.
"Gak sayang, kamu udah cantik kok sangat cantik. Bibi hanya kangen saja sama kamu"
"Gmn sih bi, kan kita ketemu tp hari masa bibi masih kangen juga?"
"Bibi kangen kamu waktu ms kecil sayang, kemana2 selalu ikut bibi. Kedapur, ngepel, bersih2 pokoknya semua. Bibi juga kangen kamu yg selalu merengek2 minta disuapin kalo makan, iya kan? Skrg km sdh dewasa, km sudah bisa melakukan smw sendiri. Kadang bibi jg kangen masa2 itu nak,,"bik ratih malah berkaca2. Sementara evi terharu dan memeluk bik ratih. Ada rasa tenang saat dipelukan ortu itu.
"Maafin evi ya bik, skrg evi jrg bgt nemenin bibi. Tapi evi tetap sayang kok sama bibi, jgn marah ya bik. Jangan berhenti utk mencintai evi ya,,," pinta evi sambil meneteskan air mata. Bik ratih melepas pekukan evi dan mengusap airmatanya.
"Jgn nangis sayang, nanti cantiknya hilang. Apapun yg terjadi bibi akn selalu sayang pdamu, kau ini jantung hatiku jd bibi gk akn mati kalo hrus berhenti menyangimu nak, kau ini nafas bibi, jd bibi gk akn bisa hidup tanpamu sayang. Jgn blg gt lgi ya,,," kata bik ratih. Ia kemudian meraih piring evi dan mulai menyuapinya. Ia seakan terkenang kmbali saat dmn evi gk mw mkn kalo gk disuapi. Evi bahagia dimanjakan seperti itu oleh bik ratih.

****

Irwan dan tante cici tiba dikantor baru irwan. Hari ini mereka akan menyusun struktur organisasi perusahaannya, sepertinya bakalan lama nih jd mereka dtg lbh awal. Oh ya, kok bisa irwan bareng tante cici? Sebenarnya tante cici itu tgl di sebuah apartmen yg sdh disediakn ayahnya utk org2 pilihannya dr hongkong termasuk tante cici. Smlm mereka kerumah irwan krn ingin bertemu sang nenek saja. Maklum tante cici dikeluarga irwan sdh seperti keluarga kandung, liat z irwan manggilnya mama. Terus resto gmn ya, kok ditinggal terus? Tenang ada rita dkk disana. Sesekali saat ada jam kosong irwan tetap kontrol walau cm lewat cctv dan telpon. Krn baginya resto ikha tak kalah penting hanya saja perusahaannya yg baru sdg lb membutuhkannya. Irwan jg janji kalo perusahaannya sdh mlai stabil ia akn lb sering diresto, krn ia kn bisa kerja drsana lagian br deket evi heheee. Sementara evi hari ini rencananya akn keliling jakarta utk meninjau bbrp cabang karaoeke ktv miliknya. Ia memutuskan jalan sendiri, krn ia sekalian ada urusan. Jalanan lumayan macet dan cuaca cukup panas hari itu. Evi z sampe kehausan gitu tp ia kehabisan stok minuman dimobilnya. Drtd matanya sibuk nyari2 supermarket, tp gk nemu akhirnya ia parkir mobilnya didepan sebuah warung yg lumayan besar juga lb tepatnya kya grosiran gitulah. Ia membeli bbrp botol minuman mineral dan camilan2. Saat keluar dr sana ia melihat juga seorg ibu2 yg sdg mengecek ulang barang belanjaannya. Ia menghampiri ibu itu.
"Permisi buk,,, apa ibu ini pemilik warung yg bbrp hr lalu pernh saya tanyain alamat ini ya,," tanya evi sopan. Ibu itu menoleh pd evi dan memperhatiknnya sejenak.
"Ohhh kamu nak,, iya ibu ingat sekarang,,, apa kbr nak, sdg apa dsni?" Tanya si ibu.
"Sehat buk, oh ya buk saya masih boleh mnta tlg gak, saya mw tanya2 bbrp hal sm ibu. Itupun kalo ibu gk keberatan sih,,," kat evi penuh harap. Siibu melirik jam ditangannya.
"Maaf nak tapi ibu sdg terburu2, ibu sudah dtunggu angkot langganan ibu nanti bisa ketinggalan. Tp km boleh dtg kok kewarung ibu kapan2,," kata si ibu.
"Ohh gini saja bu, gmn kalo saya bantu antar ibu. Kebetulan saya bw mobil, jd sambil jalan evi bs nanya2 sama ibu,," kt evi menawarkan jasa. Siibu kembali memperhatikan evi, tp evi berhasil merayu siibu. Akhirnya siibu setuju dan diantar plg oleh evi.
Diperjalan siibu bercerita byk hal ttg pemilik rumah yg dikujungi evi bbrp hr yg lalu. Evi heran knp cerita siibu bisa bener2 berbeda dgn bapk itu. Tapi sepertinya cerita siibu bs dipercayanya. Gk berapa lama mereka pun sampai. Evi sgt berterimakasih atas informasi dari ibu itu dan janji akan sering2 kesana. Ibu itupun tak keberatan jk itu mwnya evi, apalg menurut si ibu evi gadis yg baik.
Dlm perjalanan plg evi byk merenung, ia mencoba mengingat ingat kembali cerita ibu td. Ada bbrp nma yg ia kenal dan bahkn sgt dikenalnya, tp ia ragu dan harus menyelidiki lbh jelas lg. Telpon evi berbunyi ada yg memanggil spertinya. Ia menepikan mobilnya didepan sbuah gedung yg lumayan tinggi.
"Hallo, iya kk ady. Apa ada masalah??"
""Gak vi, justru kk mw nanya gmn hasil kunjunganmu hari ini. Apa ksu sudah makan?"
"Semua lancar kk, hanya ada bbrp saja yg perlu diperhatikan,, oh ya kk sebentar,, nanti say telpon lagi,,"
Tuuutttt tuuutttt evi matikan telpon buru2. Matanya menangkap sosok wanita yg pernah dilihatnya sekilas. Siapa ya??? Evi segera keluar dr mobilnya dan berlari kecil kearah wanita yg sdg berjaln memasuki gedung itu. Tinggal bbrp meter saja ia berhasil melihat wanita itu dgn jelas. Tiba saja ponselnya bunyi lagi. Haduhhh siapa lagi ya, ady lagi atau siapa??? Lagi2 ia gagal menemui wanita itu. Ia melirik ponselnya, ternyata telpon dr rumah.
"Hallo iya bik,,"
"Maaf non, ini lak ucup satpam non. Bisa gak non plg skrg, bik ratih tiba2 pingsan non dan blm sadar jg"
"Apa,, kok bisa?? Bapak langsung bawa kerumah sakit saja, nanti kita ketemu dsna. Klo bapak nunggu evi takutnya kelamaan. Cepat pak,,"
Evi yg panik langsung tancap gas. Ia melajukan mobilnya dgn kecepatan lumayan tinggi. Ia sangat2 tdk ingin terjadi apa2 dgn bik ratih, apa jadinya hidupnya tanpa bik ratih. Hanya butuh belasan menit evi sampai dirumah sakit yg tak begitu jauh dr rumahnya. Ia segera mencari ruangan dmn bik ratih dirawat. Ia bertemu dgn pak ucup dan menanyakan knp bik ratih sampai pingsan. Menurut pak ucup bik ratih dr pagi memang kelihatan sgt lesu, pak ucup yg saat itu hendak membuat kopi melihat bik ratih jalan terhuyung2 lalu pingsan. Sementara bik ratih masih dlm pemeriksaan dokter. Evi merasa hampa, ia merasa bersalah telah menaruh curiga pd bik ratih belakangan ini. Ia tak bisa maafkan dirinya kalo bik ratih kenapa2.
"Apakah anda keluarga bu ratih?"tanya seorang suster pd evi.
"Oh ya sus, apa ibu saya sudah siuman lalu apa kata dokter?
"Lbih baik ibu temui saja dokter diruangannya dan kami akan segera memindahkan ibu anda keruang perawatan, mari buk saya antar,,"
Evi mengikuti suster tsb. Dokter kemudian menjelaskan kondisi bik ratih yg sdg drop. Mgkin kelelahan atau ada sdg ada beban pikiran, tapi pihak rumah sakit sdh mengambil sampel darah utk diperiksa lbh lanjut. Dokter jg menanyakan apa bim ratih ada keluhan sakit belakangan ini atau terlihat stress. Evi menjawab sesuai apa yg dia tw. Krna menurut dokter pasien jg mengalami shock. Evi smkin merasa bersalah kurang memperhatikan org yg telah mengabdikan seluruh hidupnya bagi keluarganya. Kini ia merasa beban kembali menghantam pundaknya. Ia kembali teringat sang ayah yg blm ada kbr, skrg yg dianggap ibu ya pun sdg terbaring lemah tak berdaya. Dgn langkah gontai ia menyusuri koridor rumah sakit menuju ruang rawat bik ratih.
"Dosa apakah aku ini Tuhan, knpa seolah2 masalah ini tak ada habisnya. Masalah yg satu blm selesai dtg lagi masalah baru. Knp rasanya hidupku ini pahit bgt Tuhan, apa aku tak berhak bahagia? Aku gak kuat seperti ini terus Tuhan, aku terlalu lemah utk menghadapi smw ini sendiri. Tolong aku Tuhan, berilah sedikit cahaya harapan untkku,,"
Evi sampai disebuah ruangan dmana bik ratih kini terbaring. Evi duduk disamping ranjang pasien sambil menangis, ingin rasanya ia berontak pd keadaan tapi tak ada gunanya. Ia menyuruh pak ucup plg dan jaga rumah, sementara biar evi yg jaga bik ratih.
Irwan yg sedang mengobrol dgn bbrp karyawan tiba2 merasa hatinya pilu. Hatinya seperti menyebut nama evi, ia mengambil ponsel dan menghubungi evi. Telpon tersambung, tapi irwan kaget mendengar suara evi serak dan sesenggukan. Ia semakin yakin evi sdg ada masalah.
"Vi,,, kamu knpa, km baik2 saja kan. Km lg dmn?"
"Aku sdg merasa lelah wan, aku dirumah sakit skrg,,"
"Rumah sakit, kamu sakit apa vi knpa gak bilang sama aku."
"Bkn aku tapi bik ratih wan, dosa apa aku ini sampai semua org menyayangiku hrus mengalami hal2 yg tdk baik? Aku lelah wan, aku jenuh seperti ini terus,,,"
"Vi,, jgan blg gitu. Skrg km tenang dlu, sms kan alamatnya aku akn ksana. Aku akan temani kamu vi,, "
Irwan lgsg menuju parkiran dan segera menuju RS yg dmaksud evi. Karna buru2 ia menyetir sendiri dan melaju cukup kencang. Ia kwatir dgn keadaan evi yg sepertinya sdg butuh teman. Gak lama kemudian irwan sampai dan mencari parkiran. Ia kemudian bergegas keluar, tapi ia kaget mendengar suara org ribut2. Ia mencari sumber suara, ternyata seorg ibu yg sdg berusaha mempertahankan tasnya dr 3 org copet. Irwan beniat menolong dan mulai terlibat perkelahian 3 lawan 1.
Cukup sengit,,, dan tiba2 Irwan merasa ada yg memukulnya dari belakang dan gelap.

****
See u next part
Maaf ya reader lama nunggu next nya heheee.
Oh ya selamat hari raya idul adha bagi saudara2ku yg merayakan.


Minggu, 20 September 2015

SANDARAN HATI

PART 18.

Dengan perasaan kecewa evi pulang. Dlm hati ia menyimpan sejuta tanya, ia sgt yakin kalo dirinya tdk salah alamat tapi jawaban bapak tadi membuatnya kecewa.

*****
Evi kembali membolak balik phonebook milik ayahnya. Kemudian ia cocokkan dgn alamat yg td dikunjunginya, sama tak ada yg salah. Lalu knp gak sesuai dgn cerita si bapak? Evi mengerutkan keningnya, ia tampak mikir. Apa jgn2 bapak td sengaja membohonginya, tapi utk apa. Evi kemudian melangkah kebawah utk makan malam. Ia melangkah dgn gontai, pikirannya masih bertanya tanya. Bik ratih sudah menunggunya drtd, ia sdikit heran melihat raut muka evi yg gak sperti biasanya.
"Kenapa nak, kok mukanya ditekuk gitu. Ada masalah dikantor ya?"
Evi tak menjawab, ia malah kyana gak dengar bik ratih. Ia duduk tapi tatapannya kosong.
"Evi sayang, knp nak?" bik ratih menyentuh punggung evi.
"Ehhh bibi, gak,,, gakkk,, ini,,,"
"Sayang, kamu ngelamun ya. Oalahhh,,, knp nak?"
"Gpp bik. Oh ya td bibi drmn sih, kok gak bilang2 evi mw pergi. Rahasia bgt kayaknya?"
"Itu,,, bibi td ketemu temen lama dr kampung. Temen itu lg nyari kerja dijakarta jd bibi bantu cr kerja" kata bik ratih terbata bata. Evi menangkap ada kejanggalan dgn jawaban bik ratih.
"Knp bibi gak ajak kesini saja. Lagian kan temen bibi bs kerja disini bantu2 bibi."
"Anu nakk,,, temen bibi itu gak mw repotin bibi katanya,,,"
"Ohh ya sudah,, kalo belum dapat kerja nanti ajak kerja disini saja bik,,," kata evi menyudahi. Ia sebenernya ms curiga, tp ia tk mw mempersoalkan urusan pribadi bik ratih. Ia pun menikmati makan malamnya ditemeni bik ratih. Orangtua itu tdk ikut makan, ia hanya memandang evi dgn sayang. Ada sesuatu yg tersembunyi dihatinya, tapi ia tak sanggup mengatakan pd evi. Tak terasa airmatanya menetes, tapi secepat mgkin ia menyekanya. Ia tak mw evi melihatnya.

*****
Sudah jam 10 malam tp evi blm bisa tidur, berulang kali ia bangun terus mondar mandir dikamarnya. Kadang ia memainkan lampu tidur disebelah ranjangnya. Sepertinya ada yg mengganggu pikirannya. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halooo,,," suara dari seberang. Evi melihat kmbali nomor yg dihubunginya, keningnya sedikit mengerut.
"Haloo,,," kembali terdengar suara dr seberang.
"Hallo,, eh maaf apa saya salah nelpon org ya,,?"evi malah nanya.
"Kmu nyari irwan ya,,, "
"Iya tapi kok malah yg jawab wanita ya. Apa jgan2 irwan sudah ganti pita suara,,," gumam evi tapi didengar oleh org diseberang. Org itu malah tertawa dgn kepolosan evi.
"Kamu ini lucu, ini mamanya irwan nak,,,". Evi terkejut tau itu mama irwan, gak sengaja ponselnya jatuh dikasur dan mati gara2 lowbat juga. Buru2 dicargernya tapi blom mw hidup jg, baterai nya terlalu drop.
"Aduhhhh evi knp kau sangat teledor. Bagaimana kalo sampai mamanya irwan mikir kalo km sengaja matiin telponnya. Evi,,, bego,,  begoooo,,,," evi menepok2 jidatnya sendiri. Sementara diseberang sana. Wanita yg mengangkat telpon irwan td bingung sambil melototin ponsel ditangannya. Gak brp lm muncul irwan dan neneknya.
"Ibu,, wan,, kau sudah pulang."
"Cici,,??? Ini beneran cici??? Anakku sayang sejak kpn sampai disini,,?" Nenek irwan sepertinya surprise dgn keberadaan si wanita yg dipanggil cici. Mereka berpelukan, dan menangis karna terharu.
"Iya bu,, cici td mw kasih kejutan ternyata ibu lg ada acara dgn tetangga. Ibu masih cantik dan sehat sekali, cici sgt kangen dgn ibu" kata wanita itu disela2 isak tangisnya. Irwan terharu melihat adegan itu, tak menyangka wanita yg dianggapnya mama itu sgt berarti bagi neneknya. Bbrp menit mereka saling bernostalgia. Malam itu nenek dan tante cici tidur bersama. Sblmnya tante cici kasih tw irwan kalo td evi nelfon. Dalam kamar irwan kembali menelfon evi.

"Hallo,,," suara evi dr seberang sepertinya sgt hati2.
"Knp vi, td kt mama nelpon ya. Aku td lg jemput nenek dirumah tetangga,,,"
"Ohhh kamu ternyata wan, lega aku."
"Ciee evi, kamu kangen ya sama aku."
"Apaan sih wan, aku tu mw cerita ttg pencarian ku td loh,,". Evi pun mulai bercerita detail bgt, gak ada yg ketinggalan.
"Kok bisa gitu vi, apa jangan2 km salah alamat kali vi,,"
"Aku yakin wan, soalnya sblm aku nyampe dialamat aku sempet nanya sama ibu2 pemilik warung dan dia blg alamat dan orgnya benar. Tp knp bapak itu ceritanya berbeda ya,,"
"Hmmm,,,, ok vi. Gmn kalo km kapan2 temui lagi ibu2 pemilik warung dan cari informasi dr beliau saja. Tapi ingat, gak boleh ad yg tw termasuk bapak yg jaga kebun itu. Aku akn bantu kalo aku lg gak sibuk ya vi,,,"
"Gmn kau mw bantu wan, kau kn gak tw daerah2 dijakarta sini. Mw gmn bantunya,,,,"
"Evi,,, evi,,, kau lupa ya ini kan zamannya internet apa sih yg gk bisa dicari." Irwan terkekeh dgn kepolosan evi.
"Sudahlah vi, istrahat saja kau psti sgt lelah hari ini. Hatimu jg pasti lelah dgn kenyataan tadi kan? Tidurlah vi,,, aku akn temani,,,"
"Makasih wan, km mank paling bisa ngerti aku. Kau jangan matikan telponnya sampai aku bener2 tidur ya,,, janji,,"
"Iya vi,,, gk akn aku matikan. Aku pastikn malm ini jaga tidurmu. Good night evi, mimpi indah ya,,"
Evi pun tidur ditemani nyanyian kecil irwan dr seberang. Kayaknya tidurnya nyenyak tuh. Bik ratih yg sedari td blm bisa tidur masuk kekamar evi, lalu duduk ditepi ranjang evi yg sudah terlelap. Dipandanginya wajah evi, kemudian diusapnya dgn lembut. Airmatanya kembali menetes diwajahnya yg sudah mulai menua. Dibelainya rambut evi, dicium keningnya dgn lembut. Sepertinya airmata itu mengungkapkan sesuatu. Lma dipandanginya wajah evi, selama itu pula air matanya terus mengalir.

"Evi, anakku tersayang. Sungguh malang nasibmu harus hidup sendiri ditengah semua kemewahan hidupmu. Setiap hari kau hanya bisa menikmati kesunyian dan kesepian, tanpa ada kehangatan dr ayah dan ibumu. Tapi tenang sayang, bibi selalu ada dsni utkmu, walau tk pernah berhasil mengusir rasa sepimu, tapi bibi janji pasti setia menemanimu dlm kesendirianmu nak.(Terpuruk ku disini, teraniya sepi
Dan kutahu pasti kau menemani//
Dalam hidupku,,kesendirianku//
Teringat kuteringat pd janjimu kuterikat/hanya sekejab kuberdiri kulakukan sepenuh hati//).
Seandainya kau tahu nak, sebenarnya kau tak sendiri, org yg selama ini kau rindukan masih ada. Ada didekatmu dan sekarang semakin dekat. Ia terpaksa meninggalkanmu karna suatu alasan yg bisa dijelaskan. Yg tabah nak, pasti suatu saat pelangi harapan itu akan segera muncul. Secepatnya kau akn menemukan sandaran hatimu yg sesungguhnya. (Perduli ku perduli, siang dan malam yg berganti/sedihku ini tak ada arti jika kaulah sandaran hati/ kaulah sandaran hati//). Tidurlah nak, doaku akn selalu mengiringi dan menjaga tidurmu. Tak akn aku biarkn siapapun mengganggumu dan membuatmu terluka. Tidurlah nak,,,,,". Bik ratih sampai sesenggukan, tapi sepertinya evi sudah tidur dan tak mendengar apapun lagi. Tapi irwan??? Bukankah drtd ia blm matikan telfon? Apa irwan denger semua?? Apa irwan tw maksud bik ratih???

*****
See u next part.
Mf ya sedikit bgt.

Jumat, 18 September 2015

SANDARAN HATI

Part 17

Sblmnnya makasih dl nih buat kk @dahlia_endut sama @rn_rahma, untuk meme IRVI yg romantic n lucu. Lope u pull kakak kesayangan,,,,,

****
Pagi hari evi bangun dr tidurnya, sejenak ia bermalas2an dulu dikasur empuknya itu (itu kan kamu, hihii). Ia kembali mereview agenda kerjanya hari ini. Dan yg gak boleh kelupaan adalah mampir di panti bunda rita, ketemu irwan plus mencari sebuah alamat.

Kemana, kemana, kemana, kuharus mencari kemana//
Alamat palsu donk ya, semoga saja tidak. Ia segera mandi dan merias diri. Setelah dirasa cukup ia turun utk sarapan karna ia harus punya tenaga full hari ini. Pemandangan agak sedikit berbeda dimeja makan, tak ada bik ratih. Evi memanggil2 tak ada jawaban, akhirnya ia pun duduk sarapan sendiri. Saat itu matanya tertuju pd sepucuk surat dibawah vas bunga,, evi mengambilnya dan membacanya.

Selamat pagi anakku yg cantik, maaf bibi gak bisa temani sarapan, bibi juga gak sempat pamitan. Bibi ada urusan penting diluar, tapi bibi janji sblm jam plg kerja bibi sudah dirumah nemenin makan malam anakku sayang.

Salam
Bibi

"Kemana kira2 bik ratih sepagi ini, apa itu ada hubngannya dgn telpon smlm. Apa aku gak boleh tau, knp sepertinya rahasia dan apa sebenernya yg sdg disembunyikan bibi dariku. Huuffftt semua org seperti menjauh dr hidupku, kapan sih aku bisa berkumpul bersama keluargaku yg utuh. Kapan Tuhan,,,,????"gumam evi pelan (nanti ya vi sabar tunggu next nextnya,,, hihiii). Sarapanpun selesai, evi kini menuju garasi dan brgkt kekantornya. Bbrp menit kemudian ia membelokkan mobilnya kearah panti, sengaja ia ingin mencari tw sosok wanita kemarin. Tapi penghuni panti itu tak satupun yg tw, apa ia harus bertanya pd bunda rita. Tapi evi merasa tak enak hati. Ia pun bermaksud pergi, tapi gk jd karna bunda rita sudah melihatnya terlebih dahulu.

" nak evi,,, kok buru2 gitu"

"Gak kok bunda, hbs drtd evi cariin bunda malah gak ada. Kn evi kangen sama bundaaa,,," kata evi sedikit ngeles. Ia gk mw bunda rita curiga pdnya.

"Benarkah?? Bunda td hbs jogging di komplek sini. Ya walaupun sudah tua tapi bunda ms harus kuat kn. Siapa nanti yg akan mengurus smw ini kalo bunda knp2,,," ujar bunda rita, evipun mengerti. Ia jg mengagumi sosok bunda rita yg semangatnya msh seperti anakmuda saja.

"Bunda jangan ngomong seperti itu, bnyak org yg butuh kasih sayang bunda. Mana mgkin Tuhan tega membiarkan semua anak2 ini terlantar lagi. Aku yakin kok bunda pasti diberi berkat kesehatan dan umur panjang, percaya deh bun,".

"Kau ini anak yg pintar dan baik hati, gk salah bunda menganggapmu anak. Kau begitu perduli pd bunda" kata bunda rita sambil mencium kening evi.

Akhirnya evi pun pamit tanpa bertanya apapun, tak lupa ia mencium tangan dan pipi si bunda yg sdh mulai menua.


****

Irwan baru saja tiba diresto, seperti biasa ia selalu disambut hangat oleh semua karyawan disana. Apalagi kaum hawa, melihat senyumnya yg apalah2 itu mereka terpesona. Bahkan bbrp diantaranya tak jarang tebar2 pesona, tapi sayang bos mereka itu tak peka atau mgkin memang gk mw tau.  Hari ini ia akn ada meeting bersama staff barunya dikantor. Tapi sengaja ia mampir di resto dlu utk memastikan smw baik2 saja.

"Rita, untk sementara tolong handle restoran dulu ya. Kmu tw sendiri kan saya sdg ada kesibukan diluar. Kalau semua sudah bisa berjalan normal saya janji akn sering kemari. Skrg ini karna ms byk yg harus dibenahi jd saya hrus lbh byk dikantor baru dlu. Kamu paham kan,,,?"pinta irwan pd rita diruangannya.

"Baik pak, saya bisa mengerti. Semampu saya akn saya usahakan, bapak tak perlu kuatir saya jg sgt mencintai resto ini. Mn mgkin saya biarkan terbengkalai?"

""Kk ika beruntung sekali punya partner kerja seperti kamu ini. Sepertinya ika harus menaikkan gajimu, heheheee,," irwan malah bercanda, rita pun sangat terpesona dgn senyuman itu. Dlm hati ia pun sgt mengagumi irwan,

"Bu ika jg beruntung punya adik seperti bapak ini, sudah ganteng baik hati pulA,," ungkap rita dgn polosnya. Irwan pun makin terkekeh dibuatnya.

"Makasih loh rita, pagi2 sudah memujiku. Baru kau ini yg blg aku ganteng selama dijakarta. Evi saja tak pernah blg gitu,," irwan ms tertawa kecil. Rita pun bersemu gitu, ia malu krn keceplosan. Tp ia buru2 menepis perasaannya ketika irwan sebut nama evi. Apa nama itu sgt berarti utk irwan?

"Andai saja bapak tau, aku sangat mengagumi semua yg pd dirimu ini" rita malah menghayal.

"Oh ya rita, nanti siang aku akn kmbali kesini tentunya sama evi. Aku sdh sgt rindu dgnny. Evi,, evi,,. Aku pergi dlu ya,," irwan pun keluar ruangan diikuti rita. 

"Andai saja bukan evi sosok yg irwan kagumi, pasti aku akn berusaha membuat irwan suka padaku. Tapi aku tak mgkin merebutnya dr evi, dia terlalu baik dan perhatian pdku. Apa evi jg suka pd irwan?"" Batin rita disela2 kesibukannya.

*****

Evi dan ady sedang menonton sebuah video yg dikirim mas dany pagi td.

"Suaranya memang bagus sih vi, tapi km yakin mw bekerja sama dgnnya" tanya ady. Evi hanya diam, ia setuju dg ady kalau suara endah memang bagus dan lantang. Tapi apa iya gadis itu bs merubah sikapnya yg sdkit angkuh itu. Ia blm yakin meskipun dany sudah berjanji.

"Aku akn pikir2 dulu kk, oh ya aku minta kak ady tolong cari tw asal usul cewe itu, aku seperti merasa ada yg aneh dgn nya. Ntah ap, tapi aku merasa gk tenang z dekat org itu" ujar evi. Ady pun mengangguk setuju. Ia akn segera menyuruh anak buahnya mengawasi endah, apapun yg diinginkan evi pasti ia kerjakan. 

Evi sdh siap2 keresto irwan, drtd pagi irwan gak berhenti mengingatkannya. Ia menunggu di lobby karna irwan janji mw jemput. Sbnarnya ia bs jalan sih kn deket, tp irwan ngotot mw jemput alasannya krna sekalian lewat. Gk brp lma irwan sdh tiba. Irwan yg sdh bbrp hari gk melihat evi merasa sgt senang. Lama ia memandangi evi, hingga matanya berhenti menatap mata indah milik evi. Bbrp kali evi mengalihkan pandangannya, tak sanggup ia menatap irwan yg julit.

"Knp salting gtu sih vi,,," kata irwan sambil menggandeng evi kemobil. Evi hanya diam saja. Tanpa sadar sepasang mata mengawasi mereka dr kejauhan.

****

"Vi,, mw mkn diruanganku atau disini z" tanya irwan sesampainya mereka diresto.

"Disini z wan, nti dikira org kita ngapain2 lg didalam sana. Kau kn agak sedikit julitt,,,"

"Ehm ehm kayaknya ada yg takut berduaan nih sama aku. Ciyeee yg suka salting,," goda irwan dgn mimik yg lucu.

"Apaan sih wan, jadi mw makan gak. Kalo gak aku pulang nih,," evi pura2 ngambek.

"Jangan dong vi,,, aku kan masih kangen masa langsg pulang. Kamu kalo ngambek makin cantik loh kaya mamaku,," goda irwan lagi. Evi benar2 salting dibuatnya. Tak tahan digodain terus evi pun lgsg duduk dimeja biasa dirinya tempati, irwan pun ngikut dr belakang. Rita yg melihat adegan itu merasa sdikit cemburu. Ia tak bisa pungkiri hatinya sakit melihat irwan dgn yg lain meski itu evi. Irwan pun ms nampak sesekali menggoda evi disela2 makan siang mereka. Evi hanya bisa diam saja, kdg wajah nya cemberut kdg ia membalas irwan dgn cubitan mautnya. Wahh serasa jakarta milik berdua z. Tiba2 ponsel irwan bunyi

"Hallo ma,," kata irwan.

......

"Kok mama gak masuk saja, kan kita bisa makan siang bareng,,"

......

"Oh itu,, namanya evi ma. Calon mantu mama,,," kata irwan sedikit berbisik sambil melirik evi. Sepertinya ia memang sgt snang menggoda gadis itu. Evi mendengar itu lgsg mendaratkan cubitannya lg dilengan irwan yg meringis kesakitan.

"Aduhhh,,,,, iya ma. Tw nih ma galak banget,,, ok sampai nanti ya ma. Love you,,," irwan menutup telponnya sambil meringis kesakitan. Sementara evi celingak celinguk mencari sesuatu.

"Nyari apaan vi,,, kn aku masih dsini"

"Irwan berhenti godain aku donk. Td itu bener mamamu yg nelpon ya. Apa beliau sdg melihat kita. Knp kau tak bilang, aku kn gak enak hati jadinya,,," ujar evi dgn sdkit penyesalan. Irwan senang melihat evi lugu begitu.

"Iya vi td itu mamaku, sengaja dikirim papa kemari buat bantu aku dikantorku yg baru. Memang kalau kuberitahu kau mw bertemu dgn mamaku, apa kau sudah siap?"tanya irwan dgn nada menggoda. Evi kemudian memalingkan wajahnya keluar.

"Kau ini wan, aku serius malah bercanda. Aku pasti mw lah ketemu mamamu. Jahat sekali kau ini membiarkan mamamu prgi gt z. Apa jgn2 karna aku ya wan,,"

" mulai lg dehh,,, mama td mw masuk vi tp karna dilihat aku lg sama kamu jd mama plg deh. Nanti kapan2 kalo km ada waktu pasti kuajak ketemu mama. Jgn sedih gt, tapi td mama nitip salam katanya buat calon mantu, hhahahaha" lagi2 irwan ngakak. Evi pun lagi2 bersemu semu dibuatnya. 

"Haii,,, kalian disini rupanya. Boleh aku duduk disini?" Seseorg mengagetkan mereka. Evi dan irwan terkejut melihat siapa yg datang.

"Nova,,,," irwan dan evi kompak bgt menyebut nama itu. Tanpa perstujuan nova lgsg duduk disebelah irwan. Evi hanya diam saja melihat tgkah anak itu. Ia juga tw nova sngaja kesana mw ketemu irwan. Lalu knpa, apa evi cemburu? Sepertinya sih gitu, sejak kedatangan nova suasana sdkit canggung. Nova lbh banyak bicara pd irwan dgn gayanya yg manja, membuat evi merasa sdikit gerah. Sebenernya irwan jg tw evi gak nyaman tapi ia jg gak mgkin ngusir nova. Apalgi ia dtg sebagai costumer disana, ia sendiri pun gak enak hati dilihat aneh oleh org banyak. Duduk berdampingan dgn dua wanita sekaligus.

"Maaf pak irwan ada telpon utk bapak" irwan benafas lega, setidaknya ia bisa menghindar dr nova. Lalu evi gmana?

"Oh ya terimakasih rita, aku segera kesana" kata irwan sambl ngikutin rita. Tinggallah evi dan nova yg diam seribu bahasa, ada rasa yg sulit dijelaskan oleh keduanya. Bbrp menit berselang ponselnya bergetar berarti ada pesan masuk. Ia menoleh sejenak pd nova, kemudian berdiri sambil membawa tasnya.

"Maaf mbak nova, spertinya saya plg saja. Silahkan menunggu irwan disini" pamit evi pd nova. Sementara nova gk menjawab mlh sibuk dgn gadgetnya. Evi kesal dan lgsg meninggalkannya.



*****

"Apa??? Akal2an rita, yg bener sih kamu rita?" Tanya evi pd rita. Diruangan irwan kini ada irwan, evi dan rita.

"Iya kk evi maaf ya. Hbs rita kesal ngeliat cewe itu menggangu kk evi dan pak irwan. Jd rita akal2in saja pura2 ada telpon utk pak irwan, setelah itu rita meminta pak irwan kirim pesan ma kk evi biar kak juga jgn lama2 sama wanita itu. Maafin rita kalo lancang ya kk, pak..."

Irwan dan evi malah ketawa lucu, gak nyangka kejadian td hanya settingan rita. Tapi beruntung jg jd ia tak perlu lama2 bersama nova. Tapi kemudian evi mlirik rita, apa mungkin rita melakukannya karna dirinya atau malah karna irwan. Seperti bisa membaca pikiran evi, rita buru2 minta ijin keluar. Ia menghembuskan nafas lega, sambil mengusap2 dadanya setelah diluar. Tinggal evi dan irwan.  Irwan mengambil sebuah bingkisan dari lacinya dan menyerahkannya pd evi. Sejenak evi membaca bungkusnya ternyata dari ika. Ia senang bukan main, ia lalu meminta irwan nenelponnya, ia sgt merindukan sahabtnya itu. Irwan pun mengambil gadgetnya dan menghubungi ika via video call. Tak menunggu lama telpon tersambung dan mereka pun kangen2an. Cerita panjang lebar dan sgt lama, kira2 habis berapa ya pulsa irwan???


*****


Evi menghentikan mobilnya didepan sebuah warung kecil dan mengeluarkan sebuah alamat. Tak berapa lama ia masuk lg kemobil dan melanjutkan pencariannya. Ia kemudian berhenti disebuah rumah, ia tak langsung keluar. Ia memastikan kalau ia tak salah. Ia melihat seorg laki2 paruh baya dgn penampilan sederhana. Evi segera keluar dan menghampirinya.

"Permisi pak,,, saya mw numpang nanya apa bapak pemilik rumah ini?" tanya evi hati hati. Bapak itu sejenak memandang evi dari atas smpai bawah.

"Bukan non, saya hanya tukang kebun dsni. Nona ini siapa ya,," bapak itu malah balik nanya. Evi pun menceritakan maksud kdtgannya, dan niatnya mencari seseorg. Tapi evi sgt terkejut dgn jawaban si bapak. Ia pun meninggalkan rumah itu dgn lesu. Ia memutar balik mobilnya dan berniat pulang. Kira2 apa yg diceritakan bapak itu, knpa evi nampaknya sgt kecewa. Dgn perasaan gagal evi pulang. Ia kehilangan semangatnya hari ini. Huuuffftttt.


******


See u next part.

Kamis, 17 September 2015

SANDARAN HATI

Part 16

****
Ruang kerja evi. Sepertinya dia lagi sibuk dgn ady. Mereka sdg membahas bbrp berkas perusahaan. Mereka jg tengah membahas acara utk nanti siang dipanti. Ady memang org yg sangat dipercaya evi dlm segala hal urusan pekerjaan, karna selain ady memang ahli dibidangnya, ady juga tulus dlm bekerja. Tak jarang saat evi sibuk dgn urusan yg lain ady lah yg membantu menghandle perusahaannya. Ia jg tak sungkan meminta pendapat ady utk sebuah tawaran kontrak kerja sama. Bunyi telpon diruangannya membuyarkan keseriusan mereka sejenak.

"Halooo,,,"
"Iya buk, ini ada org yg mw bertemu ibu. Katanya sih teman bu evi,,"
Evi mengerutkan keningnya sejenak, teman yg mana apa mgkin irwan.
"Tanyakan namanya siapa?"
"Pak dany, buk,,,"
"Dany??? Utk apa dia kemari. Oh ya tria, suruh langsg keruanganku saja,,"
Evi meminta ady utk memastikan ketiga anak DA2 itu jgn sampai telat untk acara nti siang.

****

"Jadi mas dany dijodohkan dgn perempuan yg kemarin itu,,, knpa juga mas dany harus mw?"
"Awalnya aku juga nolak vi, tapi karna ika jg blm mw menerima lamaranku makanya aku memutuskan menerima pilihan mamaku. Aku tw vi, dia gak sebaik ikha, ortunya baru meninggal sebulan yg lalu. Itu jg yg membuatku gak tega menolak permintaan mama,,,"
"Lalu apa hubungannya dgnku, utk apa mas dany harus repot2 kemari,,,"
"Vi,, aku tau kau masih kesal dgn kelakuan dia kemarin2. Tapi aku mohon donk vi, kamu bisa kan bantu orbitkan dia jd penyanyi. Dulu dibanjarmasin ia seorg penyanyi cafe, km mw kan vi???"
"Ohh jadi cewe rese itu yg nyuruh mas dany kemari, hebat bgt dia ya?"
"Namanya Endah, aku janji kok vi dia pasti akan berubah. Ini jg bukan permintaan dia vi, dia malah gak tw kamu ini seorg pemilik rumah produksi seterkenal ini. Endah twnya kamu itu pemilik resto kemarin, plisss ya vi,,"
Evi nampak mikir, ia sebenarnya tw kalo mas dany itu org baik. Dia sgt sopan terhadap wanita, selama ia berhubungan dgn ika tak pernah ia membuatnya sedih apalagi mempermainkannya. Tapi utk menerima Endah, sepertinya evi harus mikir2 dulu.
"Maaf mas, aku gak bisa kasih jawaban sekarang. Kalo mas mw besok mas boleh kirimkan video atau rekaman suara cewe itu. Akan kupertimbangkan, ini juga karna mas dany aku tw org baik."
"Ok vi, gpp kok aku ngerti. Secepatnya akan kukirim yg kamu butuhkan. Makasih ya vi,,"
Sebenarnya evi berat juga sih, apalagi endah itu sangat rese menurutnya. Ngomong suka seenaknya saja. Mereka pun masih membahas yg lain. Dany juga menanyakan kabar ika dan keluarganya, karna gmnapun ia tetap ingin menjga hubngan baik dgn ika. Bbrp lama kemudian dany kembali, evi pun mulai merapikan tas nya ia akan segera meluncur ke panti. Biarlah ady dan anak2 DA2 itu menyusulnya nanti. Ia ingin memastikan semua sudah siap sblm acara dimulai. Karna biar bagaimanapun, ia harus bisa tetap membuat tamu2nya nyaman nanti.

****
Evi sdg memberi pengarahan pada panitia dipanti. Walaupun acara itu bukan acara resmi tapi tetap gak boleh ada kekurangan. Ia ingin memastikan semua anak2 dipanti bisa menikmati hiburan yg ia suguhkan. Karna ia tw dr kepala yayasan bahwa anak2 itu sgt ingin bertemu secara langsung dgn artis dangdut academy itu.  Gak sengaja evi melihat ibu yayasan (bunda rita) sdg berjalan bersama seorg wanita paruh baya, kira2 seumuran dgn alm ibunya. Sekilas ia bisa melihat wanita itu sgt cantik dan anggun, tapi sayang evi tak bisa melihat wajah wanita itu dgn jelas karna wajahnya tertutup selendang dan pula ia memakai kaca mata hitam. Entah apa yg mengerakkan darahnya seolah berdesir melihat wanita itu. Bahkan saat kedua wanita itu melewatinya, evi bisa merasa hatinya bergejolak.
"Perasaan apa ini, siapa wanita itu. Knp sepertinya hatiku mengenalinya,," batin evi.
"Vi,, evi,,,. Ngeliatin apa sih??"
"Ohh,,, kk ady. Kalian sudah sampai ya, ayo kita masuk. Biar anak2 itu siap2 dibelakang" kata evi. Ia kembali menoleh mencari sosok wanita td, tapi sdh menghilang. Akhirnya ia pun kembali, membantu persiapan acaranya.

******
Irwan sdg apa ya,,,
Irwan tengah sibuk dgn perusahaannya yg baru, walaupun ia sudah dibantu oleh org2 pilihan papanya tetap saja ia rasanya sedikit kewalahan. Apalagi ia harus mengontrol resto kakaknya, kemarin saja ia mendapat laporan dr rita ttg keributan diresto. Ia sangat beruntung ada evi dsna. Gadis itu memang selalu bisa menghandle keributan2 spt itu. Ia jd teringat waktu evi menolongnya dr copet dulu, ia juga membelanya saat seorg gadis memarahinya dijalan. Tiba2 saja irwan merindukan gadis itu, belakangan mereka harus jarang bertemu karna kesibukan masing2. Ia mengambil ponselnya dan menhubungi nomor evi. Tak ada jawaban walaupun sudah dicoba berungkali. Irwan tau itu artinya evi sdg sangat sibuk. Kebiasaan kalo sdg sibuk ponselnya pasti disilent.

To evi.
Sedang sibuk ya vi,,, kangen nihh

Irwan malah kirim pesan, setidaknya evi tw knp ia menelponnya drtd. Ia menghembuskan nafasnya kasar, terlihat raut lelah diwajahnya. Ia pun keluar dr ruangannya dan mengelilingi kantornya yg sdg dlm pembenahan.  Kantor irwan terletak di lantai 6-7 sebuah gedung di jakarta. Letaknya memang tak jauh dr resto ika, tapi berhubung ia masih baru merintis usahanya jd ia sgt sering meninggalkan resto. Beruntung tdk ada masalah yg terlalu serius.
"Bapak Irwan,,,". Irwan menoleh mencari sumber suara.
"Tante Cici,,, kok malah disini. Bukannya masih capek, atau tante gak betah di apartment, apa apartmentnya gak nyaman? Biar irwan cari apartment lain ya tante,," ujar irwan pd wanita yg memanggilnya.
"Kau ini wan, tante itu habis jalan2 keluar td. Tante sangat rindu dgn indonesia setelah 25thn dihongkong. Terus tante kemari deh, tante kan gak tega liat kamu mondar mandir kaya org gak jelas gt. Lagian tante ini dekat sama anak kesayangan ini saja sudah senang, untg saja papamu mw mengirim tante kemari. Biar tante bisa ketemu tiap hari sama anak kesayangan tante ini,,". Tante itu membawa irwan dlm pelukannya.
"Kan tante bisa blg sama irwan, kalo tante mw keliling jakarta. Atau tante bisa pake supir kan,,,?" Kata irwan dgn manjanya. Tante cici malah menertawakan irwan. Dicubitnya kedua belah pipi irwan yg tembem.
"Kamu lupa ya nak, tante ini kan asli indonesia. Ngapain tante minta dianter kamu smentara kamu saja  hanya numpang lahir di indonesia, besar di negeri org, baru bbrp lama lg dijakarta. Ada juga tante yg harus mengantarmu keliling jakarta nak,,,". Irwan pun manggut2. Tante cici itu adalah teman kecil papanya, ia juga bekerja dibawah perusahaan papanya. Tante cici itu juga org kepercayaan papanya, tak heran jk setiap papnya buka perusahaan cabang pasti tante cici ada dsna sbgai perwakilan papanya. Tante cici jg org yg sgt dekat dgn keluarganya, apalagi wanita itu kini hidup sebatangkara. Wanita itu jg sangat menyayangi irwan, bahkan sdh menganggapnya sebagai anaknya. Makanya  tak jarang jg ia dipanggil mama oleh irwan.

****
Evi membaca pesan irwan saat dirinya sudah dirumah. Kalo bs jujur ia jg merindukan sosok yg punya kesamaan dgn ayahnya itu.
To irwan

Knpa tak menemuiku kalau gitu...
Sambil menunggu balasan irwan, evi mencoba menelpon sebuah nomor yg didapatnya dr phonebook ayahnya. Sayang sekali, nomornya sudah tdk aktif. Tapi ia berencana akan mencari tw alamat yg tertera disana besok.

»» kau sangat sibuk, telfon dariku pun tak pernah kau jawab.
»»aku minta maaf wan,
»»besok kita ketemu diresto. Aku rindu dgn mata indahmu itu hahaha
»»baiklah wan. Jangan terus menggodaku seperti itu lagi

Evi sedikit terhibur oleh irwan, kdg ia jenuh juga tiap hari dgn segala macam rutinitas, plg kerumah hanya ada bik ratih. Dahulu ia msih bisa jalan dgn ikA, sekarang,,,,. Btw, ika apa kabar???
Dilain tempat, ika sdg melihat2 bbrp foto di gadgetnya. Ia jga sdg sangat merindukan evi dan irwan. Ia juga rindu dgn restonya dan karyawan2nya. Ingin sekali ia cepat plg ke jakarta, tapi blm ada ijin dr ortunya. Ia jg merasa sgt bosan tiap hari tanpa teman.
"Semoga saja irwan menjaga restoku dgn baik, aku tak ingin usaha yg sdh kuperjuangkan selama ini sia2 bgtu saja. Dan mudah2an evi jg menepati janjinya utk membantu irwan di resto. Apa mereka semua baik2 saja. Huuuffft aku sangat rindu ke jakarta, rindu evi dan irwan,,"batin ika sambil memandangi foto di gadgetnya.

****

Evi terjaga dr tidurnya, kerongkongannya terasa kering. Waktu masih menunjukkan pukul 00.35. Ia pun turun dan mengambil air dingin di kulkas. Saat sdg melewati kamar bik ratih tak sengaja ia mendengar pembicaraannya dgn seseorg ditelpon.
"Jd sekarang kau sudah dijakarta. Knp baru mengabariku sekarang,,,"
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
"Kau ingin bertemu besok. Aku akn usahakan tapi kau harus pastikan tak ada yg mengenalimu. Aku tak ingin terjadi hal2 yg gk baik"
,,,,,,,,,,,,,,,
"Perusahaan baru, knp kau harus menerimanya. Kau kn bisa menolak,,,,,"
,,,,,,,,,,,,,,
"Jangan aneh2 lagi. Besok aku akn menemuimu kalo ada waktu".

Sepertinya telpon sudah usai. Evi buru2 pergi lalu mengunci kamarnya. Lalu dgn siapa td bik ratih bicara, knpa sepertinya sangat rahasia? Knpa bik ratih tak ingin ada yg mengenali org itu? Perusahaan?
Kok sepertinya ada yg disembunyikan dari evi???
Evi malah bertanya2 dlm hatinya. Kini ia malah sangat susah memejamkan matanya, berbagai macam pertanyaan kini menyelimuti pikirannya.
"Apa ini ada hubungannya dgn ayah????"

****
See u next part.

Senin, 14 September 2015

SANDARAN HATI

PART 15

****
Evi masih sibuk dgn fikirannya sendiri, dia benar2 dibuat bingung dgn penemuannya dan irwan barusan. Apa ini ada hubungannya dgn dirinya, ap ad hubungannya dgn masa lalunya , apa apa dan apa. Berjuta2 pertanyaan kini memenuhi otaknya.
"Evi,,,, kok malah ngelamun?" Irwan mengagetkan evi.
"Aku bingung wan, apa sebenarnya yg disembunyikan ayah dari aku. Knpa juga ayah harus menyimpan semua ini ditempat yg sangat rahasia. Ini benar2 sangat aneh,,, aku sama sekali tdk mengenali wanita dalam foto ini, dan anak laki2 itu juga siapa? Aku pusing wan,,''
Irwan menarik nafas panjang, ia sangat mengerti kebingungan evi. Walaupun dirinya tdk tahu menahu riwayat keluarga evi.
"Mungkin ayahmu punya alasan sendiri vi. Mungkin saja keadaan memang tak memungkinkan utk ayahmu menjelaskan semua ini, mungkin juga keadaan akan lb baik jika semua ini dirahasiakan. Bisa saja ayahmu tdk bermaksud merahasiakannya, tapi mgkin lbh ingin menyimpan semua perasaannya sendiri. Ada kalanya kita gak bisa dan gak sanggup utk berterus terang vi, maka menyimpan semuanya sendiri pun jadi pilihan terbaik. Setiap org punya rahasia, dan cara sendiri2 menyimpannya. Hanya org itu yg tw alasannya" jelas irwan. Evi merasa irwan ada benarnya, tapi bagaimana mgkin ia bisa seolah mengerti apa yg dilakukan ayahnya.
"Wan, kamu kok sepertinya mengerti perasaan ayahku. Apa jangan2 kamu juga sama kaya ayahku,,?" tanya evi penasaran. Irwan kemudian berjaln dihadapan evi kemudian berdiri membelakangi evi yg tengah duduk dikursi deket kolam. Matanya menerawang jauh, pikirannya pun ikut melayang.
"Kayaknya aku memang punya kesamaan dgn ayahmu vi. Kadang kalo aku gak bisa menjelaskan suatu keadaan aku lb memilih menyimpannya sendiri. Aku juga punya rahasia yg org lain bahkan keluargakupun gak tau. Dan akupun menyimpannya sendiri, disuatu tempat yg tak mungkin org tau." Irwan sepertinya sedikit curhat, ia seolah terkenang kembali dgn sesuatu yg menjadi rahasia hatinya. Sementara evi hanya menyimak setiap perkataan irwan yg ternyata punya kesamaan dgn ayahnya.
"Wan, apa reaksimu jika suatu saat nanti rahasiamu diketahui orang?"
"Entah lah vi, tapi jika itu terjadi aku ingin dia adalah org yg tepat utk mengetahui semuanya." Ucap irwan yg kini duduk disamping evi. Irwan sepertinya memang sedang menyimpan rahasia besar. Evi memandang irwan dalam, apa mungkin org seheboh irwan ini punya rahasia juga, irwan yg menurutnya sangat bisa memposisikan dirinya dgn tepat setiap moment.
"Wan,,, aku memang gak tw rahasia hidupmu, tapi aku harap itu yg terbaik utkmu. Tapi biar bagaimanapun aku akan tetap mencari tw ttg rahasia ayahku. Karna itu menyangkut aku dan keluargaku. Aku akan menyelidiki semuanya dgn hati2 tanpa seorgpun yg tau, termasuk ayah dan bik ratih. Jadi yg tau hanya kau dan aku. Siapa tau aku berhasil membongkar semuanya dan setelah ini juga membongkar rahasiamu,,, hhehehe" kata evi sambil cengengesan. Irwan pun ikut tertawa, menurutnya evi gadis yg punya rasa ingin tau cukup besar. Lalu apa ya rahasia irwan, apa ada hubungannya dgn ayah evi juga? Utk sekarang hanya dirinya yg tau. Irwan kemudian berpamitan mw pulang. Ia membantu evi membawa barang2 rahasia itu kekamar evi, barulah kemudian evi mengantar irwan sampai pintu. Sambil menuruni anak tangga mereka membahas misi rahasia mereka, irwan mulai menjelaskan sesuatu sambil merangkul pundak evi, dan evi pun sepertinya serius mendengarkan irwan.
"Ya udah vi, udah malam aku pulang ya. Besok kita bahas lagi,,,"
"Tapi akhir2 ni kan kamu sibuk wan. Aku gak mw ngerepotin terus, nanti kerjaanmu terganggu gak,,"
"Ya ampun vi kamu ini,,, aku memang sdg ada kesibukan sih tapi kalo kamu butuh bantuan segera kabari aku ya. Ingat jgn gegabah okee,,??"
"Makasih ya wan,,, kamu baik banget"
"Hhahah kamu baru tau ya,,," kata irwan sambil menarik hidung pesek evi. Ia merasa evi malam ini sangat melankolis sekali. Tapi dirinya tak mau baperlah. Ia kemudian masuk ke mobilnya dan segera meluncur kerumahnya.

****

Evi sedang serius membolak balik setiap halaman phonebook ayahnya,  ia membaca nama yg tertera disana satu persatu. Terdengar ketukan pintu diluar ruangannya. Buru2 ia memasukkan kmbali phonebook itu dalam lacinya.

"Masuk saja,,,"
Terlihat ady dan anik dibalik pintu, setelah dipersilahkan merekapun masuk. Ady datang untuk memberi laporan hasil rekaman artis2 mereka, dan keberhasilan mereka selama promo tour di bbrp kota2. Sementara anik membawa laporan keuangan. Profit perusahaan lumayan maju, karna penjualan lagu2 baru mereka laris manis dipasaran. Evi senang mendengarnya, baginya keberhasilan perusahaan berarti keberhasilan mereka semua. Itu artinya setiap team bekerja dgn maksimal.
"Oh ya pak ady, apa ketiga artis academy itu sdg ada jadwal hari ini?"tanya evi pd ady.
"Sepertinya sih gak ada, apa kamu mw ketemu mereka. Aku akan segera konfirmasi kepada manager masing2."
Ady segera menghubungi manager ketiga alumni DA2 itu, setelah bbrp menit ady menutup telfon.
"Setengah jam lagi ketiga anak itu akan sampai dsni. Mank kamu mw ngapain dgn mereka vi?" Ady penasaran. Evi hanya tersenyum, mbwt ady dan anik saling memandang kebingungan. Evi hanya meminta ady jgn kemana2 dulu sampai ketiga artisnya itu tiba.
Sepeninggal ady dan anik, evi kembali sibuk dgn phonebooknya. Evi blm bisa menemukan yg dicarinya.

***
"Rita,,, "
"Iya kk evi, tumben nih rame bget. Bawa rombongan dari mana ini,,"tanya rita sambil membantu menggabung meja utk kelima tamu itu.
"Pada mw pesen apa ini, hari ini aku ingin mentraktir kalian. Hitung2 rayakan keberhasilan kalian semua utk tour promo kemarin" tanya evi pd ady, dan ketiga alumni DA2 itu (evi, irwan danang).
Masing2pun pesen makanan dr daerah masing2, mereka sgt senang punya bos kaya evi. Baik dan sgt perhatian, tak sungkan mengajak mereka makan bersama. Rita pun membawa pesanan mereka yg sudah tak sabar menyantap makanan khas daerah masing2. Saat menyantap makanan evi pun menyampaikan maksudnya mengajak mereka tempat itu. Dirinya bermaksud mengajak mereka besok utk main kesebuah panti asuhan. Evi meminta kesediaan mereka utk menghibur anak2 dipanti itu. Ady dan ketiga anak da itu terharu mendengar permintaan evi. Ternyata evi juga sangat perduli dgn nasib org2 disekitarnya, mereka setuju dan tak perduli mw dibayar atau tidak. Mereka pun berjanji akan bertemu kembali besok di kantor evi selepas makan siang. Masih banyak hal yg mereka bahas disana, evi berbagi pengalaman dan memotivasi mereka agar tetap semangat berjuang utk karier mereka.
"Oh ya kk ady, aku ketoilet sebentar. Titip mereka dulu ya" kata evi pd ady, ia memang lb senang memanggil ady kakk kalo diluar kantor.
"Jangan lama vi, ,,"
"Ok,," evi berlalu. Bbrp menit kemudian terdengar suara org ribut2 gak jauh dari meja tempat ady dan evi. Nampak seorang wanita sdg marah2 pd seorg pelayan resto.
"Mbak ini gmn sih, katanya ini restoran mahal. Menyediakan semua makanan khas daerah sesuai pesanan, tapi apa ini? Sama sekali tak ada rasanya" seorg wanita muda mengomel dgn suara lumayan besar. Sikaryawan hanya bisa meminta maaf, tapi wanita itu malah nyerocos terus.
"Mana bos kamu, saya mau komplain. Kalo tidak, saya tdk akan bayar makanan ini".
"Maaf bu, bos saya sdg ada urusan sbntar. Beliau tak ada ditempat,,"jelas intan yg melayani wanita itu.
"Pantas saja, bosnya saja tak perduli dgn usahanya apalagi pelayan2 ini" ketus siwanita. Membuat intan sedih. Semua org dsna melihat kejadian itu. Evi yg baru keluar dari toilet pun heran dgn suara ribut2 dan lgsg kesana.
"Ada apa ini, knp ada ribut2?" Evi menyuruh org2 bubar dan melanjutkan makan mereka. Ia kemudian menyakan intan apa yg terjadi. Evi manggut2 sambil menoleh pd siwanita. Evi dan wanita itu sama2 terkejut. Rasanya evi kenal org itu.
"Ohhh anda lagi. Nona yg kemarin melabrak teman saya dijalan skrg membuat keributan direstonya. Anda gak punya hoby lain selain bikin onar ya,,?tanya evi dgn nada sedikit meledek. Si wanita pun lgsg membals evi dg muka yg tak kalah jutek.
"Jadi anda pemilik resto ini, ohhh pantas saja. Gayanya saja tdk meyakinkan, apa ini yg anda maksud makanan? Tdk ada rasa sama sekali" protes wanita itu.
Evi kemudian melirik pesanan wanita itu, diambilnya sedikit dan menyuapkannya kemulutnya. Ia nampak mikir, wanita itu memang benar, rasanya sedikit hambar dan tak enak dilidah. Ia kemudian menyuruh intan mengambil bbrp tempat bumbu. Evi kemudian memasukkan bbrp bumbu sesuai takaran yg dirasanya pas.
"Anda ini kan wanita, kalo ada masalah makanan seperti ini tdk usah marah2 dan buat heboh. Apa anda tdk bs memasak, sampai anda tdk tau makanan ini hanya kurang bbrp bumbu saja. Saya lihat anda sgt mahir memadupadankan busana anda, makanan juga hampir sama harus pinter2 mengkombinasikan setiap komposisi jadi hasilnya pun enak. Hidup itu seni mbak, jd tak usah sampai membuat keributan seperti td. Skrg boleh anda cicipi saya jamin rasanya pasti beda,". Wanita itupun mengambil sendok lain dan menyuapkan sedikit makanan itu kemulutnya. Ia agak heran, skrg makanan itu terasa beda dan enak dilidah. Ekspresinya kini berubah, ia kemudian duduk kembali dgn kesal. Sementara evi dan intan kebelakang.
"Memang irwan dimana, kok aku gak liat dari td" tanya evi.
"Tadi ijin kk, katanya sedang ada urusan diluar mungkin kembali nanti sore," jelas rita. Evi manggut2 dan kembali ke mejanya. Tapi kakinya kemudian berhenti dimeja si wanita tadi. Ia menghampiri seorang pria yg kini sdg bersama wanita itu.
"Mas dany????"
"Evi,, loh kok bisa ketemu dsni. Ayo silahkan duduk,," ucap dany yg kaget bertemu evi dsana. Namun evi menolak dan malah membisikkan sesuatu ditelinga pria itu.
"Mas dany gak salah pilih, jd ini pengganti ika dihatimu. Aku sarankan sering2 nasehati dia, sebelum mulutnya aku begem dgn tinjuku ini". Evi menepuk pundak mas dany kemudian berlalu menuju mejanya.
*****

See u next part.

SANDARAN HATI

PART 14

****
Mata evi masih terpaku pada sosok di foto, dlm foto itu ada ayah ibunya bersama seorang laki2. Kira2 pria itu sedikit lbh tua dr ayahnya. Evi kini berlari keruang tengah dgn mencari sesuatu. Tapi yg dicari juga tak ada.

"Bikkk, bikk ratih,,,," evi bermaksud menanyakan pd bik ratih.
"Ada apa nak,, nyari apa sih kok dr td ibu perhatikan mondar mandir sana sini."
"Bibi ingat gak buku telfon rumah kita yg lama. Sblm ini dganti loh bik"
Bik ratih nampak mikir. Orang tua itu berusaha mengingat, maklum buku itu sudah sangat lama. Bahkan itu dibeli oleh ayahnya sewaktu masih awal berpacaran dgn ibu evi, tapi kemudian buku itu diganti oleh ibu evi karna sudah penuh. Banyak nama dan alamat keluarga dsna.
"Bikk,,, kok malahh ngelamun sihh. Evi nanya ini,,,"
"Bibi gak ngelamun nak,, bibik sdg ingat2 dmana kira2 ya. Sudah sangat lama sekali nak,,"
"Coba bibi ingat, semua barang dirumah ini kan bibi tw."
"Bibi akan coba cari di gudang ya nak, sebentar tunggu dsni"
"Gak usah bik, biar evi yg nyari. Bibi lanjut z lg nelponnya" kata evi. Bik ratih memang sedang menelpon keluarganya dikampung sewaktu evi memanggilnya tadi. Bik ratih pun kembali ke kamarnya sementara evi langsung kegudang yg dimaksud bik ratih. Gudang rumah yg dimaksud bik ratih ada di ruang belakang rumah evi, ia kemudian masuk dsn mencoba mencari sakelar lampu. Karna gak hati hati ia malah tersandung, untuk gak terbentur benda lain maklum gudang itu sangat gelap. Evi meraba2 mencoba berdiri lagi, tau gitu kan harusnya bawa senter z ya kan? Saat itu lah tangan evi menyentuh sesuatu, hatinya sedikit cemas. Diberanikannya dirinya menyentuh lagi, ntah karna panik atau memang parno evi malah menjerit2 sambil berlari keluar ruangan. Larinya semakin kenceng z evi, gak liat liat lagi. Tiba2 tubuhnya menabrak sesuatu, eh bukan seseorang. Evi langsung memeluk erat org itu, tangannya gemetaran, tubuhnya seperti menggigil. Evi pun sedikit merasa lega.
"Bibik knp tdak bilang digudang itu gelap banget,,, aku takkuuuttt,,," keluh evi masih belum berani melepas pelukannya. Yg ditanya bukannya menjawab malah dgn lembut mengusap pundak evi. Evi merasa ada yg aneh, ia pun mulai membuka matanya.

"Irwaaannnn,,,,kok bisa ada disini sih?"
"Hahhahah evi evi kamu lucu banget sih. Seneng deh aku datang2 dapat pelukan hangat kamu,,"
"Kamu cari kesempatan ya,,, bagus banget ya,,". Evi memukulin irwan gemas. Irwannya kesenengan malah balik ngerjain evi, ia menggelitiki evi sambil menghindar dr pukulan gadis itu. Evi malah capek sendiri dikerjain irwan, ia duduk lemas di sofa. Bibirnya manyun, evi pura pura ngambek. Irwan mendekati evi pelan2, ia duduk disamping evi tapi agak jauh. Evinya diam saja, dia malah kepikiran kejadian digudang tadi, sebenernya dia td pegang apa sih. "Knp td hbs dipegang malah bergerak kearahku ya,, sbnernya itu td apaan sihhh" batin evi. "Jangan jangan hiiiiii,,,,,"evi bergidik ngeri.
"Kamu knpa sih vi,,, kok ky ketakutan gitu,," tanya irwan sambil mendekati evi. Tangannya kini ada di kedua bahu evi. Sejenak evi memandangi wajah irwan, kemudian ia memeluk irwan lagi. Tangannya ia lingkarkan dipinggang irwan yg mulai melebar karna perut yg mulai buncit, ia menyandarkan kepalanya dgn manja didada pangeran. Ia mulai merasa nyaman bila dekat irwan, tenang dalam pelukan irwan.
"Wan,,, aku takut. Td aku digudang liat sesuatu" kata evi manja. Irwan yg msih terkesima dgn perlakuan evi malah tersenyum. Hatinya sangat bangga bisa jd tempat evi bersandar dan bermanja gitu. Kalo bisa jujur ia masih deg deg an bila sedekat ini dgn evi. Dibelainya rambut evi lembut.
"Takut knpa sih vi, mank kamu liat apa?"
"Gak tau wan, habis digudang gelap,," kata evi.
"Lahh katanya liat sesuatu, kok malah gak tau vi,," irwan masih membelai rambut evi dgn sayang.
"Aku keburu kabur wan, aku takuttt,,,"
"Mank kamu ngapain sih kegudang, nyari apa vi,," tanya irwan. Evi melepaskan pelukannya.
"Aku nyari ayah wan,,"
"Apa,,, msksudnya,,, kok nyari ayah sihh?"
"Maksudnya nyari sesuatu petunjuk keberadaan ayah wan. Soalnya sampe sekarang blm ada juga berita ttg ayah. Kalo perlu aku akan nyusulin ayah kejepang, aku mw ketemu ayah wan" jelas evi, ia menundukkan kepalanya sambil memainkan jemarinya. Irwan kemudian meraih tangan itu, dan memandang wajah evi.
"Vi,,, aku ngerti kalo kamu lagi harap2 cemas dgn berita ayahmu. Tapi apa kamu yakin mau nyusulin ayahmu ke jepang. Kamu sendiri kan gak tau jelasnya ayahmu skrg dmn? Mendingan kamu cari tw dlu z vi, kalo sudah ada berita yg pasti baru kamu boleh bertindak. Kamu ngerti kan,,,". Evi mengangguk pelan,
"Kamu akan membantuku kan wan,,"
"Tentu vi, aku akan bantu kamu cari petunjuk ttg ayahmu. Kan aku udah janji aku akan selalu siap kapanpun kamu mau, aku malah senang bisa membantumu senang bisa jd tempat bersandar kamu kapanpun"

Sedihku ini tak ada arti, jika kaulah Sandaran hati,,,// kaulah Sandaran Hati//

Evi dan irwan kemudian melangkah ke arah gudang. Senter telah disiapkn terlebih dahulu, irwanpun berjalan didepan diikuti evi sambil memegang baju irwan. Saklar lampu ternyata ada di belakang pintu, pantas z evi gak nemu. Setelah hidupin lampu irwan malah kagum dgn ruangan yg dsebut gudang itu. Tdk terlihat seperti gudang, ruangan ditata sgt rapi dan bersih. Sementara evi blm berani membuka mata. Irwan tersenyum dan mencari sesuatu yg membuat evi td ketakutan. Dilantai ada bbrp robot2an dan boneka ukuran besar, macam2 bentuknya. Tapi ada satu yg memang agak seram. Boneka warna hijau, berambut panjang, dan bisa berjalan. Irwan mengambilnya dan menekan tombol on/off yg berada di kepalanya. Boneka itupun langsung bergerak, tangannya pun ikut bergerak sampai rambut boneka itupun bergerak karna kepalanya mutar kiri kanan, yg lebih seram lagi boneka itu mengeluarkan suara anehh,, anehhh pokoknya. Irwan sendiri sebenernya agak ngeri juga, tapi dasar jahil irwan malah mendekatkan bonekanya pd evi.
Evi tak berani buka mata, ia malah membenamkan wajahnya dipunggung irwan. Irwan pun tertawa melihat evi ketakutan.
"Evi,,, ini hanya boneka. Jgan takut gt dong"
"Aku gak mw liat wan,, "
"Tapi ini hanya boneka saja vi,,"
"Gak mw wan, buang z kemana kek. Aku takut"
Irwan segera menaruh boneka itu ditumpukan buku2 disana, barulah evi membuka matanya. Sama seperti irwan ia pun sangat kagum dgn bik ratih yg sangat telaten mengurus rumahnya, sampai gudang pun bisa sangat rapi dan bersih. Ia tersenyum bangga. Pencarian pun dimulai, evi mulai sibuk membongkar2 bbrp tempat yg dirasa mgkin tempat penyimpanan benda yg dimaksud. Sementara irwan hanya berdiri saja menonton evi yg sdg sibuk.
"Wan, kok malah berdiri z sih. Bantuin donk,," protes evi.
"Lah aku gak tau harus nyari apa, gmn mw bantu vi,,"
"Oh iya aku lupa. Kita tuh cari buku telfon lama milik papaku, menurut bik ratih kemungkinan digudang sini" evi menjelaskan, irwan pun barulah mulai ikut nyari.
"Vi,, warnanya apa. Dsini banyak buku soalnya"
"Sampulnya merah hati wan,,"jawab evi tanpa menoleh.
"Memangnya hati warnanya merah ya vi,,,"tanya irwan lagi.
"Mungkin wan, lagian pertanyaanmu aneh"
"Aku serius vi,, kalo hati itu warnanya merah berarti aku punya kelainan hati dong vi,," kata irwan. Evi mendengar itu menoleh pada irwan. Matanya seolah bertanya tanya.
"Maksudmu apa wan, apa kamu pernah punya riwayat kelainan hati" tanyanya dgn mimik serius.
"Kan katamu hati itu merah vi, sementara aku punya hati yg putih, apa itu artinya aku punya kelainan hati ya,,," kata irwan sambil berlagak bodoh. Evi kemudian tertawa, sampai2 ia memegangi perutnya. Ternyata irwan punya bakat melawak juga, hhahahahaha. Ia kemudian mencubit lengan irwan,
"Kamu itu bukan kelainan hati tapi kelainan jiwa,,," ledek evi sambil terus tertawa. Irwanpun ikutan tertawa, bahagia ia bisa melihat evi tertawa lepas seperti itu. Masih ada byk kelucuan yg sengaja irwan buat spya evi gk jenuh. Sampai akhirnya.
"Wan kita sudah cari kemana2 kok gak ketemu juga sih,,, aku hampir putus asa" kata evi sambil duduk di sebuah kursi tua. Irwanpun demikian, matanya menerawang ke langit2 gudang itu. Tiba2 ia ingat sesuatu.
"Vi,, sepertinya masih ada tempat yg belum kita cari."
"Kamu bercanda wan, semua sudut ruangan sudah kita obrak abrik. Mw cari kemana lagi memang,," jawab evi tak bergairah. Irwan kemudian berdiri dan mulai memperhatikan atap gudang sepertinya terbuat dari asbes. Ia kemudian mengambil tangga disudut ruangan. Evi hannya memperhatikan apa yg sdg irwan kerjakan. Irwan kemudian mulai menaiki anak tangga pelan2, maklum tangganya kecil biasa jg dipake buat bersih2 tempat tinggi yg gak bisa dijangkau tangan. Ia kemudian menggeser plafon sedikit demi sedikit dan,,,

Bruuuuukkkkkk,,,,,

Evi kaget melihat apa yg terjadi, td dipikirnya irwan jatuh. Tapi dihadapannya kini ada beberapa barang berserak. Setelah membantu irwan turun, mereka pun membersihkan barang2 yg sudah berdebu sgt tebal itu. Mata evi terbelalak melihat buku ditangannya, itulah yg dicarinya. Karna merasa sesak akibat debu akhirnya mereka pun pindah kearah kolam renang. Dsana udara segar dan jauh dr ruang utama. Ia penasaran dgn beberapa album photo lama tapi masih jelas. Ia mulai membuka album tsb, dilihatnya foto2 ayahnya semasa muda bahkan masih sgt muda, mgkin umurnya sekitar 20 tahun. Sepertinya itu album kenangan ayahnya, sebab dsna hanya ada bbrp org saja, dan setiap lembar photo hanya itu2 saja. Ada bbrp pria dan wanita, evi bahkan susah mengenali wajah ayahnya. Dihalaman belakang tampak foto ayah dan kakek neneknya, yg sdg merayakan ultah ayahnya. Irwanpun ikut sibuk membolak balik lembar album foto, tapi ia tak bisa mengenali satu orgpun di foto itu. Maklum saja, irwan kan blm mengenal ayah evi, apalagi ibunya, apalagi teman2 ayahnya. Tapi irwan bs menyimpulkan yg mana ayah evi, kok bisa? Bisalah, yg menurutnya paling sering muncul di foto itulah ayah evi, lagian sedikit ada kemiripan.
"Vi,, ternyata ibumu cantik juga ya, kaya kamu" kata irwan. Evi pun melihat foto yg dimaksud irwan.
"Itu bukan ibuku wan,,, aku pun heran kenapa foto ibuku tak ada satupun disini,," kata evi. Irwan sedikit terkejut mendengar pengakuan evi.
"Tapi kalo yg ini benar ayahmu kan vi,,," tanyanya lagi yg dibalas anggukan evi. Irwanpun semakin bingung.
"Kalo ini ayahmu tapi yg ini bukan ibumu, lalu dia siapa vi? Kok sepertinya deket bgt sama ayahmu?". Evi menggeleng, ia pun merasa ada yg aneh, kemudian irwanpun menunjukkan sebuah foto yg sepertinya diambil disebuah rumah sakit. Dlm foto tersebut ada ayahnya dan seorang wanita yg sdg menggendong bayi baru lahir. Disebelah wanita itu ada wanita lain yg nampak sdg menangis. Evi terkejut bukan main, karna ia bisa pastikan wanita itu bukan ibunya, lalu sdg apa ayahnya bersama wanita lain. Dan wanita yg satu lagi itu, sepertinya ia sangat mengenalnya tapi siapa, knp dia bisa jd pelupa seperti itu?? Di halaman berikutnya nampak ayahnya sedang mencium kening wanita yg menggendong bayi itu.  Evi semakin bingung, apa jangan2 ayahnya dulu punya selingkuhan? Kemudian evi melihat foto lain, ada foto dua org pria dan satunya wanita yg td menggendong bayi. Dan pria itu salah satunya adalah ayahnya dan yg satu lagi adalah org yg pernah dilihat evi difoto kamar ayahnya dan ibunya (masih pada ingat kan?). Ada juga foto seorang anak laki2 bersama wanita yg menggendong bayi tadi.
"Apa artinya semua ini, kenapa sepertinya aku merasa ayah menyembunyikan sesuatu. Siapa wanita ini, siapa anak laki2 ini. Knp bisa bersama dgn ayah dan om Rony? Knpa juga album foto ini harus disembunyikan, knpa gak ada wajah ibu sama sekali dsini? Aneh,,, ini benar2 sangat aneh,,," batin evi sambil kembali membolak balik halaman album. Ia sampai lupa kalo tujuan utamanya adalah mendapatkan phonebook lama milik ayahnya yg jg disembunyikan bersama album2 foto itu.
"Aku harus mencari tau semua ini,," pikir evi.

******
See u next part.

Jumat, 11 September 2015

SANDARAN HATI

Part 13

***
Biar gak jenuh, sejenak kita tinggalkan dulu pasangan fave kita evi dan irwan. Gmna kalo kita jalan2 kehongkong dulu,,, (ngapain,, mank gak ada yg mau ikutt,,, beneran,,, nanti tak ajak main ke disney land hongkong deh,, ahh masa,, hhhe gak juga sih jangankan hongkong, malasya yg tinggal berenang dari batam z gak pernah. Biarin z lah, nanti kalo aku punya kesempatan ke hongkong aku akan mengajak ukhty icha jd tourguide nya. Oh ya maafin ya temen2 nti klu ada kesalahan tulis nama tempat atau yg lain. Mklum kita bs ke hongkong z harus tulis cerbung dulu,,, nasib nasib. Wess lanjut bae lah,,)

****

Apa kabar ikha ya,,,???
Flasback.
Pesawat yg membawa ika mengudara dari langit indonesia ke langit hongkong pun mendarat dgn mulus. Walaupun pesawat sudah berhenti dgn sempurna tp ikha kelihatan masih sangat enggan beranjak dr duduknya. Akhirnya ia benar2 berada jauh dr nenek, adik dan sahabatnya. Juga dr rutinitas yg sangat dicintainya diindonesia. Hatinya ms sdikit gak rela kini berada jauh dr kesehariannya. Bbrp menit termenung, akhirnya ika pun bergegas keluar. Didepannya kini sebuah gedung mewah Hongkong International Airpot. Ika tak perlu repot2 cr tumpangan utk kekediaman mama papanya, karna spt biasa ortunya telah menyiapkan supir utk mjemputnya.

Dlm mobil...

Sepanjang jalan ika hanya diam saja. Matanya menerawang keluar kaca mobil, ntah apa yg dibayangkn ika. Sopirnya pun tak berani mengusiknya, hanya saja dia heran knp ika skrg jd pemurung bgtu tdk seperti biasanya saat brkunjung ke hongkong pasti ceria. Atau mgkin krn irwan sdh tak dsana lagi. Selama kurang lebih 2 jam berkutat dijalanan akhirnya mobil ika pun mulai memasuki sebuah komplek perumahan mewah, lbih elit blgnya resident yg lumayan terkenal di hk di daerah the pick (semoga z benar). Mobil berhenti namun ika lagi2 enggan beranjak dr duduknya. Akhirnya seorg wanita cantik paruh baya menhampirinya.

"Ikaaa,, kok melamun sayang? Kamu gak apa2 kn?"
"Hmmm gak pa2 mama,, hanya sedikit lelah saja. Habis ni aku mw langsung istirahat saja" ucap ika pd mamanya. Sepertinya mamanya mengerti apa yg dirasakan ika, beliau pun menurut saja pdhl dlm hatinya masih ingin melepas kangen dgn putri semata wayang itu.
"Ma,, ika mw pake kamar irwan z ya,,," teriak ika.
"Apa irwan gak akan marah nak,,"
"Gak lah ma, nanti ika akan kabari irwan sekalian ijin,,"

Ika pun melangkah kekamar irwan, direbahkannya tubuhnya diatas rangjang milik irwan. Ia menarik nafas sambil memejamkan matanya. Ika seperti bisa merasakan aroma tubuh adiknya dsna. Itu sedikit menenangkan hatinya. Hingga tak sadar ia malah terlelap disana.

***
Ika sdg menikmati makan malam bersama keluarganya walau tnp irwan. Saat sdg makan itulah ayahnya menanyainya segala hal urusan pribadinya di jakarta. Ika pun menceritakan semua tanpa tersisa.
"Papa bersyukur punya anak anak yg mau patuh pada orangtua. Walau putri papa harus melepas laki2 yg selama ini bersamanya."
"Ini juga berkat temen ika kok pa,, ma,,. Ia bilang gk baik menganggap remeh nasihat ortu karna suatu saat kita pun akn jd ortu. Restu dari orgtua adalah jalan Tuhan bagi anak. Jodoh, karir, kehidupan pun takk akn pernah indah tanpa restu orgtua. Lalu bagaimana ika harus melanggar jalan Tuhan dlm hidup ika,,," ungkap ika seperti mengenang sesuatu. Sementara mama ika nampak sangat terharu dgn statement ika barusan, ia menghapus airmatanya yg tdk sengaja mengalir. Papa ika jg sangat takjub mndengar hal itu.

"Sepertinya anak papa sudah benar2 dewasa,, lalu siapa temenmu yg sangat luar biasa itu. Sepertinya papa harus mengenalnya, bukankah gtu ma,,?"
Mama ika mengangguk. Kemudian ia pun cerita ttg evi, sahabat yg sgt disayanginya spt saudara. Yg selalu memberi smgt dan support saat ika dlm masalah.
"Pokoknya dia itu sangat baik pah,, mahh,,"
"Apa dia tggl dgn ortunya dijakarta?"
"Gak ma, dia hidup sendiri tapi sgt mandiri. Sewaktu SMP dia dtggal ibunya selamanya, kemudian ayahnya yg sgt sbuk meninggalkannya ke jepang dgn bisnis otomotifnya. Dia jg seorg pebisnis yg hebat, tapi smw itu gk mbuat dia sombong. Setiap hr dia akn dtg ke resto ika dan lunch dsana. Dia sederhana jd semua karyawan ika pun sgt senang pdanya termasuk juga irwan" jelas ika.
"Maksudmu irwan menyukai evi?"tanya mama ika.
"Sepertinya sih ma. Apa mama juga akn melarangnya?"selidik ika. Mama ika malah nyegir. Dia blg bahkn senang jk irwan ada yg jagain di jakarta. Begitu jg papanya. Sepertinya keluarga itu sangat menyukai sosok evi. Kemudian ika pun menunjukkan bbrp foto kebersamaannya dgn evi.
"Wahh,, gadis eksotis. Sangat manis, dewasa dan sprtinya memang baik" komentar mama ika.

Selama ika di hongkong dia selalu diajak kekantor papanya dan memperkenalkan bisnis nya pd putrinya itu. Terkadang juga ia ikut mamanya kerumah boutiquenya. Mamanya memang org yg sangat hoby belanja dan koleksi barang unik terutama baju, tas, pokoknya segala pernak pernik kaum hawa. Berawal dr hoby itulah akhirnya si mama memutuskan utk mjdikan hobynya itu jadi peluang bisnis, drpd drumah seharian juga mw ngapain. Ika lambat laun mulai beradaptasi dgn keadaan hongkong. Sengaja ia tak memberi kabar evi dulu karna ia tw dr irwan, evi sdg sgat sibuk dgn pekerjaannya. Walau dlm hati ia sangat rindu dgn kehangatan si gadis mutiara. Tapi dia akan menunggu waktu yg tepat utk menghubungi sahabatnya itu. Bila sdg ada waktu ika pun berkeliling2 hongkong. Ketempat2 yg sudah disarankan irwan padanya. Setidaknya itu bisa membuatnya perlahan lahan melupakan mas dany.
Ok,, selamat bersenang2 buat ika.

****

Jakarta.

Evi mengusap airmata yg sedari td membanjiri wajahnya, hatinya sepertinya benar2 tengah gundah. Bbrpa kali dicobanya menenteramkan hatinya, menata kembali pikirannya agar tak selalu berpikir negatif dgn kehilangan ayahnya. Ia masih ingat betul nasihat2 ibunya sebelum pergi.

"Jika hatimu tengah gundah, ambillah waktu utk merenung sendiri. Tanpa org lain tahu. Lalu berdoalah pd Tuhan, minta diberi kedamaian dan ketenangan hati. Sebab dlm ketenanganlh terletak kekuatanmu. Saat hatimu tenang, pikiranmu pun akn lbh mudah memikirkan hal2 yg baik. Jgn biarkan ketakutan menguasai hati dan pikiran, karna itu semua hanya bisikan2 setan."

Evi menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya. Diulanginya bbrp kali, kemudian ia menutup matanya dan hatinya mulai berdoa. Airmatanya kini kembali membanjiri wajah cantiknya tapi bedanya ia sedikit lebih lega. Ia kemudian tersenyum dan berkata dlm hatinya, "apapun yg Tuhan beri adalah yg terbaik. Aku harus percaya itu,,"

****

Rumah evi, pukul 19.30

Evi tengah sibuk searching informasi mengenai perusahaan ayahnya. Ia sangat yakin pasti ada petunjuk. Ia juga mencari tw siapa kira2 org yg bisa memberinya informasi ttg ayahnya. Kadang ia mondar mandir seperti sdg memikirkan sesuatu, kadang ia hanya duduk dan menatap layar laptopnya. Blm juga ia menemukan sesuatu yg bisa memberi titik terang. Kemudian ia masuk kekamar ayahnya, dipandanginya kamar yg sangat luas tapi tk berpenghuni itu. Ia kemudian mulai mencari2 sesuatu. Dibukanya lemari, tas, laci, kotak semua yg ada dkamar itu ia cek. Tapi tk ada petunjuk apapun. Evi hampir putus asa, tiba2 matanya menatap sebuah foto lama. Ada ayah, ibu dan seorg pria lain, ia coba ingat2 foto itu. Ya, sepertinya itulah petunjuknya.

*****

See u next part

SANDARAN HATI

PART 12

****
Irwan menuntun evi turun dari panggung setelah mereka duet dasi dan gincu. Banyak yg kagum dgn penampilan mereka, bahkan mereka tak sungkan memberi pujian secara langsung.

"Wahh, sepertinya duet bu evi dan pak irwan akan mengalahkan duet sensasional abad ini nih,,, keren bangeettt. Chemistri dan penjiwaannya klop bgt lohh,,," puji ady tulus. Evi dan irwan tersipu.
"Kamu baru tw ya, kalo bos mu ini punya talenta yg belum diasah sama dia. Selain pebisnis handal ternyata dia juga penyanyi yg hebatt" timpal irwan. Evi malah bersemu2 gt. Banyak org yg dtg memberi selamat kepada dua sejoli itu seolah2 malam itu adalah perayaan utk mereka, tak terkecuali nova.
"Wahh hebat sekali, pak irwan ternyata selain ganteng jago nyanyi juga, hebat hebat,,,"
Evi melirik nova, dia tw gadis itu diam2 sangat mengagumi irwan. Tapi dasar irwan malah gak peka dgn sinyal2 cinta nova.
"Oh ya,, terimakasih ibu nova. Tapi saya belum ada apa2 jk dbanding dgn evi. Kalo bu nova mw bs sesekali datang kekantornya evi, nanti bisa diajarin,," kata irwan sambil merangkul pinggang evi. Melihat itu nova malah semakin panas hatinya. Tapi dia tetap tersenyum didepan irwan, dia gak mw imagenya buruk dimata irwan.
"Ohh ok, nanti kalo ada waktu. Tapi gmn kalo aku minta pak irwan yg mengajari aku,, apa ibu evi akan keberatan?"ucap nova. Dia melirik dgn sedikit sinis pd evi.
"Knp aku harus keberatan, terserah pd irwan saja. Bukan gt wan,,?"
"Gak juga sih vi,, harus ijin sama kamu juga donk,,,"irwan malah bertingkah manja gt ma evi. Tangannya kembali merangkul pinggang gadis itu, sambil kepalanya nyender di bahu evi. Agaknya evi tw maksud irwan, maka ia pun membalas mengusap lembut rambut irwan. Nova gak tahan lg dgn kedua org itu. Dia permisi pura2 mw ke toilet. Sepeninggal nova evi mencubit irwan.

"Apa2 an sih kamu wan, main peluk org sembarangan. Sok manja lagi,,,"
"Kamu pasti ngerti kok vi,,, aku gk suka dia terlalu over dgnku"
"Kok bknnya seneng ada cewe secantik nova naksir kamu,,"
"Aku hanya akan seneng kalo yg naksir aku itu kamu" kata irwan sambil mencubit gemas pipi evi.
"Eeee ngarep kamu wan,,, ". Evi sebenernya deg deg an irwan ngomong spt itu. "Apa it artinya td irwan nembak aku, ahhh sebaiknya aku gak usah baper" batin evi lagi.
Acara demi acara pun usai.

***
Didalam mobil.
Evi nampaknya sangat kelelahan malam itu. Bbrp kali ia menggeser posisi duduknya, seolah2 ingin posisi nyaman. Irwan mengerti evi sptnya ngantuk, maka ia menawarkan tidur di pangkuannya. Awalnya evi agak ragu, tapi rasa lelahnya mengalahkan keraguannya. Lagian irwan tak mgkin berbuat aneh2, bgtu pikirnya. Tak berapa lama ia pun tertidur pulas dipangkuan sang pangeran. Irwan hanya memandangi evi yg telah terlelap dalam buaian mimpinya. Bbrp kali dielusnya rambut evi dgn sayang, ada rasa bahagia dan bangga dlm hatinya. Ingin rasanya waktu berhenti sejenak agar ia bisa lbh lama bersama evi.entah knp sampai skrg ia blm berani mengungkapkan perasaannya pd evi.  Irwan merasa waktunya blm tepat, apalagi evi dan dirinya masi sangat disibukkan dgn urusan bisnis masing2.
"Aku harap kebersamaan ini akan selamanya ada. Bahagia rasanya bisa melihatmu tidur dgn wajah polos spt ini, walau sekilas kamu terlihat sangat jutek tapi hatimu sgtlah rapuh. Tidur yg nyenyak mutiara hatiku, akan kujaga agar mimpi tak terganggu apapun".

*****

Evi mengucek matanya. Diliriknya sekelilingnya, trnyata dia sudah berada dikamarnya. Tidur masih dgn pakayan pesta td. Waktu masih menunjukkan pukul 03.00. Segera ia bgkit dari tdurnya, kemudian mengganti bajunya dgn pakayan tidur. Ia kemudian kekamar mandi dan membersihkan sisa makeup nya sekalian gosok gigi. Baru kemudian ia naik keranjangnya lagi. Ia mencoba mengingat ingat knp ia bisa sampai di kamarnya. Bknnya ia ketiduran di mobil irwan, apa irwan juga yg menggendonnya sampai dikamar. Evi malah malu sendiri membayangkan hal itu. Diraihnya ponselnya, dilihatnya ada bbrp pesan dr irwan dsana.

»»Heyy putri tidur, slmt bobo. Moga mimpi indah.
»»sepertinya putri tidur harus menambah porsi makan deh, ternyata tubuhmu itu sangat ringan. Tak seberapa, hahhaha
»»maaf aku mengambil bbrp fotomu wktu tdur td.

Evi tersenyum sendiri. Ntah apa yg dirasakannya, knp dia malah rasanya seneng dgn kekonyolan irwan. "Andai ia bukan adik temanku" gumamnya.

»»makasih utk malam ini
Bgtu pesan singkat evi utk irwan sblm akhirnya ia sleeping beauty lg.

*****

Siang itu irwan nampak sdg sibuk, selain ia harus fokus dgn resto si kakak ia jg harus memikirkan rencana utk bisnis dirinya. Matanya tak lepas dr laptop yg ada di depannya. Ia sdg searching lokasi perkantoran yg strategis, tapi gk jauh dr resto kakaknya. Jd dia bs mengurusi keduanya sekaligus. Terus dapat modal drmn ya irwan?
Flassback dikit ya.
Irwan itu seorang mahasiswa yg pintar, selain pinter ia juga punya attitude yg bagus. Semenjak sekolah menengah atas dia selalu dpt beasiswa jd tak perlu bayar uang sekolah. Tapi orgtuanya yg sangat perduli pendidikan berniat utk tetap memberikan uang sekolah pd irwan dlm bntuk tabungan. Jadi kebayang donk ya brp tabungan irwan selama itu sampai ia kini lulus s2.

Bbrp hari lalu ia sdh menghubungi ayahnya dan minta tabungannya dicairkan, meski awalnya sang ayah keberatan tapi dgn penjelasan yg panjang kali lebar akhirnya ayahnya pun setuju. Bahkan ayahnya akan memodali semua bisnis anak kesayangannya itu dgn syarat harus ada laporan perkembangan setiap bulannya. Ayahnya juga akan mengirim bbrp org staffnya utk mbantu merintis usaha irwan. Itulah yg membuat irwan sgt mengagumi ayahnya, walaupun sgt sibuk dgn segala usahanya kalo bicara soal bisnis pasti akan meluangkan waktu utk memikirkannya. Akhirnya tempat yg diinginkannya pun ketemu juga. Sebenernya bs saja ia minta bantuan evi, tapi ia tak ingin merepotkan gadis itu.

****

"Apa?? Jadi ayah saya sudah bbrp minggu tdk masuk kantor?"
......
"Ok terimakasih infonya. Saya berharap anda segera kabari saya kalo ada perkembangan"
Evi tetlihat lemas, dia baru saja berhasil menghubungi kantor ayahnya di jepang. Tp ia sgt terkejut mendapat berita bahwa ayahnya sdh bbrp minggu tak bekerja. Gak ada penjelasan apapun dr pihak mereka, seolah sdg menutup2i sesuatu.
"Tuhan, dosa apa anakmu ini sampai harus mengalami semua ini. Blm cukupkah aku kehilangan separuh nafas hidupku saat keprgian ibu, knp skrg ayah pun menghilang tiba2. Apa aku tak berhak bahagia bersama orang yg aku sayangi,,," evi terisak dlm ruang kerjanya. Pilu hatinya mengingat semua kejadian dlm hidupnya. Bukan bermaksud menyalahkan Tuhan, tapi kepedihan yg ia alami membuatnya kadang lupa. Ia menelungkupksn wajahnya dimeja. Tak sanggup rasanys ia harus menatap dunia tanpa kehadiran sosok yg sgt dirindukannya. Bbrp kli ponselnya bunyi tapi tak digubrisnya. Hatinya masih diselimuti kabut hitam dgn berita kehilangan ayahnya. Semoga saja segera ada titik terang.

Ia berjalan gontai mengelilingi setiap ruangan di kantornya. Bagaimanapun juga ia harus tetap mengontrol semua yg terjadi dsna, maklum hari ini ady ditugaskannya utk fokus di IRVI KARAOKE  dl. Beruntung smw berjalan baik, tak ada yg perlu membuatnya kwatir. Kemudian ia masuk kesebuah ruangan. Disana terlihat alat2 istrumen lengkap. Ia duduk tepat didepan sebuah piano, dgn lmbut dimainkannya tuts tuts piano. Sebuah lagu yg sangat sendu yg mampu mewakili semua perasaannya pun dinyanyikannya,,,

Perahu kayu,, kemana nahkodaku//
Tanpanya kehampaan yg kurasa//
Wahai sang bayu,,, kabarkan padanya//
Kurindu belai sayang kasih mesra//
Masih adakah aku di muara hati mu kasih,, disini ku disini menantimu dipelabuhan rindu,,,//
Tanpa dayung ku mencoba arungi samudra/ hanya tuk mencari dmn kini berada/ sekian lama kunanti tiada kabar kau beri/ menunggumu aku masih disini,,,/
Menunggumu aku masih disini,,,///

Airmata tak berhenti membanjiri wajah eksotisnya. Namun perasaannya sedikit lega setelah menumpahkan kesesakan hatinya dgn lagu itu.
(Kok aku malah ikutan mewek yahh,, lagunya menyentuh hati banget sih. Setiap lirik lagu mengandung arti yg sangat dalam,,,, kalo gak percaya coba z nikmati sendiri ).
****

Sementara diruangan irwan.
Tiba2 hatinya berdesir pilu. Ntah angin darimana rasanya hatinya memanggil2 nama evi.

"Eviii,,,,, knp tiba2 hatiku merasa evi sdg sedih??"

Diambilnya ponselnya dan mencoba menghubungi nomer evi. Tak ada jawaban. Dicoba berungkali hasilnya jg sama, nihil.

»»evi,, apapun yg kamu rasakan saat ini aku yakin kamu wanita yg kuat. Hatimu tegar, walau sesungguhnya keadaan mbwtmu sangat rapuh.tapi aku percaya ketulusanmu akan membawa binar kebahagiaan dlm hidupmu. Ingat ada aku yg siap jd sandaranmu,,"

*****
See u next part,,,

Senin, 07 September 2015

SANDARAN HATI

Part 11

****
Irwan dan evi makan malam dirumah evi. Irwan tak bisa lama2 dsana karna ia tak tega meninggalkan neneknya sendiri dirumah. Akhirnya ia pamit pulang, irwan dianter evi sampe gerbang rumahnya.

"Hati2 ea wan,, jangan sampe nyasar lih kamunya,,"
"Ciee perhatian bgt seh ama aku,,"
"Apaan sih wan,, dah cepetan pulang kasian oma nunggu lama tuh"
"Cieee td aku,, sekarang oma pun diperhatikan,,, hemm hemm.. "
"Irrrwwaaaannnnn,,,,,,,, ngeselin bgt sih?"
Irwan hanya tertawa melihat evi geram bgtu, ingin rasanya dicubitnya pipi itu tapi tidak bisa ditelan hidup2 dia ma cewe galak ky evi. Ia pun masuk kemobil dan membunyikan klakson, evi masih manyun z. Akhirnya ia pun pergi.

****
Hari2 selanjutnya mereka tampak sibuk dgn proyek karaoke evi, irwan sgt tdk ingin evi kecewa dgn hasil kerjanya. Lalu gimana hubungan mereka selanjutnya??? Blm ada kepastian, yg jelas mereka hari2 bersama, lunch bareng kdg irwan pun sdh tdk sungkan main kekantir evi walau tak ada alasan knpa dia kesana. Smntara evi selain sibuk dgn proyek kerjasama dgn pak bayu ia juga tengah sibuk dgn artis2 dangdut nya yg baru. Ia berusaha keras gmn caranya spya lagu mereka laris dipasaran. Berbagai cara ia lakukan, bahkan promo kedaerah2 pun juga. Sebenarnya music dangdut di indonesia gampang diterima aplg dikalangan orang2 tua. Tapi evi ingin bukan hanya org2 tua saja tapi anak2 muda pun harus turut melestarikan genre music asli indonesia itu. Dan usahanya tak sia2, lagu2 artis barunya itu diterima baik oleh masyrakat luas, tak terkecuali anak2 muda. Sebenernya sihh karna orgnya juga, artis jebolan academy itu memanf sedang jadi topik pembicaraan masyarakat di indonesia. Hari berlalu bgtu cepat,, setelah bbrp waktu lamanya akhirnya karaoke di hotel pak bayu pun sdh rampung. Irwan memang sgt ahli dibidang itu. Dan malam ini adalah peresmian karaokenya. Yg menarik adalah nama tempat karaokenya,,, aplg klu bukan "IRVI KARAOKE",, knp harus itu namanya? Ntahlah itu pilihan irwan.

"Vii,, ntar mlm aku jemput ya. Kita bareng z ke acara ntar malam."
"rumahku kan jauh wan, masa km harus mutar2 jemput aku. Gk usah kita ketemu dihotel z ya"
Irwan hanya diam saja tak menjawab evi. Pdhal ia ingin sekali bersama wanita itu. Evi menoleh pd irwan,
"Knp km diam saja. Apa kata2ku barusan menyinggung perasaanmu?? Ucap evi sambil duduk disebelah irwan. Yg ditanya hanya menggeleng saja. Irwan sadar ia tak ada hak memaksa evi, lagian kn mereka blm ada status yg jelas.
"Kita plg saja yukk vi,, km kan cewe sekaligus pengelola dlm usaha ini. Km akn jd perhatian utama org2 nanti mlm. Jd km harus tampil semaksimal mgkin, dandan yg cantik. Yahh tw lh cewe,,," kata irwan. Evi tak menjawab apa2. Dia bangkit dr duduknya dan berjaln menuju mobilnya. Irwan mengikuti dr blkg. Karena mereka bawa mobil masing2 maka pulangnya juga tentu masing2 donk.

*****

Evi tampak sedang sibuk didepan kaca. Ia sdg dirias oleh salah satu make up artis dikamarnya. Bukan ia gk bisa merias sendiri, tp seperti kata irwan dirinya akn jd perhatian utama mlm ini. Dia mw imagenya terlihat buruk dihadapan org byk nanti. Akhirnya proses make up pun kelar, skrg pemilihan baju. Ia memilih baju dress merah panjang dgn design sederhana tp unik (bayangin pas evi nyanyi lagu "kupu kupu". Simple tapi sgt elegan n cantik).
"Kk kayaknya evi bakalan ribet deh pake baju ini sambil nyetir mobil. Gimana menurut kakak?" Tanya evi sama sang make up artis.
"Loh emang kmu brgkt sendiri. Kok gak minta dianter sama siapa gitu?"
"Minta tlong sapa kk, kan kakak tw sendiri evi gak pake supir"
"Haduhh rempong bgt mank situ ya? Eyke sih mw anter tapi hbs ini masih ada urusan diluar. Maaf ya say,,," tutur sang make up artis sambil benerin baju n make up evi.
Sementara itu dilain tempat, irwan sudah siap drtd. Dipandanginya wajahnya dicermin, sudah kece parah. Dgn senyum andalannya. Dia memegangi perutnya yg sedikit buncit. Sepertinya ia gemukan selama di jakarta. Tapi mank kalo ganteng diapain pun tetep ganteng. Cieeeee,,,,,. Ia kemudian duduk di ranjangnya, ia seperti kurang semangat. Diliriknya arloji tangannya, masih pukul 17.00, masih ada waktu 2jam krna acara akn dimulai pukul 19.00. Ditariknya nafasnya dalam2, matanya tetpejam. Ehh tiba2 terbayang wajah  mutiara evi. Dihempaskannya tubuhnya diranjang empuk itu, tiba2 saja ponselnya berdering. Dari evi,,, ia tersenyum manis, panjang umur sekali anak itu. Baru dipikirkan lgsg nelpon.

"Iya evi,,, knpa??"
"Mmm,,,, gmana ya wan..." suara evi nampak ragu2.
"Knp vi,, km gk apa2 kn. Ada yg bisa aku bantu?"
"Kmu masih durumah kn wan?"
"Masih,, knpa"
"Ak minta tolong boleh,,??"
"Apaan sih vi, kaya baru kenal z. Minta tlg apa?"
"Aku pinjam supirmu donk ya,,,aku ribet nih mw bawa mobil  bajunya rempong bgett,,"
"Hmmmm,,, gmn ya vi ,,,"
"Plissss,,, ya irwan"
"Ok. Tggu z dsn supirku akn segera dtg"
"Mkc wan,,, daaahhh"

Irwan segera melompat dr ranjangnya.bahagia sekali dia, dipanggilnya pak rojak, sopir pribadi ikha. Setekah pamitan dgn neneknya ia dan pak rojak pun berangkat ke rumah evi.(Lohhh lohh kn yg dipinjem sopirnya kok dia malah ikutan? Ya iyalah, memang mw naik apa dia kesana. Masa pake mobil neneknya? Wisss lh, hk usah bahas mobil ehh supir.)

Evi menunggu diruang tengah. Sesekali diliriknya jam, ia gk mw sampai telat. Tk berapa bunyi klakson mobil terdengar diluar. Ia bergegas mengambil tasnya dan melangkah keluar. Saat ia membuka pintu ia kaget yg nongol kok irwan. Matannya celingak celinguk seperti mencari sesuatu. Sementara irwan ms terpesona dgn penampilan evi. Anggun, cantik dan mempesona.

Terkesima diriku,, menandang pesonamu/
Gugup kelu dan kaku memandanf wibawamu//

"Biasa z wan ngeliatnya,,," evi mencubit lengan irwan. Ia pun meringis pura2 sakit pdhl seneng.
"Km cantik bangett vi,, ckckck kamu seperti seorang putri dlm dongeng,,"
Evi memerah pipinya dipuji gtu. Sbnernya ia juga kagum dgn penampilan irwan mlm ini. Pria itu nampak macho n cool, tp tetep dgn wajah yg teduh penuh kelembutan.
"Apaan sihh km wan,, aku ini memang putri,, kalo putra gak pake dresss,,," timpal evi dgn nada bercanda. Mereka pun tertawa,, irwan membantu evi jalan kemobil, sambl memegangi buntut dress evi yg panjang. Sampai dimobil pun ia ikut membereskn baju evi, takut rusak kali yahh kn mehong hehee. Mereka pun brgkt, pak rojak sesekali mengintip mereka dr kaca dpannya. Ia tersenyum ngeliat irwan yg drtd curi2 pandang ke evi. Sementara evinya hanya terdiam, duduk manis. Akhirnya sampai juga. Suasana hotel sangat ramai, ditambah lgi par awak media. Evi yg dibantu irwan turun dr mobil, agak ribet turunnya. Evi menggandeng lengan irwan, mgkin ia takut jatuh kali. Irwan fhn setia menuntun langkah evi kedalam, mereka lgsg diserbu para awak media dgn berbagai macam pertanyaan. Tubuh evi sedikit terdorong dgn desakn para wartawan, hmpir saja ia jatuh utg ada irwan yg memeganginya. Irwan pun sdkit kesal dgn para wartawan.
"Tolong ya mas mas dan mbak mbak. Kalo mw bertanya jgn dorong2. Didalam nanti kn ada acara konfrensi pers, jd saya harap anda2 mengerti,," ucap irwan smbl tersenyum walaupun dlm hati gedeg jg. Hampir saja evi jatuh gara2 mereka. Disana semua org sudah menanti.termasuk keluarga pak bayu dan semua karyawannya. Nampak jga dsna bbrp staff evi yg memang diundangnya utk acara itu.

Acara dimulai dari sambutan dari pak bayu dan kepala direksi bagian marketing dan humas. Disusul kemudian evi dan irwan. Saat evi naik ke podium ia disambut tepuk tangan dan sorak sorai meriah dr para hadirin, tak ketinggalan juga dr bbrp artis yg hadir. Secara evi kn pemilik rumah produksi ya wajarlah ya jk ia byk kenal artis,, ehh bukan artis yg kenal evi. Kan mereka yg butuh diorbitkan jd bintang. Selesai evi, irwan pun naik podium. Kali ini, ia dapat sambutan hangat dr para kaum hawa, tak terkecuali anak perempuan pak bayu yg bbrp waktu lalu baru plg dr jepang. Ya,, putri pak bayu yg namanya Nova itu memang cantik, putih tinggi lansing pula yahh selera par pria bgt deh. Nova memang terlihat sering cari2 perhatian irwan, aplg kn irwan sering kehotel ayahnya utk urusan karaoke evi. Nova terluhat sgt mengagumi sosok irwan, terbukti drtd matanya tk lepas dr irwan. Dlm sambutannya irwan bbrp kali nenyebut nama evi, sepertinya nama itu sgt berarti utknya. Nova kemudian melirik pd sosok evi.
"Evi memang menarik sih, walaupun dhn kulit yg sedikit lb gelap dariku. Tp sepertinya justru itu yg membuat dia terlihat manis, layaknya artis2 luar hollywood. Tp ap iya irwan menyukai tipe gadis spt evi? Knp dia gk tertarik dgn ku yg jauh lb cantik dr evi. Anak org terkenal lagi" batin nova. Ia kembali melihat kearah podium, nampaknta irwan sdh selesai. Hbs ini ada acara potong pita. MC nya mengundang pak bayu, evi, dan irwan utk melakukan prosesi itu. Tapi paj bayu malah mewakilkannya pd nova, nahh lohh. Krna menurut pak bayu mlai sekarang nova akn ambil bagian dlm usahanya. Dan akhirnya yg melakukan potong pitanya adalh irwan,evi dan nova. Disambut meriah oleh seluruh hadirin yg ada disana. Acara dilanjut dgn makan2, kn tradisi indonesia gt. Kalo ada acara apa z pasti ada acara makan2nya,hehee tp bangga kok jd warga indonesia. Irwan namoak sdg bicara otg dgn pak bayu, sementara evi sibuk cari makanan. Oh ya hampir lupa, resto ika jg kerja sama dsana, karna pak bayu minta ada makanan tradisionil jg diacara itu. Evi lgsg menuju ke sana, diambilnya makanan kesukaannya itu. Kemudian ia spt teringat sesuatu, dipanggilnya pelayan yg jaga utk mengambil satu piring lagi. Evi mw makan 2 porsi??? Gak salah?? Ia terlihat mencari seseorang, ia kemudian kesana.  Yg dicari pun heran melihat evi datang membawa 2 porsi makanan.

"Vi,,, serius mw makan sebanyak itu??"
"Gak lah wan, ini satu utkmu satunya untukku" ujar evi sambil menyodorkan piring yv dipegang si pelayan.
"Wahh sepertinya malam ini aku akn mimpi indah,,"
"Kok gitu wan?;
"Tentu saja, hari ini putri cantik sangat perhatian padaku  sudah cantik baik hati pula,, hehee"
"Bisa z km wan, ayuk cepet cari tempat duduk, lapar nih" kata evi yg gak tahan lama2 dipuji irwan. Akhirnya mereka memilih sebuah kursi di pojokan. Kok mereka suka pojok2 ya, hahaa gk tw ahh. Sambil menikmati makan mereka bercanda. Ada saja bhan pembicaraan mereka, suasana semakin meriah mana kala bbrp artis yg sdh disiapkn ady memberi persembahan lagu2.

"Td ngomongin apa z sama pak bayu, kayana serius bgt ya,,"
"Iya vi,, tp urusan bisnis kok. Knpa mank,,?"
"Gpp sih wan, cuma,,,,"
"Cuma apa vi,,,"
"Gak jadi ahh,,, kok aku malah ngegosip sihh,,"
"Knp sih vi,, main rahasiaan ya. Hmmm oke oke, nanti tak pinjamin supir lagi ahh"
"Irwan jahat bgt sihh. Ya udah gpp, aku minta anterin sama ady z, wekkk" kata evi smbil melet2in lidahnya. Irwan pun berhenti makan, ntah knp kalo evi sebut2 nama pria lain kok nyesek gt ya. Aplg ady kn org kepercayaan evi. Dipandanginya evi yg tengah serius dgn makanannya. Evi kemudian sadar irwan drtd memperhatikannya. Ia mengerutkan keningnya, apa dia salah ngomong lagi. Irwan malah menundukkan kepalanya. Evi pun menyendokkan kembali makanannya dan memberi pd irwan. Tak ada kata2 yg ia ucapkan, irwan memandang evi yg dibalas senyum manis evi. Irwan pun membuka mulutnya dan menerima suapan evi. Tiba2 z hatinya tenang kmbali, ia sgt senang dgn perlakuan evi yg seolh sgt mengerti dirinya. Kemudian ia pun menyuapi evi, sambil tatap2an gitu. Hehee hayoo siapa yg mw suapin pangeran julitt?? Walaupun mereka tk bicara namun sepertinya tatapan mata itu cukup mewakili kata2 yg harus diucapkan (wahh pengiritan suara neh, penulis jugalah. Kbtulan penulis lg gak enak body nih, tiga hari batuk demam pilek. Ampe suarapun hilang tiba2 ntah kemana. Waduhh kok malah curhat ya).
Nova yg melihat kejadian itu dr jauh nampak cemburu. Gmn sih caranya biar mereka gak berduaan terus?? Heran, nempel terus, romantis2an terus. Tiba2 MCnya naik podium.

"Atas permintaan dari bbrp pihak, maka dgn hormat kami meminta kesediaan dr bu evi dan pak irwan utk menyumbangkan satu lagu utk semua yg ada dsni,,"

Evi dan irwan kaget bukan main. Mereka saling menatap, sementara hadirin memberi aplouse untk mereka.
"Apaan sih ini wan, siapa yg meminta kita duet. Mank kita artis apa??"
"Sdhlah vi, drpd malu2in kita nyanyi z yukk. Sini aku bantu jalannya" ujar irwan sambil menggandeng tangan evi ke podium. Suasana tiba2 hening, sepertinya hadirin sdg penasaran menunggu lagu apa yg akn diduetkan pasangan itu. ( sama kaya diriku yg sdg menanti moment mereka diduetkan kmbali). Kemudian music pun mengalun lembut membuai telinga.

Bukan bahu berbintang, bukan leher berdasi/ yg kudambakan pria yg punya hati//
Bukan alis berukir bukan bibir bergincu/yg kudambakan gadis yg punya malu//
Cinta karena dasi si si akan segera basi//
Cinta karena gincu cu cu akan segera layu//

(Bayangin z pas mereka duet romantis dasi n gincu. Pake cium tangan segala,, ahayyyy)

Tepuk tangan sgt meriah pun menutup penampilan mereka. Byk yg berkomentar mereka pasangan romantis n lucu. Tapi tidak bagi nova. Dia malah mendenguss kesal. Dipandangnya evi dgn tatapan sinis. "Sepertinya aku harus segera menjauhkan mereka. Aku akn cari cara spya evi tdk bisa dekat2 irwan lagi. Apa pun caranya,. Awas kamu vi,, tunggu saja aku akn menyingkirkanmu dan mengambil irwan darimu. Liat z nanti"
*****

Next ditunggu ya ,,,, jgn lupa like n comentnya,,,,